LaBalance.id – Apa yang dimaksud dengan accounting adalah baik dari perspektif ahli maupun pemakai, dan apa pula fungsi atau manfaatnya dalam dunia bisnis? Bagi beberapa orang, apakah ilmu akuntansi sejatinya hanya berkaitan dengan sekadar sistem hitung-menghitung? Temukan jawabannya di artikel ini! Akuntansi, sebagai suatu disiplin ilmu, banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kegiatan bisnis. Dengan penerapan dasar-dasar akuntansi, para pengusaha dapat memantau kesehatan keuangan bisnis yang mereka jalankan. Peran akuntansi juga sangat vital dalam ekosistem ekonomi Indonesia. Kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pemerintah, perusahaan, atau individu lainnya dapat lebih tepat karena bergantung pada informasi yang diperoleh melalui akuntansi. Meskipun sistem akuntansi memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan kegiatan bisnis, pemahaman akan prinsip dasar akuntansi juga menjadi kunci bagi para pengusaha. Teruslah membaca artikel ini untuk mendalami pengertian, fungsi, dan proses akuntansi yang sesuai bagi dunia bisnis. Accounting / Akuntansi adalah? Pengertian accounting adalah suatu proses yang dimulai dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, dan mencatat transaksi keuangan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh ahli di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan. Praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut akuntan. Pengertian Accounting Menurut Beberapa Ahli dan Sumber Berikut adalah beberapa definisi accounting menurut beberapa ahli: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Teori dan praktik perakunan, melibatkan tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman, dan seluruh aktivitasnya; terkait dengan akuntan; seni mencatat dan merangkum transaksi keuangan serta penafsiran dampaknya pada suatu entitas ekonomi. Keputusan Menteri Keuangan RI (No. 476 KMK. 01 1991) Proses pengumpulan, pencatatan, analisis, peringkasan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas ekonomi. Tujuan accounting adalah menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Seni mencatat, menggolongkan, dan menyajikan informasi keuangan dalam ukuran moneter; mencakup pencatatan, pengklasifikasian, dan penyusunan ringkasan transaksi keuangan dalam laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Financial Accounting Standards Board (FASB) Jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen ABP Statement No. 4 Aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi dan membantu memilih tindakan alternatif yang logis. Warren dkk (2005) Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak berkepentingan tentang kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Suparwoto L (1990) Sistem atau teknik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan serta memberikan hasilnya dalam bentuk informasi kepada pihak internal dan eksternal perusahaan. Soemarsono S.R (2004) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas. S. Munawir (2005) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum peristiwa keuangan dengan cepat dan memberikan interpretasi terhadapnya. Sofyan Harahap (2005) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sunyanto (1999) Tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya untuk pengambilan keputusan. Paul Grady Tubuh ilmu pengetahuan dan fungsi organisasi secara sistematis dalam mencatat, mengklasifikasikan, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, dan menginterpretasi semua transaksi dan kejadian keuangan. Wilopo (2005) Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan. Winarno (2006) Proses pencatatan transaksi keuangan dan pengolahan data transaksi untuk menyajikan informasi kepada pihak berkepentingan. Bastian dan Suharjono (2006) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum transaksi serta peristiwa keuangan secara bermakna dan dalam satuan uang. Sophar Lumbantoruan Alat bahasa bisnis yang hanya dapat dipahami jika mekanismenya telah dimengerti. Zaki Baridwan (2000) Aktivitas jasa yang memberikan data kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, dari usaha ekonomi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam situasi tertentu. Fungsi Akuntansi Secara Umum Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh suatu entitas. Informasi ini juga berperan penting dalam menyusun kegiatan perusahaan yang nantinya akan dianalisis oleh manajemen untuk pengambilan keputusan internal dan juga untuk keputusan pihak eksternal seperti investor dan kreditur. Beberapa fungsi akuntansi bagi perusahaan meliputi: Sebagai pengontrol keuangan di dalam perusahaan, memberikan pemahaman tentang pengelolaan dana, laba yang diperoleh, dan kemungkinan kerugian dari aktivitas ekonomi. Sebagai alat evaluasi perusahaan melalui laporan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, memungkinkan manajemen mengevaluasi bisnis yang dijalankan dan mengidentifikasi masalah keuangan. Berperan penting dalam perencanaan perusahaan di masa yang akan datang setelah mengevaluasi laporan akuntansi keuangan. Memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan, pengawasan, dan implementasi keputusan perusahaan. Fungsi Akuntansi pada Bisnis atau Usaha Akuntansi adalah bidang yang sangat penting dalam menjalankan bisnis atau usaha. Dalam bagian ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi akuntansi pada bisnis atau usaha. Mencatat Transaksi Keuangan Fungsi pertama akuntansi dalam bisnis adalah mencatat transaksi keuangan perusahaan. Ini mencakup segala transaksi terkait bisnis seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan uang. Data transaksi harus dicatat dengan akurat dan terperinci agar informasi keuangan yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Pencatatan transaksi keuangan dapat dilakukan melalui metode seperti jurnal dan buku besar. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis, sedangkan buku besar mengorganisir data transaksi ke dalam beberapa kategori, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Pengolahan Data Keuangan Setelah transaksi keuangan dicatat, data tersebut harus diolah dan dikelompokkan dalam sistem akuntansi yang baik. Pengolahan data keuangan melibatkan proses merangkum dan menyesuaikan data keuangan. Proses merangkum membagi data keuangan ke dalam kategori seperti aset, kewajiban, dan ekuitas, dan melibatkan pembuatan laporan keuangan yang merangkum posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas. Penyesuaian data dilakukan untuk mengkoreksi dan menyesuaikan data keuangan dengan kondisi aktual perusahaan. Proses ini penting untuk memastikan informasi keuangan yang dihasilkan akurat dan representatif. Menyajikan Laporan Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah menyajikan laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan yang umum digunakan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan arus masuk dan keluar uang dari perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan membantu manajemen memahami kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Analisis Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah analisis keuangan. Proses analisis keuangan melibatkan perbandingan data keuangan dari periode yang berbeda dan dari perusahaan sejenis untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi tren dan masalah bisnis. Dengan analisis keuangan, perusahaan dapat menentukan kekuatan dan kelemahan mereka dalam bisnis, serta mengambil tindakan untuk memperbaiki