Rumus Quick Ratio: Cara Membedah Kesehatan Keuangan Bisnis

Rumus Quick Ratio Cara Membedah Kesehatan Keuangan Bisnis

Labalance.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya, seberapa cepat bisnismu bisa melunasi utang-utangnya jika keadaan mendesak? Jangan khawatir, ada alat ukur finansial yang sederhana namun ampuh untuk menjawabnya: Rumus Rasio Cepat atau Quick Ratio.

Apa Itu Rasio Cepat?

Rasio cepat adalah indikator keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek (utang yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari setahun) dengan aset lancar yang paling likuid (mudah dicairkan menjadi uang tunai). Aset-aset ini termasuk:

  • Kas: Uang tunai yang tersedia di tangan.
  • Surat Berharga: Investasi jangka pendek yang mudah dijual.
  • Piutang: Tagihan dari pelanggan yang diharapkan akan dibayar dalam waktu dekat.

Kenapa Rasio Cepat Penting?

Bayangkan rasio cepat sebagai “tes kesehatan kilat” untuk keuangan bisnismu. Angka ini memberi gambaran seberapa siap Anda menghadapi situasi tak terduga, seperti penurunan penjualan mendadak atau krisis ekonomi. Semakin tinggi rasio cepat, semakin sehat pula kondisi keuangan Anda.

Rumus Quick Ratio: Sederhana dan Mudah Diingat

Rumus menghitung rasio cepat sangatlah mudah:

Rasio Cepat = (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

Mari kita bedah rumusnya:

  • Aset Lancar: Total aset yang diharapkan bisa diubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun.
  • Persediaan: Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual.
  • Kewajiban Lancar: Utang-utang yang harus dibayar dalam waktu satu tahun.

Apa Arti Angka-angka Itu?

  • Rasio Cepat > 1: Ideal! Ini artinya perusahaan Anda punya cukup aset likuid untuk menutupi semua utang jangka pendeknya.
  • Rasio Cepat = 1: Cukup baik, tapi hati-hati. Artinya aset likuid Anda pas-pasan untuk membayar utang.
  • Rasio Cepat < 1: Waspada! Ini pertanda perusahaan Anda mungkin kesulitan melunasi utang jangka pendeknya.

Contoh Kasus: Rasio Cepat dalam Aksi

PT Maju Jaya memiliki aset lancar Rp 500 juta, persediaan Rp 100 juta, dan kewajiban lancar Rp 200 juta. Mari hitung rasio cepatnya:

Rasio Cepat = (Rp 500 juta – Rp 100 juta) / Rp 200 juta = 2
Hasilnya, PT Maju Jaya memiliki rasio cepat 2. Artinya, mereka punya dua kali lipat aset likuid yang dibutuhkan untuk membayar utang jangka pendek. Bagus sekali!

Tips Meningkatkan Rasio Cepat

Jika rasio cepat bisnismu kurang ideal, jangan panik. Ada beberapa strategi yang bisa Anda coba:

  1. Tingkatkan Penjualan: Semakin banyak barang terjual, semakin banyak pula uang tunai yang masuk.
  2. Efisiensi Persediaan: Jangan terlalu banyak menimbun stok barang, karena bisa menghambat likuiditas.
  3. Negosiasi Utang: Coba perpanjang jangka waktu pembayaran utang atau dapatkan bunga yang lebih rendah.
  4. Kurangi Pengeluaran: Evaluasi biaya-biaya operasional dan cari cara untuk menghemat.

Kesimpulan

Rumus quick ratio adalah alat yang sangat berguna untuk menilai kesehatan keuangan bisnismu. Dengan memahami dan memantau rasio ini secara berkala, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan memastikan bisnismu tetap tumbuh dan berkembang.

Bagikan Artikel ke :

Artikel Terkait