Labalance.id – Laporan laba rugi adalah salah satu dokumen keuangan utama yang digunakan untuk melihat profitabilitas bisnis selama periode waktu tertentu. Dokumen ini mencatat semua pendapatan (revenue) dan pengeluaran (expenses) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keuntungan atau kerugian yang dialami perusahaan. Untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), membuat laporan laba rugi sederhana sangat penting dalam mengukur performa bisnis dan merencanakan strategi keuangan.
Daftar isi
ToggleLaporan Laba Rugi Sederhana untuk UMKM
Berikut adalah penjelasan mengenai komponen-komponen utama dalam laporan laba rugi, serta langkah-langkah untuk menyusunnya.
Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Berikut langkah-langkah untuk membuat laporan laba rugi sederhana bagi UMKM:
- Tentukan periode laporan: Periode laporan bisa bulanan, triwulan, atau tahunan.
- Kumpulkan informasi keuangan: Termasuk data penjualan, biaya produksi, biaya operasional, dan pajak.
- Hitung pendapatan kotor: Kurangi total biaya produksi dari total penjualan.
- Hitung biaya operasional: Seperti sewa, gaji, dan biaya utilitas.
- Hitung pendapatan bersih: Pendapatan kotor dikurangi biaya operasional.
- Hitung laba sebelum pajak: Pendapatan bersih dikurangi biaya bunga dan pajak.
- Hitung laba bersih: Laba sebelum pajak dikurangi pajak.
Contoh Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Periode: Februari 2024Pendapatan:
– Penjualan produk Rp 10.000.000Biaya Produksi:
– Bahan baku Rp 2.000.000
– Tenaga kerja Rp 1.500.000
Total Biaya Produksi Rp 3.500.000Pendapatan Kotor Rp 6.500.000
Biaya Operasional:
– Sewa Rp 1.000.000
– Listrik dan Air Rp 500.000
– Gaji Karyawan Rp 1.500.000
– Pajak Rp 250.000
Total Biaya Operasional Rp 3.250.000Pendapatan Bersih Rp 3.250.000
Biaya Lainnya:
– Bunga bank Rp 250.000
– Pajak (25%) Rp 200.000
Laba Sebelum Pajak Rp 2.800.000Laba Bersih Rp 2.100.000
Apa Saja Komponennya?
Dalam pembuatan laporan laba rugi, ada beberapa komponen yang wajib Anda ketahui. Berikut ini komponen-komponen utama dalam laporan laba rugi:
- Pendapatan (Revenue)
Ini adalah semua uang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa selama periode tertentu. Pendapatan dapat dibagi menjadi:Pendapatan operasional: Dari aktivitas inti bisnis, seperti menjual produk.
Pendapatan non-operasional: Dari aktivitas lain yang bukan bagian dari bisnis inti, seperti bunga bank. - Biaya Produksi (Cost of Goods Sold/COGS)
Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa, termasuk bahan baku dan tenaga kerja. - Laba Kotor (Gross Profit)
Laba kotor dihitung dengan mengurangi biaya produksi dari pendapatan. Ini merupakan indikator awal profitabilitas sebelum memperhitungkan biaya lain seperti operasional. - Biaya Operasional (Operating Expenses)
Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produksi, seperti sewa, listrik, gaji karyawan, dan biaya pemasaran. - Pendapatan Bersih (Net Income)
Pendapatan bersih adalah laba setelah dikurangi semua biaya, termasuk operasional, bunga, dan pajak. Ini merupakan angka akhir yang menunjukkan seberapa menguntungkan bisnis Anda. - Laba Sebelum Pajak (Earnings Before Tax/EBT)
Ini adalah jumlah keuntungan sebelum dikurangi pajak. - Laba Bersih (Net Profit)
Laba bersih adalah hasil akhir setelah dikurangi pajak. Ini adalah keuntungan yang dapat Anda simpan atau investasikan kembali ke bisnis.
Laporan laba rugi sederhana ini membantu Anda memantau kinerja keuangan UMKM secara efektif. Dengan laporan ini, Anda dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik, baik untuk perencanaan pajak maupun strategi pertumbuhan usaha.