Inflasi adalah: Pengertian, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasinya

Inflasi adalah Pengertian, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasinya

Labalance.id – Setiap kali Anda mendengar berita bahwa harga-harga naik, kemungkinan besar yang dimaksud adalah inflasi. Fenomena ini memengaruhi semua orang—mulai dari konsumen biasa, pelaku usaha, hingga pemerintah.

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam suatu periode tertentu. Akibatnya, nilai uang menurun karena Anda membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama.

Artikel ini akan membahas pengertian inflasi, penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, serta cara mengatasinya, lengkap dengan contoh dan perhitungan sederhana.

Pengertian Inflasi Secara Lengkap

Inflasi berbeda dari sekadar kenaikan harga satu atau dua barang. Inflasi mencakup kenaikan harga rata-rata berbagai barang dan jasa, berlangsung secara berkelanjutan, dan memengaruhi daya beli masyarakat.

Contoh:
Jika harga beras naik dari Rp10.000 menjadi Rp12.000/kg, itu belum tentu inflasi. Namun, jika beras, minyak goreng, telur, dan kebutuhan lain naik secara bersamaan selama beberapa bulan, itu indikasi inflasi.

Penyebab Inflasi

Inflasi bisa muncul dari berbagai faktor, antara lain:

1. Demand-Pull Inflation

Terjadi ketika permintaan barang/jasa lebih besar daripada ketersediaannya.
Contoh: Lonjakan permintaan masker di awal pandemi menyebabkan harga melambung.

2. Cost-Push Inflation

Terjadi karena kenaikan biaya produksi, misalnya harga bahan baku atau gaji tenaga kerja.
Contoh: Kenaikan harga BBM menyebabkan ongkos distribusi naik dan harga barang ikut meningkat.

3. Kebijakan Moneter Longgar

Jika jumlah uang beredar terlalu banyak, daya beli meningkat, namun stok barang tidak bertambah secepat itu.

Dampak Inflasi

Inflasi bisa memberi efek positif maupun negatif tergantung kondisinya.

Dampak Positif
Dampak Negatif
Mendorong produsen meningkatkan produksi
Daya beli masyarakat menurun
Mengurangi beban utang jangka panjang
Standar hidup menurun
Meningkatkan investasi di sektor produktif
Menimbulkan ketidakpastian ekonomi

Pengukuran Inflasi

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur inflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Rumus perhitungan tingkat inflasi adalah:

Tingkat Inflasi (%) = [(IHK Periode Sekarang - IHK Periode Sebelumnya) / IHK Periode Sebelumnya] × 100

Contoh Perhitungan:

  • IHK Januari: 110

  • IHK Februari: 112

Inflasi Februari = [(112 – 110) / 110] × 100 = 1,82%

Contoh Kasus Inflasi di Indonesia

Pada tahun 2022, Indonesia mengalami inflasi sekitar 5,5% yang dipicu oleh kenaikan harga energi dan pangan. Kenaikan harga BBM mendorong biaya transportasi dan distribusi, yang akhirnya membuat harga bahan makanan pokok ikut naik.

Cara Mengatasi atau Menghadapi Inflasi

Bagi individu:

  • Mengatur anggaran bulanan dengan ketat.

  • Mengalihkan tabungan ke instrumen investasi yang melindungi nilai uang.

Bagi bisnis:

  • Menyesuaikan harga jual secara bertahap.

  • Meningkatkan efisiensi operasional.

  • Mengelola persediaan dan pembukuan dengan cermat.

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan, yang mengurangi daya beli uang. Memahami penyebab, dampak, dan cara mengelolanya sangat penting agar individu maupun bisnis tetap stabil.

Jika Anda memiliki usaha dan ingin memastikan keuangan tetap rapi dan terkendali meskipun inflasi melanda, gunakan jasa pembukuan akuntansi dari Labalance.id. Dengan pencatatan yang akurat, Anda bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat dan efisien di tengah perubahan ekonomi.

Bagikan Artikel ke :

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on telegram
Share on pinterest

Artikel Terkait dan