Jurnal Penerimaan Kas: Pengertian, Format, dan Contoh Kasus

Jurnal Penerimaan Kas Pengertian, Format, dan Contoh Kasus

Labalance.id – Jurnal penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan untuk mencatat transaksi penerimaan uang dalam bisnis. Jurnal ini membantu mencatat transaksi berulang seperti pembelian, penjualan, penerimaan, dan pengeluaran uang tunai. Namun, apakah Anda masih sering mengalami kesalahan dalam pencatatan transaksi? Jangan khawatir, dalam era teknologi saat ini, Anda dapat memudahkan proses pencatatan transaksi dalam jurnal, yaitu dengan menggunakan software akuntansi.

Bayangkan sebuah bisnis yang tidak menggunakan software akuntansi untuk membantu proses posting jurnal penerimaan kas ke buku besar mereka. Setiap kali mereka menerima uang dari pelanggan, mereka harus mencatatnya secara manual di buku kas dengan tinta dan kertas.

Tanpa software tersebut, setiap mencatat penerimaan kas secara manual, ada peluang besar terjadi kesalahan manusia. Misalnya, salah mencatat jumlah penerimaan, nomor referensi yang salah, atau bahkan lupa mencatat beberapa transaksi.

Maka dari itu, artikel ini akan membahas mengenai format jurnal penerimaan kas yang efektif dan pentingnya software akuntansi dalam membantu proses transaksi bisnis Anda.

Memahami Apa Itu Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas adalah buku yang berisi catatan transaksi masuknya uang tunai dari berbagai sumber ke dalam suatu bisnis atau perusahaan. Pembuatan jurnal ini memiliki tujuan untuk mempermudah mengetahui uang tunai yang masuk berasal dari mana. Jenis jurnal ini mencatat semua transaksi penerimaan kas seperti penjualan, pinjaman, penerimaan pembayaran secara kredit, dan penjualan aset berharga menggunakan uang tunai.

Sumber Penerimaan

Penerimaan kas dalam bisnis memiliki sumber utama dari:

  • Modal pemilik atau penanaman investasi
  • Penjualan produk tunai
  • Penjualan aset dengan uang tunai
  • Pinjaman dari individu, bank, dan lembaga keuangan lainnya
  • Penerimaan dari pelanggan
  • Penerimaan bunga, dividen, sewa, dan lainnya

Penyusunan jenis jurnal ini dalam suatu perusahaan memiliki beberapa manfaat. Manfaatnya yaitu perusahaan dapat dengan mudah mengelola dan mengawasi aliran dana masuk. Tentunya, mengetahui ada tidaknya dana yang masuk ke dalam suatu perusahaan adalah hal yang penting untuk mengetahui asal dana yang masuk dari mana sumbernya.

Hal tersebut juga dapat meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi karena adanya bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Manfaat lainnya adalah informasi keuangan yang lengkap dan pembuatan laporan keuangan secara berkala lebih mudah.

Format Jurnal Penerimaan Kas

Suatu perusahaan tentunya tidak akan pernah bisa lepas dari jurnal penerimaan dan pengeluaran kas. Format jurnal ini bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan setiap perusahaan. Meskipun begitu, menyajikan jurnal ini harus dengan benar dan tepat. Umumnya, format yang dapat Anda gunakan mencakup hal berikut:

  • Tanggal: Kolom ini mencatat tanggal penerimaan uang tunai dalam transaksi bisnis.
  • Keterangan: Berisi judul masing-masing akun penerimaan uang tunai yang akan dikreditkan.
  • Referensi: Kolom ini berisi jumlah nomor akun pada buku besar untuk memudahkan identifikasi jenis akun.
  • Kas: Berisi berapa banyak nominal uang tunai yang perusahaan terima, yang nantinya akan menambah aset atau kas perusahaan.
  • Diskon Penjualan: Mencatat jumlah potongan penjualan tunai saat menerima uang tunai dari pelanggan.
  • Piutang: Mencatat uang yang sudah perusahaan terima dari kredit pelanggan.
  • Penjualan: Mencatat produk yang sudah berhasil terjual kepada pelanggan secara tunai.
  • Akun Lainnya: Berfungsi untuk mencatat kredit yang tidak memiliki kolom khusus, seperti retur dan penerimaan bunga.

Contoh Kasus Jurnal Penerimaan Kas

Setelah mengetahui format jurnalnya, kita akan mengimplementasikan pada suatu contoh kasus penerimaan kas Toko Makmur Jaya. Toko Makmur Jaya pada bulan Agustus 2022 melakukan transaksi sebagai berikut:

  • 1 Agustus: Toko Makmur memberikan gaji karyawan sebesar Rp5.000.000
  • 3 Agustus: Penjualan tunai mencapai Rp7.000.000
  • 7 Agustus: Menerima pinjaman dari bank sebesar Rp15.000.000
  • 25 Agustus: Menerima Rp9.000.000 secara kredit dari reseller, dengan diskon penjualan Rp300.000

Pencatatan Cash Receipts Journal

Berikut adalah pencatatan jurnal penerimaan kas berdasarkan transaksi di atas:

Tanggal
Keterangan
Referensi
Kas
Diskon Penjualan
Piutang
Penjualan
01-08-2025
Gaji Karyawan
-5.000.000
03-08-2025
Penjualan Tunai
7.000.000
7.000.000
07-08-2025
Pinjaman Bank
15.000.000
25-08-2025
Penerimaan Kredit dari Reseller
9.000.000
300.000
9.000.000

Penjelasan Pencatatan

  • Gaji Karyawan: Mencatat pengeluaran kas untuk gaji karyawan.
  • Penjualan Tunai: Mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai.
  • Pinjaman Bank: Mencatat penerimaan kas dari pinjaman yang diterima.
  • Penerimaan Kredit dari Reseller: Mencatat penerimaan kas dari reseller, dengan diskon penjualan yang dicatat terpisah.

Dengan format dan contoh di atas, Anda dapat lebih mudah memahami cara mencatat penerimaan kas dalam jurnal. Menggunakan software akuntansi juga akan sangat membantu dalam meminimalisir kesalahan dan mempercepat proses pencatatan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dalam mengelola keuangan bisnis!

Bagikan Artikel ke :

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on telegram
Share on pinterest

Artikel Terkait dan