Amortisasi adalah: Pengertian, Manfaat dan Metodenya

Amortisasi adalah_ Pengertian, Manfaat dan Metodenya

Labalance.id – Amortisasi adalah salah satu metode penting dalam bidang akuntansi yang bertujuan untuk mengurangi nilai biaya suatu aset secara bertahap selama periode waktu tertentu. Bagi wirausahawan yang baru memulai usaha, pemahaman yang baik mengenai metode amortisasi akan membantu dalam pencatatan keuangan yang lebih teratur dan efisien untuk mengelola keuangan usaha. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai konsep, manfaat, dan penerapan praktis amortisasi dalam konteks bisnis.

Pengertian Amortisasi adalah

Amortisasi adalah sebuah proses akuntansi yang digunakan untuk mengurangi nilai aset tidak berwujud secara bertahap selama periode waktu tertentu. Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi perusahaan, seperti goodwill, hak paten, hak cipta, dan lisensi.

Karakteristik Amortisasi

Karakteristik Amortisasi

Untuk mengidentifikasi amortisasi, Anda dapat mengenali karakteristiknya. Berikut ini karakteristik

  1. Aset Tidak Berwujud: Amortisasi khususnya berlaku untuk aset yang tidak berwujud dalam setiap periode akuntansi yang telah berlalu.
  2. Pengurangan Bertahap: Nilai aset dikurangi secara bertahap selama periode waktu tertentu, mengikuti masa manfaat aset tersebut.
  3. Pencatatan dalam Laporan Keuangan: Pengurangan nilai aset yang disebabkan oleh amortisasi dicatat dalam laporan keuangan perusahaan untuk mencerminkan penggunaan dan penurunan nilai aset.

Manfaat Amortisasi

Manfaat Amortisasi

Amortisasi memiliki sejumlah manfaat, berikut ini tiga manfaatnya:

  • Perencanaan Keuangan: Dengan menerapkan amortisasi, perusahaan dapat membuat perencanaan keuangan yang lebih baik dengan memperhitungkan pengurangan nilai aset secara bertahap.
  • Penilaian Aktiva: Amortisasi membantu perusahaan dalam menilai nilai wajar aset tidak berwujudnya dan memastikan bahwa nilai tersebut mencerminkan nilai ekonomis yang sesungguhnya.
  • Kepatuhan Perpajakan: Beberapa yurisdiksi pajak mengharuskan perusahaan untuk melakukan amortisasi terhadap aset tidak berwujud, sehingga penerapan amortisasi membantu perusahaan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.

Metode Amortisasi

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung amortisasi, di antaranya adalah:

  • Metode Saldo Menurun: Melibatkan pengalokasian beban biaya yang jumlahnya menurun setiap tahun dengan masa manfaat yang kian bertambah. Dalam metode ini, biaya penyusutan lebih tinggi pada awal masa manfaat dan semakin rendah seiring berjalannya waktu.
  • Metode Garis Lurus: Menghitung amortisasi dengan cara membagi biaya aset dengan masa manfaatnya. Dalam metode ini, biaya penyusutan tetap setiap tahunnya.

Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi

Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi

Meskipun amortisasi dan depresiasi memiliki tujuan yang sama yaitu mengurangi nilai aset, namun terdapat perbedaan dalam konteks aset yang dikenai. Amortisasi khusus digunakan untuk aset tidak berwujud seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sedangkan depresiasi diterapkan pada aset berwujud seperti tanah, bangunan, dan peralatan.

Dengan memahami konsep, manfaat, dan metode amortisasi, seorang wirausahawan dapat mengelola laporan keuangan perusahaan dengan lebih efektif dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi akuntansi yang berlaku.

Bagikan Artikel ke :

Artikel Terkait