Labalance.id – Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Projection) adalah estimasi tentang seberapa banyak uang tunai yang diharapkan masuk (penerimaan) dan keluar (pengeluaran) dari bisnis Anda selama periode waktu tertentu.
Daftar isi
Toggle1. Persiapan Data Awal
Sebelum memulai, kumpulkan data keuangan historis yang akurat, idealnya dari 3 hingga 6 bulan terakhir.
A. Tentukan Periode dan Saldo Awal
Item |
Deskripsi |
Periode Proyeksi |
3 bulan ke depan (Misalnya: Oktober, November, Desember). |
Saldo Kas Awal |
Jumlah uang tunai dan saldo bank per hari ini (akhir bulan sebelumnya). Ini menjadi titik mulai Anda. |
B. Kategorikan Arus Kas
Bagi arus kas menjadi dua komponen utama:
- Arus Kas Masuk (Penerimaan): Penjualan tunai, penerimaan piutang, pinjaman, investasi.
- Arus Kas Keluar (Pengeluaran): Pembayaran utang/tagihan, gaji, sewa, pembelian inventaris, biaya operasional.
2. Estimasi Arus Kas Masuk (Penerimaan)
Fokus pada dua sumber utama dan gunakan data historis untuk estimasi:
Kategori Penerimaan |
Sumber Estimasi |
Metode Estimasi Sederhana |
Penerimaan Penjualan Tunai |
Catatan penjualan historis. |
Rata-rata penjualan tunai bulanan di 3 bulan terakhir. |
Penerimaan Piutang (Accounts Receivable) |
Aging schedule piutang. |
Perkirakan persentase piutang yang akan tertagih. Jika Collection Period Anda rata-rata 30 hari, maka penjualan kredit bulan ini akan tertagih bulan depan. |
Penerimaan Lain-Lain |
Pinjaman baru, penjualan aset. |
Masukkan hanya jika sudah pasti terjadi dalam 3 bulan. |
3. Estimasi Arus Kas Keluar (Pengeluaran)
Pisahkan pengeluaran menjadi biaya tetap dan biaya variabel:
Kategori Pengeluaran |
Sumber Estimasi |
Metode Estimasi Sederhana |
Biaya Tetap |
Kontrak sewa, gaji staf, biaya langganan bulanan. |
Nilai pasti sesuai perjanjian/kontrak. |
Pembayaran Utang Usaha |
Aging schedule utang. |
Perkirakan utang yang harus dibayar. Jika Payment Terms Anda 60 hari, pembelian kredit bulan ini dibayar dua bulan lagi. |
Biaya Variabel |
Pembelian inventaris, biaya pemasaran, utilitas. |
Proyeksi sesuai tingkat produksi/penjualan yang direncanakan. |
Pengeluaran Lain-Lain |
Pembelian aset tetap, pembayaran pajak (PPN, PPh). |
Masukkan sesuai jadwal jatuh tempo dan estimasi nilai pajak. |
4. Format Proyeksi Arus Kas 3 Bulan
Buat tabel sederhana seperti berikut. Nilai Saldo Akhir di Bulan 1 akan menjadi Saldo Awal di Bulan 2, dan seterusnya.
Deskripsi (IDR) |
Bulan 1 (Okt) |
Bulan 2 (Nov) |
Bulan 3 (Des) |
A. Saldo Kas Awal |
[Saldo Bank Awal] |
[Saldo Akhir Okt] |
[Saldo Akhir Nov] |
B. Total Arus Kas Masuk |
|||
1. Penerimaan Piutang |
|||
2. Penjualan Tunai |
|||
3. (Lain-lain) |
|||
Total Penerimaan (B) |
∑ |
∑ |
∑ |
C. Total Arus Kas Keluar |
|||
1. Gaji & Tunjangan |
|||
2. Pembelian Bahan Baku/Inventaris |
|||
3. Sewa & Utilitas |
|||
4. Pembayaran Pajak |
|||
Total Pengeluaran (C) |
∑ |
∑ |
∑ |
D. Saldo Kas Bersih (B – C) |
|||
E. Saldo Kas Akhir (A + D) |
5. Peran Labalance.id dalam Proyeksi Arus Kas
Membuat proyeksi arus kas membutuhkan data historis yang bersih dan akurat. Di sinilah jasa pembukuan dan akuntansi dari Labalance.id menjadi sangat penting:
- Akurasi Data Dasar: Labalance.id memastikan semua transaksi tercatat dengan benar dan terklasifikasi, menghasilkan Laporan Keuangan (termasuk Laporan Arus Kas historis) yang bersih dan andal. Proyeksi Anda akan kokoh karena didasarkan pada data faktual.
- Manajemen Piutang dan Utang: Mereka mengelola buku besar piutang dan utang Anda, memberikan Anda aging schedule yang akurat. Data ini krusial untuk mengestimasi kapan uang akan masuk dan kapan tagihan harus dibayar.
- Efisiensi Waktu: Dengan mendelegasikan pembukuan rutin kepada Labalance.id, Anda (Manajer Keuangan/Pemilik Bisnis) memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada analisis dan strategi, termasuk membuat dan meninjau proyeksi arus kas.
Gunakan jasa Labalance.id untuk menjaga pembukuan Anda tetap up-to-date. Hal ini akan mengubah proses proyeksi Anda dari menebak-nebak menjadi analisis berbasis data yang solid.