Labalance.id – Other account receivable atau piutang lain-lain adalah kategori piutang yang tidak termasuk dalam piutang dagang. Ini merujuk pada tagihan yang dimiliki perusahaan terhadap pihak ketiga yang tidak berasal dari penjualan barang atau jasa. Memahami piutang lain-lain sangat penting bagi perusahaan untuk mengelola arus kas dan laporan keuangan dengan lebih efektif.
Daftar isi
ToggleApa Itu Other Account Receivable?
Other account receivable mencakup berbagai jenis piutang yang diharapkan dapat tertagih dalam waktu dekat. Piutang ini biasanya tidak terkait langsung dengan aktivitas utama perusahaan, seperti penjualan produk atau layanan. Oleh karena itu, piutang lain-lain dilaporkan secara terpisah dalam laporan neraca untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang posisi keuangan perusahaan.
Jenis-Jenis Other Account Receivable
Berikut adalah beberapa contoh dari piutang lain-lain yang umum ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan:
- Piutang Bunga
Ini adalah bunga yang terutang kepada perusahaan dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Misalnya, jika perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan atau pihak ketiga, bunga yang terutang akan dicatat sebagai piutang lain-lain. - Restitusi Pajak
Piutang ini muncul ketika perusahaan berhak menerima pengembalian pajak dari pemerintah. Misalnya, jika perusahaan membayar pajak lebih dari yang seharusnya, maka jumlah kelebihan tersebut akan dicatat sebagai piutang restitusi pajak. - Gaji
Jika perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan atau jika ada gaji yang belum dibayarkan, jumlah tersebut akan dicatat sebagai piutang lain-lain. - Uang Muka Karyawan
Uang muka yang diberikan kepada karyawan untuk keperluan tertentu, seperti perjalanan dinas, juga termasuk dalam kategori piutang lain-lain. - Piutang Biaya
Ini mencakup biaya yang telah dibayar di muka oleh perusahaan, seperti asuransi, sewa, dan iklan. Misalnya, jika perusahaan membayar sewa untuk beberapa bulan ke depan, jumlah yang dibayar di muka akan dicatat sebagai piutang lain-lain hingga periode sewa tersebut berakhir.
Pelaporan Other Account Receivable
Piutang lain-lain dilaporkan secara terpisah di bagian neraca untuk memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan mengenai posisi keuangan perusahaan. Dalam laporan neraca, piutang lain-lain biasanya dikelompokkan di bawah aset lancar, karena diharapkan dapat tertagih dalam waktu satu tahun.
Contoh Penyajian dalam Neraca
Dalam laporan neraca, penyajian piutang lain-lain dapat terlihat seperti ini:
Aset Lancar:
- Kas dan Setara Kas
- Piutang Dagang
Other Account Receivable
- Piutang Bunga
- Restitusi Pajak
- Gaji
- Uang Muka Karyawan
- Piutang Biaya
Other account receivable atau piutang lain-lain adalah bagian penting dari laporan keuangan yang mencerminkan tagihan perusahaan kepada pihak ketiga yang tidak terkait langsung dengan penjualan barang atau jasa. Memahami jenis-jenis piutang lain-lain dan cara pelaporannya dapat membantu perusahaan dalam mengelola arus kas dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga kesehatan finansial dan memaksimalkan potensi pendapatan dari berbagai sumber.