Labalance.id – Manajemen stok barang yang tepat dan akurat merupakan salah satu faktor kunci dalam perkembangan bisnis. Salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan gudang adalah risiko kekurangan stok barang. Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat menerapkan dan mengetahui apa itu safety stock sebagai solusi.
Daftar isi
TogglePengertian Safety Stock
Apa itu safety stock atau yang dikenal sebagai stok pengaman, adalah persediaan tambahan yang disimpan oleh perusahaan untuk mengantisipasi kekurangan stok barang akibat ketidakpastian dalam permintaan pasar atau gangguan dalam proses supply chain.
Safety stock bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki cukup persediaan untuk memenuhi permintaan, bahkan saat terjadi fluktuasi yang tidak terduga.
Manfaat Safety Stock dalam Manajemen Pergudangan
Penerapan safety stock dalam manajemen pergudangan memberikan beberapa manfaat penting bagi perusahaan, di antaranya:
Menghindari Kekurangan Stok (Stockout): Safety stock membantu perusahaan menghindari kekurangan stok yang dapat terjadi akibat fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman dari pemasok.
Menjaga Kepuasan Pelanggan: Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka selalu siap memenuhi permintaan pelanggan, bahkan dalam kondisi pasar yang tidak stabil. Hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membantu mempertahankan loyalitas mereka.
Menentukan Inventory yang Tepat: Safety stock memungkinkan perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara terlalu banyak atau terlalu sedikit persediaan. Dengan data riwayat permintaan, perusahaan dapat menentukan jumlah stok yang optimal.
Mempermudah Proses Produksi: Safety stock memastikan bahwa proses produksi tidak terhambat oleh kekurangan bahan baku, sehingga jadwal produksi dapat berjalan sesuai rencana.
Meningkatkan Keuntungan: Dengan safety stock, perusahaan dapat meminimalkan risiko kehilangan penjualan akibat kekurangan stok, sehingga potensi keuntungan dapat dimaksimalkan.
Hubungan Safety Stock dengan Reorder Point (ROP)
Safety stock sangat berkaitan erat dengan konsep reorder point (ROP). ROP adalah titik atau tingkatan tertentu yang menandakan bahwa perusahaan perlu melakukan pemesanan ulang stok agar tidak terjadi kekurangan persediaan. Dengan memahami ROP, perusahaan dapat menentukan kapan harus mengisi kembali stok barang berdasarkan tingkat permintaan dan lead time dari pemasok.
Cara Menghitung Safety Stock
Untuk menghitung jumlah safety stock yang dibutuhkan, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode perhitungan. Berikut adalah beberapa rumus yang sering digunakan:
1. Perhitungan Dasar Safety Stock
Rumus dasar untuk menghitung safety stock adalah sebagai berikut:
Safety Stock = (Penjualan Maksimal Harian x Lead Time Maksimum) – (Penjualan Harian Rata-rata x Lead Time Rata-rata)
Variabel yang diperlukan:
Penjualan Maksimal Harian: Jumlah maksimum unit yang terjual dalam satu hari.
Lead Time Maksimum: Waktu terlama yang dibutuhkan pemasok untuk mengirim persediaan.
Penjualan Harian Rata-rata: Jumlah rata-rata unit yang terjual dalam satu hari.
Lead Time Rata-rata: Waktu rata-rata yang dibutuhkan pemasok untuk mengirim persediaan.
2. Rumus Persediaan Cadangan Tetap
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa permintaan stabil dan lead time konsisten. Rumusnya adalah:
Persediaan Cadangan Tetap = Jumlah Hari x Penjualan Harian Rata-rata atau Penjualan Harian Maksimum
3. Perhitungan Berdasarkan Waktu
Metode ini memperkirakan kebutuhan safety stock dalam periode waktu tertentu berdasarkan riwayat data permintaan dan penjualan produk.
4. Rumus Heizer dan Render
Rumus ini digunakan jika ada variasi dalam lead time dari pemasok. Rumusnya adalah:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi Lead Time (σLT)
Skor Z: Faktor layanan yang diinginkan. Semakin tinggi skor Z, semakin rendah risiko kekurangan stok.
Standar Deviasi Lead Time (σLT): Variabilitas dalam lead time dari pemasok.
5. Rumus Greasley
Rumus Greasley menambahkan faktor permintaan ke dalam perhitungan Heizer dan Render:
Safety Stock = Skor Z x Standar Deviasi Lead Time (σLT) x Permintaan Rata-rata (Davg)
6. Perhitungan dengan Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan biaya total persediaan. Rumusnya adalah:
EOQ = √[(2 x Biaya Pemesanan x Tingkat Permintaan) / Biaya Penyimpanan]
Sebagai contoh, jika Anda menjual 1.000 unit produk per tahun, dengan biaya pemesanan sebesar Rp5.000 dan biaya penyimpanan Rp4.000, maka EOQ Anda adalah 50 unit.
Kesimpulan
Safety stock adalah elemen penting dalam manajemen pergudangan yang membantu perusahaan menghindari kekurangan stok dan menjaga kepuasan pelanggan. Dengan memahami manfaatnya dan menggunakan metode perhitungan yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen stok barang dan memastikan kelancaran operasional bisnis.