Labalance.id – Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban perusahaan. Pelajari pengertian, jenis, rumus perhitungan, serta contoh penerapan ekuitas dalam laporan keuangan bisnis.
Daftar isi
ToggleApa Itu Ekuitas?
Ekuitas adalah hak atau kepemilikan pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Dalam akuntansi, ekuitas sering disebut sebagai modal atau owner’s equity.
Secara sederhana, ekuitas menunjukkan berapa besar nilai kekayaan bersih yang benar-benar dimiliki perusahaan. Konsep ini penting karena mencerminkan posisi keuangan dan kesehatan bisnis, baik bagi pemilik, investor, maupun kreditur.
Contoh: Jika sebuah perusahaan memiliki aset senilai Rp1.000.000.000 dan kewajiban Rp400.000.000, maka ekuitasnya adalah Rp600.000.000. Nilai inilah yang mencerminkan kepemilikan bersih perusahaan.
Rumus Ekuitas
Rumus dasar untuk menghitung ekuitas adalah:
Ekuitas=Aset−LiabilitasEkuitas = Aset – LiabilitasEkuitas=Aset−Liabilitas
Keterangan:
-
Aset = Semua yang dimiliki perusahaan (kas, piutang, persediaan, gedung, dll).
-
Liabilitas = Semua kewajiban atau utang perusahaan (utang dagang, utang bank, biaya yang masih harus dibayar).
Contoh Perhitungan
Sebuah perusahaan memiliki:
-
Total aset = Rp800.000.000
-
Total liabilitas = Rp300.000.000
Maka:
Ekuitas=800.000.000−300.000.000=Rp500.000.000Ekuitas = 800.000.000 – 300.000.000 = Rp500.000.000Ekuitas=800.000.000−300.000.000=Rp500.000.000
Artinya, pemilik perusahaan memiliki nilai bersih sebesar Rp500 juta.
Jenis-Jenis Ekuitas
Ekuitas bisa berbeda bentuk tergantung struktur perusahaan. Berikut beberapa jenisnya:
Jenis Ekuitas |
Penjelasan |
Contoh Kasus |
---|---|---|
Modal Disetor |
Investasi awal atau tambahan modal yang diberikan pemilik atau investor |
Pemilik usaha menyetor modal Rp100 juta |
Laba Ditahan |
Laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen, melainkan ditahan untuk operasional |
Perusahaan menyimpan laba Rp50 juta untuk ekspansi |
Dividen |
Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham |
PT XYZ membagikan dividen Rp20 juta |
Tambahan Modal Disetor |
Selisih dari harga jual saham dengan nilai nominalnya |
Saham dijual Rp1.500/lembar, nominal Rp1.000 |
Ekuitas Pemegang Saham Minoritas |
Bagian ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham non-pengendali |
Investor eksternal memiliki 10% kepemilikan perusahaan |
Fungsi Ekuitas dalam Bisnis
-
Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan
Nilai ekuitas positif menunjukkan perusahaan memiliki aset lebih besar daripada kewajibannya. -
Menjadi Dasar Pengambilan Keputusan
Investor dan kreditur menggunakan informasi ekuitas untuk menilai apakah perusahaan layak diberi investasi atau pinjaman. -
Menunjukkan Nilai Kekayaan Pemilik
Ekuitas menunjukkan seberapa besar bagian perusahaan yang benar-benar dimiliki pemilik setelah melunasi semua kewajiban.
Contoh Nyata Penerapan Ekuitas
Sebuah perusahaan manufaktur melaporkan data keuangan sebagai berikut:
-
Aset lancar: Rp500.000.000
-
Aset tetap: Rp700.000.000
-
Total kewajiban: Rp600.000.000
Maka ekuitas perusahaan adalah:
Ekuitas=(500.000.000+700.000.000)−600.000.000=Rp600.000.000
Nilai Rp600 juta inilah yang menjadi hak pemilik bisnis dan dapat digunakan untuk menilai kekuatan modal perusahaan.
Studi Kasus: Ekuitas dalam Perusahaan Startup
Banyak startup awalnya dibiayai oleh modal ventura. Misalnya, sebuah startup mendapatkan pendanaan Rp5 miliar dari investor dengan kepemilikan 25%.
Jika perusahaan berkembang hingga total aset Rp20 miliar dengan kewajiban Rp4 miliar, maka ekuitas adalah Rp16 miliar. Investor yang memiliki 25% berhak atas Rp4 miliar dari ekuitas tersebut.
Hal ini menunjukkan bagaimana ekuitas juga berfungsi untuk membagi kepemilikan dan hak ekonomi antar pemegang saham.
Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban yang mencerminkan kepemilikan bersih perusahaan. Dalam laporan keuangan, ekuitas berfungsi sebagai ukuran kekayaan pemilik, dasar pengambilan keputusan finansial, sekaligus indikator kesehatan bisnis.
Dengan memahami ekuitas, pelaku bisnis dapat mengetahui posisi keuangan yang sebenarnya, menilai kinerja perusahaan, dan menarik kepercayaan investor maupun kreditur.
👉 Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan bisnis Anda, gunakan jasa pembukuan akuntansi dari Labalance.id. Dengan pencatatan yang profesional, Anda bisa memastikan laporan ekuitas dan keuangan lebih akurat, rapi, dan sesuai standar akuntansi.