COGS adalah: Pengertian, Rumus dan Manfaat bagi Bisnis

COGS adalah Pengertian, Rumus dan Manfaat bagi Bisnis (1)

Labalance.id – Cost of Goods Sold (COGS) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan harga pokok penjualan (HPP), merupakan istilah yang tidak asing dalam dunia perusahaan. COGS adalah bagian penting yang harus dihitung karena memiliki dampak langsung terhadap biaya dan penjualan perusahaan. Sebelum lebih jauh, mari kita memahami pengertian COGS dengan baik.

Apa Itu Cost of Goods Sold (COGS)?

COGS adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi barang atau jasa. Ini mencakup semua biaya yang terkait dengan produksi, mulai dari pembuatan hingga pendistribusian. Dalam perhitungan COGS, diperhitungkan biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Namun, perlu diingat bahwa biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, seperti biaya iklan, riset dan pengembangan, tidak dimasukkan dalam COGS.

Mengapa COGS Harus Dihitung?

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu menghitung COGS:

  • Menentukan Harga Jual Produk atau Jasa: Dengan mengetahui COGS, perusahaan dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi, permintaan pasar, dan spesifikasi produk.
  • Mengontrol Biaya Produksi: Perhitungan COGS membantu perusahaan dalam memantau dan mengontrol biaya produksi secara efektif.
  • Mengetahui Laba dan Rugi: COGS digunakan untuk menghitung laba kotor perusahaan. Jika harga jual produk melebihi COGS, maka perusahaan akan mendapatkan laba; sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari COGS, perusahaan akan mengalami kerugian.

Komponen COGS

Komponen utama dalam COGS meliputi:

  • Persediaan: Meliputi stok barang pada awal periode, pembelian barang selama periode, dan sisa stok pada akhir periode.
  • Tenaga Kerja Langsung: Biaya upah untuk karyawan yang terlibat langsung dalam produksi.
  • Biaya Overhead: Biaya lain-lain yang terkait dengan produksi, seperti sewa gedung, depresiasi aset, biaya utilitas, dan biaya pemeliharaan.

Rumus dan Cara Menghitung COGS

Ada beberapa rumus yang digunakan dalam menghitung COGS:

  1. Penjualan Bersih: Penjualan kotor dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.
  2. Pembelian Bersih: Pembelian barang dikurangi ongkos kirim, retur pembelian, dan potongan pembelian.
  3. Harga Pokok Produksi: Persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.
  4. Laba Kotor: Total penjualan bersih dikurangi harga pokok produksi.
  5. Laba Bersih: Laba kotor dikurangi total biaya lainnya.

Contoh Perhitungan COGS

Misalkan PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi barang X. Pada awal bulan, PT XYZ memiliki stok bahan baku senilai Rp600.000 dan melakukan pembelian bahan baku sebesar Rp10.000.000. Total biaya upah langsung adalah Rp12.000.000 dan biaya overhead adalah Rp8.000.000. Sisa stok bahan baku pada akhir bulan adalah Rp7.000.000.

Dari data tersebut, COGS dapat dihitung sebagai berikut:

  • Hitung penggunaan bahan baku: Rp600.000 + Rp10.000.000 – Rp7.000.000 = Rp3.600.000.
  • Hitung biaya produksi: Rp3.600.000 + Rp12.000.000 – Rp8.000.000 = Rp7.600.000.
  • Hitung harga pokok produksi: Dalam kasus ini, harga pokok produksi sama dengan biaya produksi karena tidak ada stok awal atau akhir. Jadi, harga pokok produksi adalah Rp7.600.000.
  • Hitung laba kotor: Total penjualan bersih dikurangi harga pokok produksi.
  • Hitung laba bersih: Laba kotor dikurangi total biaya lainnya.

Dengan perhitungan COGS ini, perusahaan dapat mengetahui laba dan rugi secara akurat serta mengambil keputusan yang tepat terkait dengan harga jual produk dan pengelolaan biaya produksi.

Bagikan Artikel ke :

Artikel Terkait dan