LaBalance.id – Sebuah perusahaan tidak dapat dilepaskan dari rangkaian kegiatan bisnis yang dilakukannya. Dalam beragam aktivitas bisnis, terdapat suatu aspek yang dikenal sebagai aktivitas operasi. Sebagai seorang pelaku bisnis, pengetahuan mengenai aktivitas operasi menjadi hal yang esensial untuk pengelolaan usaha. Berikut adalah paparan terperinci mengenai aktivitas operasi dan beberapa contohnya.
Aktivitas operasi yang optimal mampu merangsang aliran kas dan mendongkrak kinerja finansial perusahaan.
Daftar isi
TogglePengertian Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah atau yang dikenal sebagai operating activities, mencakup segala kegiatan perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan, penyewaan, atau pemberian jaminan atas produk dan jasa. Lebih lanjut, aktivitas operasi juga mencakup kegiatan yang menghasilkan pendapatan utama perusahaan, terpisah dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Jadi, secara simpel, aktivitas operasi merujuk pada segala tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dalam kerangka kegiatan bisnis inti. Pengelolaan aktivitas operasi dengan optimal dapat meningkatkan arus kas dan kinerja finansial perusahaan.
Pada dasarnya, akun aktivitas operasi dapat ditemukan dalam laporan laba rugi dan laporan arus kas. Banyak perusahaan menyajikan laba operasi dalam laporan laba rugi mereka. Penting untuk dicatat bahwa laporan arus kas memilah komponennya menjadi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Pertanyaan mungkin muncul mengenai mengapa pendanaan dan investasi tidak dimasukkan dalam kategori aktivitas operasi. Hal ini karena aktivitas operasi terkait dengan upaya mendukung kegiatan inti bisnis, sementara pendanaan dan investasi lebih terkait dengan aspek jangka panjang dan pertimbangan masa depan.
Divisi-divisi terkait dengan aktivitas operasi melibatkan seluruh bagian perusahaan, termasuk divisi penjualan, pemasaran, keuangan, akuntansi, layanan pelanggan, dan sumber daya manusia.
Peran Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi memiliki keterkaitan erat dengan laporan arus kas dan memiliki dampak signifikan pada analisis laporan keuangan perusahaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi menjadi indikator utama untuk mengevaluasi apakah operasi perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang memadai. Ini mencakup pembayaran dividen, pelunasan pinjaman, investasi baru, serta biaya operasional dan berbagai kewajiban lainnya.
Arus kas dari aktivitas operasi mayoritas bersumber dari penjualan produk. Informasi mengenai laporan arus kas dari aktivitas operasi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas di masa mendatang. Namun, aktivitas operasi tidak hanya membahas pendapatan perusahaan, melainkan juga mengenai arus kas yang keluar, yang kadang dapat menjadi beban bagi perusahaan.
Laporan laba rugi yang memisahkan aktivitas berdasarkan jenisnya memudahkan manajemen untuk menilai aktivitas yang memberikan keuntungan dan yang merugikan perusahaan. Ini memungkinkan manajemen untuk dengan cepat mengatasi masalah yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Contoh Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Berikut adalah beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi:
- Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.
- Pembayaran kas kepada pemasok perusahaan.
- Penerimaan kas dari komisi, royalti, dan sumber pendapatan lainnya.
- Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan, kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas investasi dan pendanaan.
- Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi terkait premi, klaim, dan manfaat polis.
- Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan perdagangan atau diperjanjikan.
- Pembayaran kas kepada dan oleh karyawan perusahaan.
- Tentunya, masih terdapat berbagai transaksi lain yang dapat dianggap sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Perlu diingat bahwa perusahaan dagang dan jasa memiliki transaksi yang berbeda, dengan perusahaan dagang cenderung memiliki transaksi operasional yang lebih dominan.
Perhitungan Laba Operasi
Beberapa perusahaan menyajikan laba operasi, yang dapat dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan berbagai biaya, seperti harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, biaya penelitian dan pengembangan, serta beban penyusutan dan amortisasi.
Arus kas dari aktivitas operasi menjadi aspek krusial, memandangkan banyak perusahaan memfokuskan perhatian pada hal ini. Manajemen perusahaan ingin memahami bagaimana usaha mereka mampu menghasilkan uang melalui kegiatan bisnis yang dilakukan.
Aliran kas positif lebih diinginkan, sementara aliran kas negatif menjadi peringatan. Jika aliran kas negatif terjadi, itu berarti perusahaan mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang diterima melalui kegiatan bisnisnya. Dalam situasi ini, perusahaan harus mencari sumber pendanaan tambahan, entah melalui pinjaman bank, lembaga keuangan, atau penjualan aset tetap.
Sekarang, apakah pemahaman mengenai operating activities terasa lebih jelas? Pembuatan laporan laba rugi dan laporan arus kas yang terkait dengan aktivitas operasi memang dapat menjadi tugas rumit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, penggunaan software akuntansi sangat disarankan, karena selain memudahkan pembuatan laporan keuangan, software tersebut juga mendukung pengelolaan keuangan yang praktis dan efisien, tanpa merepotkan.