Perpajakan

Persekutuan Komanditer adalah Pengertian, Ciri, Sifat, dan Jenis

Persekutuan Komanditer adalah: Pengertian, Ciri, Sifat, dan Jenis

Labalance.id – Pengertian Persekutuan Komanditer atau Commanditaire Vennotschaap (CV) adalah landasan bagi siapa pun yang ingin memahami model bisnis ini. CV bukanlah hal asing di dunia bisnis Indonesia, namun keberadaannya sering kali masih menimbulkan pertanyaan. Mari kita telusuri ciri, sifat, dan jenis CV untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang struktur bisnis yang unik ini. Pengertian Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer adalah salah satu model bisnis di Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dalam CV, beberapa individu membentuk sebuah badan usaha di mana mereka menyumbangkan modal untuk dijalankan oleh pihak lain sebagai pelaksana bisnis. Dengan demikian, CV pada dasarnya adalah kemitraan modal. Dalam CV, terdapat dua jenis sekutu, yaitu sekutu aktif (atau disebut juga sekutu komplementer) dan sekutu pasif (atau disebut sekutu komanditer). Sekutu aktif bertanggung jawab atas operasional bisnis dan berperan aktif dalam manajemen perusahaan. Sementara sekutu pasif hanya menyediakan modal dan tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis. Ciri-ciri Persekutuan Komanditer Ada beberapa ciri khas dari sebuah CV: Sekutu Aktif dan Pasif: Terdapat dua jenis sekutu dalam CV, yaitu sekutu aktif yang terlibat dalam manajemen bisnis dan sekutu pasif yang hanya menyediakan modal. Keterlibatan Sekutu Aktif: Sekutu aktif memiliki hak penuh terhadap aktivitas bisnis dan dapat bermitra dengan pihak ketiga. Keterlibatan Sekutu Pasif: Sekutu pasif hanya menyumbangkan modal dan tidak terlibat dalam operasional bisnis. Tidak Ada Batasan Modal Minimal: Tidak ada persyaratan minimum untuk modal pendirian CV. Proses Pendirian yang Mudah: Proses dan syarat pendirian CV relatif sederhana. Kerjasama dengan Lembaga Resmi: Memiliki kemudahan dalam melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga resmi. Sifat Perseroan Komanditer Beberapa sifat khas dari CV adalah sebagai berikut: Sulitnya Menarik Kembali Modal: Modal yang telah disetorkan sulit untuk ditarik kembali untuk keperluan bisnis. Memerlukan Modal Besar: CV membutuhkan modal yang signifikan karena melibatkan banyak pihak dan operasional bisnis yang luas. Akses Terhadap Kredit Pinjaman: Perusahaan CV lebih mudah mendapatkan pinjaman karena memiliki kredibilitas yang baik di mata kreditur. Tanggung Jawab Sekutu Aktif: Sekutu aktif memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap bisnis, sementara sekutu pasif hanya memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis Persekutuan Komanditer Ada beberapa jenis CV yang dapat ditemui: CV Murni: Hanya terdiri dari satu sekutu aktif dan beberapa sekutu pasif. CV Bersaham: Memberikan opsi saham kepada sekutu, namun saham tidak dapat diperdagangkan. CV Campuran: Menerima modal dari pihak luar dan membagi kepemilikan dengan para sekutu. Contoh Persekutuan Komanditer Beberapa contoh CV di berbagai bidang industri di Indonesia antara lain: CV Ina Ramai Cake, CV Catering Ibu Surabaya, CV Catur Pangan Indonesia (bidang makanan). CV Mitra Bibit, CV Bumi Makmur, CV Ivong Farm (bidang pertanian). CV Galuh Candra Kirana, CV Senandung Ibu Pertiwi, CV Barokah Jaya (bidang perdagangan). Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komanditer Meskipun memiliki kelebihan dalam manajemen perusahaan yang lebih besar dan akses terhadap modal usaha yang lebih mudah, CV juga memiliki kekurangan, seperti tanggung jawab tak terbatas bagi sekutu aktif dan ketidakpastian dalam kelangsungan bisnis. Dari penjelasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa Persekutuan Komanditer (CV) adalah sebuah model bisnis yang menarik dengan keunikan tersendiri. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, penting untuk memahami dengan baik sebelum memutuskan untuk terlibat dalamnya. Jika Anda tertarik untuk memulai sebuah CV, pastikan untuk mendapatkan saran dan bimbingan yang tepat agar langkah Anda menuju kesuksesan lebih terarah.

Persekutuan Komanditer adalah: Pengertian, Ciri, Sifat, dan Jenis Read More »

Bundling adalah Pengertian, Manfaat, Jenis dan Tips Membuat

Bundling adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Tips Membuat

Labalance.id – Dalam ranah pemasaran, strategi bundling telah menjadi salah satu pendekatan yang populer untuk merangsang penjualan. Dengan menggabungkan produk atau layanan yang berbeda dalam satu paket dengan harga spesial, strategi ini tidak hanya menarik minat konsumen tetapi juga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas secara rinci pengertian bundling adalah, latar belakangnya, jenis-jenisnya, manfaatnya, serta memberikan tips untuk membuat bundling yang efektif. Apa Itu Bundling? Bundling adalah strategi pemasaran di mana beberapa produk atau layanan dikombinasikan dalam satu paket dengan harga keseluruhan yang ditetapkan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang membutuhkan atau tertarik pada lebih dari satu produk, karena mereka dapat memperolehnya dengan harga yang lebih murah daripada membeli setiap item secara terpisah. Strategi bundling bertujuan untuk meningkatkan penjualan keseluruhan sambil memberikan nilai tambah kepada konsumen. Latar Belakang Strategi Bundling Strategi bundling tidaklah baru. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1995 ketika produk ponsel CDMA pertama kali diperkenalkan. Pada saat itu, jaringan CDMA belum banyak digunakan, sehingga para produsen mengembangkan paket bundling yang mencakup ponsel beserta pulsa untuk jaringan tersebut. Strategi ini terbukti sukses dalam meningkatkan adopsi ponsel CDMA karena memberikan nilai tambah yang signifikan kepada konsumen. Seiring waktu, strategi bundling telah berkembang dan diterapkan di berbagai industri dan sektor. Perusahaan-perusahaan tidak hanya menggabungkan produk yang saling melengkapi tetapi juga menyesuaikan bundling dengan preferensi dan kebutuhan konsumen. Jenis-jenis Bundling New Product Bundling: Jenis ini melibatkan penggabungan produk baru dengan produk terlaris untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi produk baru di pasaran. Pure Bundling: Produk dalam bundling ini tidak tersedia secara terpisah. Konsumen harus membeli paket tersebut secara keseluruhan. Same Product Bundling: Strategi ini melibatkan penawaran produk yang sama dalam jumlah yang lebih besar, seperti buy one get one atau diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Cross-Sell Bundling: Jenis bundling ini mencakup produk utama dan produk pelengkap yang saling melengkapi. Mixed and Match Bundling: Konsumen dapat memilih produk yang ingin mereka beli dalam bundling berdasarkan preferensi mereka, memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Manfaat Bundling Strategi bundling menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan konsumen: Penurunan Biaya Distribusi dan Pesanan: Dengan menjual produk dalam satu paket, biaya distribusi dan pesanan dapat ditekan, menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar. Menghindari Pemborosan Inventaris: Bundling memungkinkan perusahaan untuk mengurangi stok mati atau berlebih dengan menggabungkan produk yang kurang laku dengan produk yang lebih populer. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan: Dengan menyediakan bundling yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperkuat loyalitas merek. Meningkatkan Jumlah Penjualan: Penawaran bundling dapat mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk dalam satu transaksi, meningkatkan pendapatan per transaksi. Tantangan dalam Melakukan Bundling Meskipun strategi bundling menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi: Kesesuaian Produk: Produk yang dipilih untuk bundling harus sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Kesalahan dalam menyesuaikan produk dapat mengurangi efektivitas strategi bundling. Manajemen Persediaan: Penting untuk memastikan bahwa semua produk dalam bundling memiliki persediaan yang cukup. Kehabisan stok dapat mengganggu penawaran bundling dan mengurangi kepercayaan konsumen. Tips Membuat Bundling yang Efektif Analisis Data Konsumen: Gunakan data konsumen untuk merancang bundling yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Penawaran yang Beragam: Sediakan beberapa opsi bundling untuk memberikan fleksibilitas kepada konsumen. Promosi yang Menguntungkan: Manfaatkan teknik promosi seperti diskon atau penawaran spesial untuk meningkatkan daya tarik bundling. Batasan Waktu: Tetapkan batasan waktu pada penawaran bundling untuk menciptakan urgensi dan mendorong konsumen untuk segera bertindak. Kesimpulan Strategi bundling adalah alat yang kuat dalam pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Dengan pemahaman yang tepat tentang konsep, jenis-jenis, manfaat, dan tips untuk membuat bundling yang efektif, perusahaan dapat memanfaatkan strategi ini untuk mencapai kesuksesan pemasaran yang lebih besar.

Bundling adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Tips Membuat Read More »

Aktivitas Operasi adalah_ Pengertian dan Contoh Terbaiknya

Aktivitas Operasi adalah: Pengertian dan Contoh Terbaiknya

LaBalance.id – Sebuah perusahaan tidak dapat dilepaskan dari rangkaian kegiatan bisnis yang dilakukannya. Dalam beragam aktivitas bisnis, terdapat suatu aspek yang dikenal sebagai aktivitas operasi. Sebagai seorang pelaku bisnis, pengetahuan mengenai aktivitas operasi menjadi hal yang esensial untuk pengelolaan usaha. Berikut adalah paparan terperinci mengenai aktivitas operasi dan beberapa contohnya. Aktivitas operasi yang optimal mampu merangsang aliran kas dan mendongkrak kinerja finansial perusahaan. Pengertian Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah atau yang dikenal sebagai operating activities, mencakup segala kegiatan perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan, penyewaan, atau pemberian jaminan atas produk dan jasa. Lebih lanjut, aktivitas operasi juga mencakup kegiatan yang menghasilkan pendapatan utama perusahaan, terpisah dari aktivitas investasi dan pendanaan. Jadi, secara simpel, aktivitas operasi merujuk pada segala tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dalam kerangka kegiatan bisnis inti. Pengelolaan aktivitas operasi dengan optimal dapat meningkatkan arus kas dan kinerja finansial perusahaan. Pada dasarnya, akun aktivitas operasi dapat ditemukan dalam laporan laba rugi dan laporan arus kas. Banyak perusahaan menyajikan laba operasi dalam laporan laba rugi mereka. Penting untuk dicatat bahwa laporan arus kas memilah komponennya menjadi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Pertanyaan mungkin muncul mengenai mengapa pendanaan dan investasi tidak dimasukkan dalam kategori aktivitas operasi. Hal ini karena aktivitas operasi terkait dengan upaya mendukung kegiatan inti bisnis, sementara pendanaan dan investasi lebih terkait dengan aspek jangka panjang dan pertimbangan masa depan. Divisi-divisi terkait dengan aktivitas operasi melibatkan seluruh bagian perusahaan, termasuk divisi penjualan, pemasaran, keuangan, akuntansi, layanan pelanggan, dan sumber daya manusia. Peran Aktivitas Operasi Aktivitas operasi memiliki keterkaitan erat dengan laporan arus kas dan memiliki dampak signifikan pada analisis laporan keuangan perusahaan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi menjadi indikator utama untuk mengevaluasi apakah operasi perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang memadai. Ini mencakup pembayaran dividen, pelunasan pinjaman, investasi baru, serta biaya operasional dan berbagai kewajiban lainnya. Arus kas dari aktivitas operasi mayoritas bersumber dari penjualan produk. Informasi mengenai laporan arus kas dari aktivitas operasi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas di masa mendatang. Namun, aktivitas operasi tidak hanya membahas pendapatan perusahaan, melainkan juga mengenai arus kas yang keluar, yang kadang dapat menjadi beban bagi perusahaan. Laporan laba rugi yang memisahkan aktivitas berdasarkan jenisnya memudahkan manajemen untuk menilai aktivitas yang memberikan keuntungan dan yang merugikan perusahaan. Ini memungkinkan manajemen untuk dengan cepat mengatasi masalah yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Contoh Arus Kas dari Aktivitas Operasi Berikut adalah beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa. Pembayaran kas kepada pemasok perusahaan. Penerimaan kas dari komisi, royalti, dan sumber pendapatan lainnya. Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan, kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas investasi dan pendanaan. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi terkait premi, klaim, dan manfaat polis. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan perdagangan atau diperjanjikan. Pembayaran kas kepada dan oleh karyawan perusahaan. Tentunya, masih terdapat berbagai transaksi lain yang dapat dianggap sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Perlu diingat bahwa perusahaan dagang dan jasa memiliki transaksi yang berbeda, dengan perusahaan dagang cenderung memiliki transaksi operasional yang lebih dominan. Perhitungan Laba Operasi Beberapa perusahaan menyajikan laba operasi, yang dapat dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan berbagai biaya, seperti harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, biaya penelitian dan pengembangan, serta beban penyusutan dan amortisasi. Arus kas dari aktivitas operasi menjadi aspek krusial, memandangkan banyak perusahaan memfokuskan perhatian pada hal ini. Manajemen perusahaan ingin memahami bagaimana usaha mereka mampu menghasilkan uang melalui kegiatan bisnis yang dilakukan. Aliran kas positif lebih diinginkan, sementara aliran kas negatif menjadi peringatan. Jika aliran kas negatif terjadi, itu berarti perusahaan mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang diterima melalui kegiatan bisnisnya. Dalam situasi ini, perusahaan harus mencari sumber pendanaan tambahan, entah melalui pinjaman bank, lembaga keuangan, atau penjualan aset tetap. Sekarang, apakah pemahaman mengenai operating activities terasa lebih jelas? Pembuatan laporan laba rugi dan laporan arus kas yang terkait dengan aktivitas operasi memang dapat menjadi tugas rumit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, penggunaan software akuntansi sangat disarankan, karena selain memudahkan pembuatan laporan keuangan, software tersebut juga mendukung pengelolaan keuangan yang praktis dan efisien, tanpa merepotkan.

Aktivitas Operasi adalah: Pengertian dan Contoh Terbaiknya Read More »

Aanwijzing adalah_ Pemahaman Istilah dalam Proses Tender

Aanwijzing adalah: Pemahaman Istilah dalam Proses Tender

LaBalance.id – Mari kita eksplorasi istilah baru yang mungkin terdengar asing: aanwijzing. Meskipun tidak berasal dari bahasa Indonesia atau Inggris, aanwijzing adalah kata umum dalam kegiatan lelang. Pengertian Aanwijzing Aanwijzing berasal dari bahasa Belanda, dengan artinya indikasi, instruksi, rekomendasi, penugasan, anjuran, dan persiapan. Dalam tender, aanwijzing adalah pertemuan antara pemilik tender dan peserta lelang untuk memperjelas dokumen pengadaan. Tahap Aanwijzing Persiapan Dokumen Penawaran Peserta harus menyiapkan dan mengunggah dokumen penawaran dalam e-procurement sesuai batas waktu yang ditentukan. Seleksi Poin Unggulan dan Kekurangan Proses seleksi akan menilai poin unggulan dan kekurangan pada setiap peserta, karena pada akhirnya, hanya ada satu pemenang. Hal-Hal yang Disepakati dalam Aanwijzing Lingkup Pekerjaan Peserta harus memahami ruang lingkup pekerjaan yang diikuti di dalam lelang, memudahkan evaluasi kemampuan peserta. Metode Pemilihan Penentuan cara yang dipilih oleh peserta lelang, biasanya setelah diskusi antara anggota panitia hingga pejabat PPK. Penyampaian Dokumen Penawaran Jelaskan tanggal dan batas waktu unggah dokumen, hindari keterlambatan yang dapat mengakibatkan diskualifikasi. Kelengkapan Dokumen Terlampir Pastikan semua dokumen persyaratan diunggah lengkap, menjadi barometer bahwa peserta memenuhi syarat. Materi Aanwijzing Materi penjelasan oleh panitia lelang mencakup: Lingkup pekerjaan Metode pemilihan Persyaratan dan tata cara penyampaian dokumen Administrasi dan teknis Anggaran biaya Kerangka acuan kerja Kelengkapan yang harus dilampirkan Jadwal batas akhir pemasukan dokumen Tata cara pembukaan dokumen Metode evaluasi Hal-hal lain yang relevan Pentingkah Aanwijzing? Aanwijzing adalah proses krusial yang wajib diikuti peserta tender. Absennya peserta dapat menyebabkan kesulitan memahami proyek secara rinci dan berpotensi diskualifikasi. Aanwijzing menjadi sub-proses vital dalam procurement. Tujuannya adalah mendiskusikan ruang lingkup paket pengadaan, persyaratan, dan ketetapan. Bagi peserta tender, kehadiran di aanwijzing sangat penting untuk memahami proyek secara detail. Contoh Aanwijzing Ilustrasi tentang contoh proses aanwijzing memberikan gambaran bagaimana peserta yang mengabaikan kegiatan ini dapat terdiskualifikasi. Mari kita telaah suatu kasus yang menggambarkan proses aanwijzing dalam konteks lelang. Dokumen pengadaan yang diberikan oleh panitia lelang menetapkan batas akhir pemasukan pada tanggal 18/05/2023 pukul 13:00 WIB. Pada saat aanwijzing, terjadi perubahan pada batas akhir pemasukan dokumen. Meskipun telah disepakati bersama, perubahan tersebut menetapkan hari dan tanggal yang sama (18/05/2023), namun jam pemasukan dimajukan menjadi pukul 11:00 WIB. Perusahaan A, meskipun telah memenuhi syarat Dokumen Penawaran, mengabaikan kegiatan aanwijzing. Mereka juga tidak memperhatikan berita acara aanwijzing yang telah dikirimkan oleh panitia lelang. Terungkap bahwa perusahaan A masih mengacu pada dokumen lelang yang belum diperbarui oleh berita acara penjelasan (aanwijzing). Akibatnya, mereka memasukkan dokumen penawaran menjelang pukul 13:00 WIB. Dengan otomatis, dokumen penawaran perusahaan A ditolak karena pengiriman dokumen dan data telah melewati batas waktu yang ditentukan dalam berita acara aanwijzing terbaru, yaitu pukul 11:00 WIB. Akibatnya, perusahaan A dianggap gugur dalam proses tender proyek tersebut. Mengacu pada ilustrasi sederhana ini, peserta tender seharusnya tidak mengabaikan kegiatan aanwijzing. Kesalahan sepele seperti ini dapat menyebabkan kerugian fatal dalam proses tender. Adalah suatu keharusan bagi pihak yang hendak mengikuti tender untuk memberikan perhatian sepenuhnya pada setiap tahapan, termasuk aanwijzing, guna menghindari kendala yang dapat merugikan. Kesimpulan Aanwijzing adalah langkah awal dalam proses lelang atau procurement. Peserta harus memahami dan mematuhi setiap tahap aanwijzing agar memiliki peluang menang lebih besar.

Aanwijzing adalah: Pemahaman Istilah dalam Proses Tender Read More »

Formulir 1721 A1 adalah_ Semua yang Perlu Anda Ketahui

Formulir 1721 A1 adalah: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Apa itu Formulir 1721 AI? LaBalance.id – Formulir 1721 A1 adalah tandatangan pemotongan pajak yang diterapkan pada wajib pajak perseorangan berstatus sebagai karyawan atau pensiunan. Dokumen ini wajib dikeluarkan oleh pemotong pajak atau bendahara instansi terkait, dan berfungsi sebagai dasar pelaporan SPT Tahunan bagi individu yang menerima penghasilan. Pada dasarnya, formulir potong bagi karyawan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu formulir 1721 A1 dan formulir 1721 A2. Perbedaannya terletak pada penerima formulir tersebut; formulir 1721 A1 diserahkan kepada karyawan dengan kriteria tertentu, sedangkan formulir 1721 A2 diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota TNI, Anggota Polri, dan/atau pensiunan. Fungsi Formulir 1721 A1 Bukti potong atau formulir 1721 A1 dan 1721 A2 adalah dokumen berharga bagi setiap wajib pajak. Formulir 1721 A1 memiliki fungsi sebagai kredit pajak dan juga dapat digunakan untuk memantau potongan pajak yang telah dibayarkan oleh pemberi kerja. Umumnya, bukti potong formulir 1721 A1 dilampirkan saat wajib pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan potongan pajak yang telah dibayarkan. Jika seorang pekerja tidak menerima bukti potong dari pemberi kerja, dia berhak untuk meminta langsung kepada bagian keuangan perusahaan yang menaunginya. Selain itu, jika seseorang memiliki penghasilan lain yang masuk dalam kategori kena pajak, maka dia juga berhak meminta bukti potong tersebut. Kapan Form 1721-A1 Digunakan? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, formulir 1721 A1 harus dibuat oleh pemberi kerja dan diberikan kepada karyawan sebelum akhir periode pelaporan pajak. Contohnya, dalam periode penerimaan penghasilan Januari-Desember, formulir 1721 A1 diberikan pada akhir Desember atau paling lambat pada Januari tahun berikutnya. Begitu pula jika periode penerimaan penghasilan kurang dari 1 tahun, formulir tersebut diberikan pada akhir periode atau awal bulan berikutnya. Cara Penggunaan Form 1721-A1 Formulir 1721 A1 dapat digunakan untuk pegawai baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, dengan ketentuan tertentu. Berikut adalah ketentuan penggunaannya: Formulir 1721 A1 digunakan sebagai bukti pemotongan PPh pasal 21 bagi pegawai swasta, termasuk pegawai tetap, penerima pensiun berkala, penerima tunjangan hari tua berkala, dan penerima jaminan hari tua berkala. Dua lembar formulir 1721 A1 dibuat oleh pemotong pajak, di mana lembar pertama diberikan kepada pegawai sebagai dasar pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, dan lembar kedua diserahkan kepada pemotong pajak. Formulir 1721 A1 tidak diwajibkan dilaporkan sebagai lampiran SPT Masa PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26. Proses Pembuatan Formulir 1721-A1 Proses pembuatan formulir 1721 A1 melibatkan beberapa ketentuan sebagai berikut: Formulir 1721 A1 hanya diberikan kepada pegawai tetap, tidak diberlakukan untuk pegawai tidak tetap atau bukan pegawai. Formulir 1721 A1 berlaku sebagai bukti pemotongan PPh pasal 21 selama satu tahun pajak atau selama pegawai tetap bekerja pada pemberi pajak selama satu tahun pajak. Pegawai tetap akan menggunakan formulir 1721 A1 dalam melaporkan SPT Tahunan PPh orang pribadi. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER – 16/PJ/2016, formulir 1721 A1 harus dibuat oleh pemberi kerja paling lama 1 bulan setelah tahun kalender berakhir. Ketentuan mengenai proses pembuatan formulir potong tidak hanya berlaku untuk formulir 1721 A1, melainkan juga untuk formulir 1721 A2. Formulir bukti pemotongan pajak formulir 1721 A1 dapat diperoleh melalui DJP Online.

Formulir 1721 A1 adalah: Semua yang Perlu Anda Ketahui Read More »

Kode Faktur Pajak 070

Kode Faktur Pajak 070 : Pengertian dan Penggunaan dalam Bisnis

LaBalance.id – Dalam dunia perpajakan, pengusaha kena pajak (PKP) memiliki beragam opsi kode faktur pajak untuk menciptakan faktur sesuai transaksinya, salah satunya adalah kode faktur pajak 070. Kode ini diterapkan pada transaksi impor dan/atau penyerahan Barang/Jasa Kena Pajak (BKP/JKP) yang mendapatkan fasilitas tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau fasilitas PPN ditanggung oleh pemerintah. Mari kita eksplor lebih lanjut. Pengertian Kode Faktur Pajak 070 Kode faktur pajak 070 digunakan pada transaksi impor dan/atau penyerahan BKP/JKP yang mendapatkan fasilitas tidak dikenakan pungutan PPN atau PPN ditanggung oleh pemerintah. Kode ini diterapkan karena barang dan jasa yang terlibat sudah sejak awal termasuk dalam kategori BKP/JKP, menjadikan kewajiban pembuatan faktur pajak tetap berlaku. Dasar Hukum Kode Faktur Pajak 070 Penggunaan kode faktur pajak 070 diatur dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012. Lampiran ini dengan tegas menyebutkan bahwa kode faktur pajak 070 digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas tidak dikenakan pungutan PPN atau PPN ditanggung oleh pemerintah. Ketentuan lebih lanjut dapat ditemukan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2015, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 193/PMK.03/2015. Impor atau Penyerahan BKP Alat Angkutan Tertentu Fasilitas menggunakan kode faktur pajak 070 berlaku pada impor atau penyerahan alat angkutan tertentu. Termasuk di dalamnya: Menurut PMK Nomor 193/PMK.03/2015 Untuk mempermudah manajemen faktur pajak, gunakanlah Jasa Accounting Service dari Labalance.id saat mengelola invoice, faktur pajak, dan bukti potong pajak. Hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut. Sumber Referensi Sumber pertama yang menjadi landasan penggunaan kode faktur pajak 070 adalah Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012. Lampiran III dalam peraturan ini secara spesifik menetapkan bahwa kode faktur pajak 070 digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas tidak dikenakan pungutan PPN atau PPN ditanggung oleh pemerintah. Landasan hukum yang lebih komprehensif terkait dengan penggunaan kode faktur pajak 070 dapat ditemukan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2015. PP ini menguraikan secara rinci jenis transaksi yang dapat menggunakan kode ini, mencakup impor atau penyerahan BKP angkutan tertentu dan penyerahan JKP tertentu. Rujukan terakhir yang sangat relevan adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 193/PMK.03/2015. PMK ini memberikan arahan lebih lanjut mengenai jenis JKP yang dapat menggunakan kode faktur pajak 070, melibatkan sektor-sektor seperti perusahaan pelayaran, penangkapan ikan, kepelabuhanan, angkutan udara, dan perkeretaapian. Dengan merujuk pada ketiga sumber tersebut, pemahaman tentang penggunaan kode faktur pajak 070 menjadi lebih komprehensif dan terperinci, memberikan landasan yang kuat bagi PKP dalam menciptakan faktur pajak yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Kode Faktur Pajak 070 : Pengertian dan Penggunaan dalam Bisnis Read More »