admin

Admin Outlet Toko adalah_ Tugas, Kualifikasi, dan Skillnya

Admin Outlet Toko adalah: Tugas, Kualifikasi, Skill dan Gajinya

LaBalance.id – Ternyata, peran seorang admin toko / outlet tidak hanya terbatas pada urusan administrasi semata. Dibutuhkan keterampilan yang luas, mencakup dasar-dasar pemasaran hingga kepemimpinan. Mari kita telusuri secara mendalam mengenai tugas-tugas yang harus diemban dan kualifikasi yang perlu dipersiapkan. Pengertian Admin Outlet Sebelum membicarakan tugas admin outlet, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan admin toko. Admin outlet adalah individu yang secara umum bertanggung jawab atas pengawasan operasional sehari-hari toko ritel. Dengan kata lain, mereka harus memastikan kelancaran segala aspek dari interaksi pelanggan hingga kelola inventaris barang. Terkadang, admin toko juga disebut sebagai manajer toko. Tugas Admin Outlet Dari pengertian tersebut, kita bisa melihat beberapa tugas yang harus diemban oleh seorang admin toko. Berikut adalah rangkuman tugas mereka, sebagaimana dilansir oleh Top Resume: Mengusulkan strategi bisnis untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Mencapai target penjualan melalui pelatihan dan motivasi staf penjualan. Menjamin tingkat kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima. Menyelesaikan administrasi toko dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Membuat laporan tren pembelian, kebutuhan pelanggan, keuntungan, dan sebagainya. Mengusulkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan pangsa pasar. Melakukan penilaian kinerja personel atau karyawan. Menangani masalah yang timbul dari staf atau pelanggan. Menjadi teladan bagi karyawan lain di toko. Berkoordinasi dengan supplier atau dealer. Melakukan pengecekan stok pada pengiriman masuk dan keluar. Menyiapkan dokumentasi seperti delivery order, goods return note, dan lain-lain. Membantu menyiapkan acara atau promosi tertentu. Kualifikasi Admin Toko Setelah mengetahui tugas admin toko, apa Anda tertarik untuk menjalani karier dalam bidang ini? Jika iya, pastikan Anda memenuhi beberapa kualifikasi berikut: Pendidikan Toko skala kecil mungkin membuka posisi untuk lulusan SMA/SMK. Toko besar biasanya mencari lulusan S1, terutama dari jurusan ilmu administrasi, akuntansi, atau pemasaran. Pengalaman Sebagian besar lowongan membutuhkan minimal 1 tahun pengalaman di bidang serupa. Pengalaman diperlukan karena tugas admin toko bersifat manajerial, melibatkan berbagai bidang seperti sales, marketing, akuntansi, dan manajemen sumber daya manusia. Skill Wajib Admin Toko Selain kualifikasi, penting untuk mengasah beberapa skill berikut yang sangat diperlukan oleh seorang admin toko: Merchandising Mengawasi staf yang menangani tugas merchandising untuk memastikan strategi sesuai arahan. Administrasi Kemampuan mengelola berkas-berkas seperti penjualan, pembelian, dan retur dengan baik. Microsoft Office Penguasaan software Microsoft Office untuk mengelola data dan dokumen operasional toko. Marketing Kemampuan memberikan masukan untuk meningkatkan penjualan melalui strategi pemasaran yang efektif. Kepemimpinan Kemampuan memimpin, memotivasi, dan menengahi dalam mengatasi permasalahan di antara karyawan. Kerja Sama Tim Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi efektif dengan semua anggota tim untuk menciptakan kerja sama yang solid. Berapa Besar Gaji Seorang Admin Toko? Penting bagi kita untuk memahami seberapa besar gaji yang seharusnya diterima oleh seorang admin toko. Peran admin tidak bisa dianggap remeh, terutama mengingat beragamnya tugas yang harus diemban, mulai dari admin online shop hingga admin sosial media. Keberagaman pekerjaan admin membawa dampak pada variasi gaji, dengan faktor-faktor tertentu yang berpengaruh. Pertimbangan utama meliputi: Lokasi Perusahaan Lokasi tempat bekerja dapat memengaruhi besar gaji. Misalnya, admin toko di daerah perkotaan mungkin mendapatkan gaji yang berbeda dengan yang bekerja di daerah pedesaan. Ukuran Perusahaan Besarnya perusahaan tempat admin bekerja juga menjadi penentu. Perusahaan besar cenderung memberikan gaji yang lebih besar dibandingkan perusahaan skala kecil atau menengah. Kualifikasi Tingkat pendidikan dan keahlian admin turut memengaruhi besaran gaji. Admin dengan kualifikasi lebih tinggi biasanya mendapatkan kompensasi yang lebih baik. Pengalaman Pengalaman kerja admin menjadi faktor penting. Pengalaman yang lebih panjang seringkali dikaitkan dengan gaji yang lebih tinggi. Untuk admin toko khususnya, gaji yang ditawarkan berkisar antara Rp1.800.000 hingga Rp4.500.000. Rentang gaji ini sangat tergantung pada skala dan jenis bisnis toko yang dikelola. Penutup Meskipun beberapa orang mungkin meremehkan tugas seorang admin toko, sebaiknya kita tidak melupakan peran dan tanggung jawab yang besar yang mereka emban. Bagi pemilik bisnis atau pebisnis, mendukung pekerjaan admin toko dengan memanfaatkan platform yang tepat dapat menjadi langkah bijak. Demikianlah pembahasan mengenai tugas admin toko, kualifikasi, dan skill yang diperlukan beserta gajinya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan dalam dunia admin toko.

Admin Outlet Toko adalah: Tugas, Kualifikasi, Skill dan Gajinya Read More »

Admin Invoice adalah_ Pengertian dalam Manajemen Keuangan

Admin Invoice adalah: Pengertian dalam Manajemen Keuangan

Pengertian Admin Invoice LaBalance.id – Administrator Faktur atau yang sering dikenal sebagai Admin Invoice adalah orang yang bukan hanya sekadar individu yang menciptakan dokumen tagihan. Mereka memiliki peran integral dalam menangani berbagai aspek keuangan perusahaan. Tugas mereka melibatkan pembuatan faktur, penanganan keluhan pelanggan, hingga manajemen laporan pemindahan barang. Pentingnya Invoice dalam Akuntansi Invoice atau Faktur bukanlah sekadar lembaran tagihan biasa. Dokumen ini mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan dan memiliki peran vital dalam konteks akuntansi. Biasanya, faktur dicetak dalam tiga salinan untuk kepentingan pembeli, penjual, dan untuk arsip cadangan, menjaga keamanan dan keteraturan. Tugas dan Tanggung Jawab Admin Invoice Pembuatan dan Pengiriman Faktur Menjalankan tugas ini sesuai jadwal pertukaran faktur. Memastikan keakuratan dalam setiap detail faktur. Penanganan Keluhan Pelanggan dan Koordinasi Antar Departemen Bertanggung jawab atas keluhan pelanggan dan bekerjasama dengan departemen terkait. Berkoordinasi dengan gudang, penjualan, dan keuangan untuk kelancaran proses. Persyaratan untuk Menjadi Admin Invoice Bagi yang bercita-cita menjadi Admin Invoice, terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi: Latar belakang pendidikan minimal SMK/D3/S1 di bidang akuntansi atau ekonomi. Pengalaman minimal 2 tahun di industri distribusi. Keahlian menggunakan perangkat lunak Microsoft Office. Keterampilan Teknis yang Diperlukan: Mampu membuat dan menyusun faktur pajak dengan presisi. Memiliki keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak Microsoft Office. Dengan demikian, peran seorang Admin Invoice bukan hanya tentang administrasi semata, melainkan juga mengandung elemen strategis dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban keuangan perusahaan. Kesimpulan Dalam menggali peran seorang Admin Invoice, terungkap bahwa mereka bukan sekadar pembuat faktur. Admin Invoice memiliki peran integral dalam manajemen keuangan perusahaan, melibatkan tugas seperti pembuatan faktur, penanganan keluhan pelanggan, hingga manajemen laporan pemindahan barang. Pentingnya faktur dalam konteks akuntansi tidak dapat diabaikan, sebagai dokumen yang mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan. Faktur, yang biasanya dicetak dalam tiga salinan untuk pembeli, penjual, dan arsip cadangan, menjadi elemen vital untuk menjaga keamanan dan keteraturan. Tugas dan tanggung jawab seorang Admin Invoice mencakup aspek pembuatan dan pengiriman faktur sesuai jadwal, penanganan keluhan pelanggan, serta koordinasi antar departemen seperti gudang, penjualan, dan keuangan. Keterampilan teknis seperti kemampuan membuat faktur pajak dan penguasaan perangkat lunak Microsoft Office menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan ini. Bagi yang berkeinginan menjadi Admin Invoice adalah beberapa persyaratan seperti pendidikan di bidang akuntansi atau ekonomi, pengalaman di industri distribusi, dan keahlian menggunakan perangkat lunak menjadi kunci untuk berhasil dalam peran ini. Sebagai kesimpulan, Admin Invoice bukan hanya pelaku administratif; mereka membawa kontribusi strategis dalam menjaga keseimbangan dan ketertiban keuangan perusahaan.

Admin Invoice adalah: Pengertian dalam Manajemen Keuangan Read More »

Admin HC (Human Capital) adalah_ Pengertian dan Tugasnya

Admin HC (Human Capital) adalah: Pengertian dan Tugasnya

LaBalance.id – Human Capital (HC) adalah kekayaan manusia yang memberikan manfaat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan, termasuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam dunia bisnis, istilah ini memiliki perbedaan dengan Human Capital. Human Capital adalah upaya dalam mengelola kekayaan yang dimiliki oleh individu-individu tersebut. Mari kita simak pengertian Human Capital menurut para ahli dan peran serta tugasnya dalam artikel ini! Apa Itu Human Capital? Konsep dasar Human Capital tidak hanya memfokuskan pada Human Resource, tetapi juga pada kekayaan yang dapat menghasilkan pendapatan. Ia dapat dianggap sebagai investasi untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas modal, melibatkan kegiatan investasi. Human Capital memandang manusia sebagai elemen kunci suatu entitas. Human resource selalu menitikberatkan pada perencanaan strategis untuk mengoptimalkan bakat dan keterampilan dalam implementasi strategi bisnis organisasi atau perusahaan. Secara rinci, Tugas Admin Human Capital (HC) adalah mencakup pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kemampuan yang menjadikan seseorang sebagai aset perusahaan. Sebagai nilai tambah, Human Capital memberikan motivasi, kemampuan, dan kerjasama tim antar individu. Kontribusi karyawan melibatkan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, transfer pengetahuan ke perusahaan, dan transformasi budaya perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab Admin HC Tanggung jawab utama Admin HC (Human Capital) adalah melibatkan rekrutmen, pelaksanaan pelatihan, penetapan tanggung jawab pekerjaan, manajemen beban kerja, serta penilaian dan umpan balik kinerja karyawan. Rekrutmen Tenaga Kerja Baru Proses dimulai dengan pembukaan lowongan pekerjaan, seleksi calon karyawan, tahap wawancara, hingga penandatanganan kontrak kerja.Dalam konteks ini, peran modal manusia adalah mencari kandidat terbaik yang memiliki ketahanan jangka panjang di perusahaan, tidak dapat dengan mudah digantikan oleh individu lain. Pelatihan Bagi Karyawan Baru Fungsi modal manusia mencakup pelatihan efektif dan efisien untuk karyawan baru atau orientasi pegawai, dengan fokus pada manajemen Human Resource yang optimal.Kegiatan ini biasanya membantu karyawan baru memahami tugas pekerjaan, budaya perusahaan, serta peraturan yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan peran mereka di lingkungan perusahaan. Penetapan Tanggung Jawab Pekerjaan Masing-masing Karyawan Setiap karyawan, tanpa memandang posisi, memiliki tanggung jawab yang berbeda. Jika ada karyawan baru yang siap bekerja, peran modal manusia selanjutnya adalah menciptakan tanggung jawab yang jelas bagi mereka. Manajemen Beban Kerja Karyawan Strategi diperlukan ketika perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat, memastikan karyawan memiliki deskripsi pekerjaan yang terdefinisi dengan baik.Dengan bantuan Human Resource, perusahaan dapat menentukan apakah diperlukan perekrutan baru atau cukup dengan menambah beban kerja pada tenaga kerja yang sudah ada. Contohnya, melalui penerapan sistem lembur atau kerja tambahan. Keduanya dapat efektif, namun sebagai perusahaan, perlu dijamin bahwa beban kerja tidak melampaui kapasitas yang dibutuhkan. Penilaian dan Umpan Balik Kinerja Karyawan Tugas akhir manajemen modal manusia adalah menciptakan sistem penilaian kinerja yang tepat guna untuk mengukur efisiensi dan produktivitas karyawan.Penilaian kinerja membantu organisasi mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Hasil penilaian juga menjadi dasar untuk memberikan umpan balik kepada karyawan, mencapai tujuan yang lebih baik bagi semua pihak. Jenis-jenis Human Capital Setelah memahami konsep dan tanggung jawab di atas, kini perlu diulas beberapa kategori dalam ranah ini. Penjelasan mengenai beberapa jenis modal manusia dapat diuraikan sebagai berikut. Strategic Human Capital Lingkup dari strategic human capital mencakup keahlian dan keterampilan strategis yang diperoleh melalui pengalaman menghadapi situasi atau kondisi tertentu. Secara umum, perkembangan kemampuan termasuk keterampilan strategis untuk mengelola keuangan, termasuk pemotongan anggaran agar lebih efisien dalam kondisi kurang menguntungkan. Relationship Human Capital Secara garis besar, Relationship Human Capital adalah bertujuan meningkatkan kecerdasan talen terkait komunikasi. Ini melibatkan penciptaan interaksi yang baik dan efektif dengan orang lain, meningkatkan kelancaran tugas, baik untuk karyawan maupun perusahaan. Fokusnya terletak pada peningkatan kinerja. General Human Capital Management Jenis modal manusia ini memusatkan perhatian pada pengembangan keterampilan manajemen, kepemimpinan, keterampilan fungsional, dan kemampuan membuat keputusan yang baik. Dalam konteks ini, manajemen Human Resource umumnya cocok untuk pengembangan di tingkat eksekutif atau personel tingkat tinggi lainnya. Investasi pada Human Capital, termasuk pendidikan, dianggap meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Menteri Keuangan Sri Muryani Republik Indonesia menekankan bahwa keberhasilan Human Resource dapat mempengaruhi tingkat nasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perbedaan Human Capital dan Human Resource Meskipun memiliki persamaan, terdapat perbedaan antara Human Capital dan Human Resource (HR). HR berfokus pada pengelolaan melalui program-program untuk mencapai tujuan individu dan perusahaan, sementara Human Capital melihat individu sebagai kunci utama perusahaan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dengan pemahaman terhadap Human Capital, pentingnya fungsi manajemen dalam mengatur hal ini menjadi jelas. Tanpa Human Capital, perusahaan akan beroperasi di bawah kapasitas optimalnya.

Admin HC (Human Capital) adalah: Pengertian dan Tugasnya Read More »

Stock Adjustment adalah

Stock Adjustment adalah: Pengertian, Tipe-tipe dan Fungsinya

LaBalance.id – Sebuah perusahaan perlu memiliki pemahaman mendalam mengenai aktivitas pengelolaan produk, salah satunya adalah penyesuaian stok atau yang akrab disebut sebagai stock adjustment. Aktivitas ini menjadi suatu keharusan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan keberadaan tepat jumlah produk yang masih tersedia serta yang sudah habis. Penyesuaian stok biasanya dilakukan setelah proses stock opname oleh pengelola gudang. Untuk memahami secara lebih komprehensif mengenai stock adjustment, artikel ini akan mengulas tentang pengertian, tipe, dan relevansinya dalam konteks kebutuhan perusahaan. Selengkapnya dapat diakses di R1. Apa Itu Stock Adjustment? Stock adjustment atau yang sering disebut sebagai penyesuaian stok, adalah proses penyesuaian jumlah fisik stok dalam inventaris perusahaan untuk mencerminkan perubahan kondisi stok. Ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi krusial untuk menjaga keakuratan data inventaris perusahaan dan memastikan laporan keuangan mencerminkan realitas kondisi stok. Praktik ini membantu perusahaan mengelola persediaan dengan lebih efisien dan menghindari potensi kerugian akibat informasi stok yang tidak akurat. Tipe-Tipe Penyesuaian Stok Berikut beberapa tipe penyesuaian stok yang perlu dikenal oleh perusahaan: Kerusakan atau Kehilangan Produk yang rusak atau hilang selama proses penyimpanan atau pengiriman memerlukan penyesuaian stok untuk mencerminkan jumlah sebenarnya. Kehilangan Curah (Shrinkage) Shrinkage merujuk pada kehilangan stok yang tidak dapat dijelaskan, seperti kecurian atau kerusakan yang tidak terdeteksi. Penyesuaian stok diperlukan untuk mengurangi jumlah produk yang hilang dari inventaris. Retur Ketika pelanggan mengembalikan produk, penyesuaian stok diperlukan untuk mengurangi jumlah yang telah dikembalikan dari inventaris. Kadaluarsa Produk yang kadaluwarsa atau tidak dapat digunakan lagi memerlukan penyesuaian stok untuk mengurangi jumlah barang yang tidak dapat dijual. Kesalahan Pencatatan Kesalahan dalam pencatatan stok memerlukan penyesuaian untuk memperbaiki ketidaksesuaian tersebut. Penggantian Ketika produk rusak digantikan dengan yang baru, penyesuaian stok diperlukan untuk mencerminkan perubahan jumlah barang dalam inventaris. Promosi atau Diskon Penyesuaian stok dilakukan saat perusahaan memberikan diskon atau menjalankan promosi untuk mengurangi jumlah barang yang tersedia selama periode tersebut. Perubahan Harga Jika ada perubahan harga signifikan, penyesuaian stok diperlukan untuk mencerminkan nilai baru dari barang tersebut. Tipe-tipe di atas hanyalah sebagian contoh dari penyesuaian stok, yang dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan kebutuhan perusahaan. Fungsi Penyesuaian Stok bagi Perusahaan Penyesuaian stok memiliki peran krusial dalam manajemen persediaan dan operasi bisnis perusahaan dengan alasan-alasan berikut Akurasi Penyesuaian Penyesuaian stok membantu menjaga akurasi data inventaris, mengurangi selisih antara catatan dan jumlah stok fisik, meningkatkan keandalan informasi inventaris. Pengendalian Persediaan Identifikasi dan pengelolaan perbedaan antara stok yang seharusnya dan yang sebenarnya membantu mengurangi risiko kerugian akibat kerusakan atau kehilangan stok. Perencanaan Produksi dan Pengadaan Penyesuaian stok yang akurat memungkinkan perusahaan merencanakan produksi dan pengadaan dengan lebih baik, mengoptimalkan kebutuhan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan. Efisiensi Operasional Dengan penyesuaian stok rutin, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam manajemen persediaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Keandalan Laporan Keuangan Penyesuaian stok yang tepat menjadi bagian penting dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat, memastikan informasi inventaris yang benar dan terpercaya. Kepuasan Pelanggan Melalui penyesuaian stok, perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang yang akurat, meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menghindari ketidaktersediaan barang yang diinginkan. Dalam rangka efisiensi manajemen persediaan, perusahaan perlu memahami dan rutin melakukan penyesuaian stok atau stock adjustment. Proses ini melibatkan perubahan jumlah fisik stok untuk mencerminkan kondisi aktual. Artikel ini mengidentifikasi beberapa tipe penyesuaian stok, termasuk kerusakan, kehilangan, retur, kadaluarsa, kesalahan pencatatan, penggantian, promosi, dan perubahan harga. Penyesuaian stok memiliki relevansi penting bagi perusahaan dalam beberapa aspek. Pertama, meningkatkan akurasi inventaris dengan mengurangi selisih antara catatan dan jumlah stok fisik. Kedua, memungkinkan pengendalian persediaan dengan mengelola perbedaan antara stok yang seharusnya ada dengan yang sebenarnya ada. Ketiga, mendukung perencanaan produksi dan pengadaan yang lebih baik dengan memastikan informasi stok yang akurat. Keempat, meningkatkan efisiensi operasional dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam manajemen persediaan. Selain itu, penyesuaian stok berperan penting dalam menyusun laporan keuangan yang akurat, memenuhi persyaratan akuntansi, dan memberikan gambaran yang jelas tentang aset perusahaan. Terakhir, melalui penyesuaian stok, perusahaan dapat memastikan ketersediaan barang yang akurat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menghindari ketidaktersediaan barang yang diinginkan. Dengan demikian, penyesuaian stok menjadi elemen kritis dalam menjaga integritas operasional dan finansial perusahaan.

Stock Adjustment adalah: Pengertian, Tipe-tipe dan Fungsinya Read More »

Accrued Receivable adalah

Accrued Receivable adalah: Pengertian dan Contohnya

LaBalance.id – Pendapatan yang Tertunda (Accrued Receivable) merupakan pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan, namun pembayarannya belum diterima. Umumnya, Pendapatan yang Tertunda dibuat ketika perusahaan mencapai suatu titik penting dalam kontrak dengan pelanggan. Rekaman Pendapatan yang Tertunda terdapat dalam bagian pendapatan lancar neraca perusahaan, seringkali terdapat di bawah “Accrued Receivables” atau akun serupa. Jumlah receivable untuk pendapatan yang tertunda umumnya jatuh tempo dalam jangka pendek dan diklasifikasikan sebagai pendapatan lancar. Pengertian Accrued Receivable Accrued Receivable yang juga dikenal sebagai pendapatan yang tertunda, merupakan pendapatan yang mewakili pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari barang yang telah dikirim atau jasa yang telah diberikan namun belum diinvoice atau ditagihkan kepada pelanggan. Ini terjadi ketika kriteria pengakuan pendapatan telah terpenuhi, tetapi perusahaan belum mengirimkan tagihan kepada pelanggan, biasanya karena siklus penagihan atau sifat perjanjian layanan. Accrued Receivable dicatat dalam neraca perusahaan sebagai pendapatan lancar, seringkali di bawah “Accrued Receivable” atau rekening serupa. Mereka dianggap sebagai bagian dari piutang dan diharapkan akan diubah menjadi uang tunai setelah perusahaan mengeluarkan faktur dan mengumpulkan pembayaran dari pelanggan. Untuk mencatat pendapatan yang tertunda, sebuah perusahaan biasanya akan mencatat entri jurnal yang mendebit rekening piutang yang relevan (misalnya, “Accrued Receivable”) dan mengkredit rekening pendapatan yang sesuai (misalnya, “Pendapatan Jasa” atau “Pendapatan Penjualan”). Contoh Pendapatan yang Tertunda Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan memberikan layanan konsultasi kepada seorang klien selama minggu terakhir Desember, dan total nilai layanan tersebut adalah Rp5.000.000. Siklus penagihan perusahaan adalah bulanan, dan perusahaan akan mengirimkan faktur ke klien pada bulan Januari. Untuk mengakui pendapatan yang diperoleh pada bulan Desember, perusahaan akan mencatat entri jurnal berikut: Debit: Accrued Receivable – Rp5.000.000 Kredit: Pendapatan Jasa – Rp5.000.000 Entri ini memastikan bahwa perusahaan mengakui pendapatan pada periode akuntansi yang tepat, sesuai dengan dasar akrual akuntansi dan prinsip pengakuan pendapatan. Mari kita pertimbangkan contoh hipotetis untuk menggambarkan konsep Accrued Receivable. Bayangkan sebuah perusahaan bernama “Layanan XYZ” yang menyediakan layanan dukungan TI kepada klien dengan dasar retainer bulanan. Layanan XYZ mengikuti dasar akrual akuntansi dan memiliki periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Perusahaan mengirimkan tagihan kepada klien pada akhir setiap bulan untuk layanan yang diberikan selama bulan tersebut. Pada minggu terakhir Desember, Layanan XYZ memberikan layanan dukungan TI kepada salah satu kliennya, “Klien A,” senilai Rp3.000.000. Namun, Layanan XYZ belum mengirimkan faktur kepada Klien A untuk layanan ini, karena faktur akan dikirim pada 1 Januari, bersama dengan faktur klien lain untuk bulan Desember. Untuk mencatat pendapatan yang tertunda, Layanan XYZ perlu mengakui pendapatan yang diperoleh selama periode akuntansi Desember, meskipun faktur belum diterbitkan. Perusahaan akan mencatat entri jurnal berikut pada 31 Desember: Debit: Accrued Receivable – Rp3.000.000 Kredit: Pendapatan Jasa – Rp3.000.000 Entri jurnal ini mengakui pendapatan yang diperoleh selama periode akuntansi dan mencatat pendapatan yang tertunda sebagai pendapatan dalam neraca. Setelah Layanan XYZ mengeluarkan faktur kepada Klien A pada bulan Januari dan menerima pembayaran, perusahaan akan membatalkan pendapatan yang tertunda dan mencatat jumlah tersebut sebagai piutang biasa. Dengan mencatat pendapatan yang tertunda, Layanan XYZ memastikan bahwa laporan keuangannya secara akurat mencerminkan kinerja keuangannya selama periode akuntansi, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan keuangannya bagi manajemen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.

Accrued Receivable adalah: Pengertian dan Contohnya Read More »

Accounting adalah_ Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi

Accounting adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi

LaBalance.id – Apa yang dimaksud dengan accounting adalah baik dari perspektif ahli maupun pemakai, dan apa pula fungsi atau manfaatnya dalam dunia bisnis? Bagi beberapa orang, apakah ilmu akuntansi sejatinya hanya berkaitan dengan sekadar sistem hitung-menghitung? Temukan jawabannya di artikel ini! Akuntansi, sebagai suatu disiplin ilmu, banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kegiatan bisnis. Dengan penerapan dasar-dasar akuntansi, para pengusaha dapat memantau kesehatan keuangan bisnis yang mereka jalankan. Peran akuntansi juga sangat vital dalam ekosistem ekonomi Indonesia. Kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pemerintah, perusahaan, atau individu lainnya dapat lebih tepat karena bergantung pada informasi yang diperoleh melalui akuntansi. Meskipun sistem akuntansi memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan kegiatan bisnis, pemahaman akan prinsip dasar akuntansi juga menjadi kunci bagi para pengusaha. Teruslah membaca artikel ini untuk mendalami pengertian, fungsi, dan proses akuntansi yang sesuai bagi dunia bisnis. Accounting / Akuntansi adalah? Pengertian accounting adalah suatu proses yang dimulai dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, dan mencatat transaksi keuangan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh ahli di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan. Praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut akuntan. Pengertian Accounting Menurut Beberapa Ahli dan Sumber   Berikut adalah beberapa definisi accounting menurut beberapa ahli: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Teori dan praktik perakunan, melibatkan tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman, dan seluruh aktivitasnya; terkait dengan akuntan; seni mencatat dan merangkum transaksi keuangan serta penafsiran dampaknya pada suatu entitas ekonomi. Keputusan Menteri Keuangan RI (No. 476 KMK. 01 1991) Proses pengumpulan, pencatatan, analisis, peringkasan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas ekonomi. Tujuan accounting adalah menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Seni mencatat, menggolongkan, dan menyajikan informasi keuangan dalam ukuran moneter; mencakup pencatatan, pengklasifikasian, dan penyusunan ringkasan transaksi keuangan dalam laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Financial Accounting Standards Board (FASB) Jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen ABP Statement No. 4 Aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi dan membantu memilih tindakan alternatif yang logis. Warren dkk (2005) Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak berkepentingan tentang kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Suparwoto L (1990) Sistem atau teknik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan serta memberikan hasilnya dalam bentuk informasi kepada pihak internal dan eksternal perusahaan. Soemarsono S.R (2004) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas. S. Munawir (2005) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum peristiwa keuangan dengan cepat dan memberikan interpretasi terhadapnya. Sofyan Harahap (2005) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sunyanto (1999) Tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya untuk pengambilan keputusan. Paul Grady Tubuh ilmu pengetahuan dan fungsi organisasi secara sistematis dalam mencatat, mengklasifikasikan, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, dan menginterpretasi semua transaksi dan kejadian keuangan. Wilopo (2005) Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan. Winarno (2006) Proses pencatatan transaksi keuangan dan pengolahan data transaksi untuk menyajikan informasi kepada pihak berkepentingan. Bastian dan Suharjono (2006) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum transaksi serta peristiwa keuangan secara bermakna dan dalam satuan uang. Sophar Lumbantoruan Alat bahasa bisnis yang hanya dapat dipahami jika mekanismenya telah dimengerti. Zaki Baridwan (2000) Aktivitas jasa yang memberikan data kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, dari usaha ekonomi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam situasi tertentu. Fungsi Akuntansi Secara Umum Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh suatu entitas. Informasi ini juga berperan penting dalam menyusun kegiatan perusahaan yang nantinya akan dianalisis oleh manajemen untuk pengambilan keputusan internal dan juga untuk keputusan pihak eksternal seperti investor dan kreditur. Beberapa fungsi akuntansi bagi perusahaan meliputi: Sebagai pengontrol keuangan di dalam perusahaan, memberikan pemahaman tentang pengelolaan dana, laba yang diperoleh, dan kemungkinan kerugian dari aktivitas ekonomi. Sebagai alat evaluasi perusahaan melalui laporan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, memungkinkan manajemen mengevaluasi bisnis yang dijalankan dan mengidentifikasi masalah keuangan. Berperan penting dalam perencanaan perusahaan di masa yang akan datang setelah mengevaluasi laporan akuntansi keuangan. Memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan, pengawasan, dan implementasi keputusan perusahaan. Fungsi Akuntansi pada Bisnis atau Usaha Akuntansi adalah bidang yang sangat penting dalam menjalankan bisnis atau usaha. Dalam bagian ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi akuntansi pada bisnis atau usaha. Mencatat Transaksi Keuangan Fungsi pertama akuntansi dalam bisnis adalah mencatat transaksi keuangan perusahaan. Ini mencakup segala transaksi terkait bisnis seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan uang. Data transaksi harus dicatat dengan akurat dan terperinci agar informasi keuangan yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Pencatatan transaksi keuangan dapat dilakukan melalui metode seperti jurnal dan buku besar. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis, sedangkan buku besar mengorganisir data transaksi ke dalam beberapa kategori, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Pengolahan Data Keuangan Setelah transaksi keuangan dicatat, data tersebut harus diolah dan dikelompokkan dalam sistem akuntansi yang baik. Pengolahan data keuangan melibatkan proses merangkum dan menyesuaikan data keuangan. Proses merangkum membagi data keuangan ke dalam kategori seperti aset, kewajiban, dan ekuitas, dan melibatkan pembuatan laporan keuangan yang merangkum posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas. Penyesuaian data dilakukan untuk mengkoreksi dan menyesuaikan data keuangan dengan kondisi aktual perusahaan. Proses ini penting untuk memastikan informasi keuangan yang dihasilkan akurat dan representatif. Menyajikan Laporan Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah menyajikan laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan yang umum digunakan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan arus masuk dan keluar uang dari perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan membantu manajemen memahami kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Analisis Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah analisis keuangan. Proses analisis keuangan melibatkan perbandingan data keuangan dari periode yang berbeda dan dari perusahaan sejenis untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi tren dan masalah bisnis. Dengan analisis keuangan, perusahaan dapat menentukan kekuatan dan kelemahan mereka dalam bisnis, serta mengambil tindakan untuk memperbaiki

Accounting adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi Read More »

Account Receivable adalah_ Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Account Receivable adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

LaBalance.id – Account Receivable adalah sebuah frasa yang melintasi dunia akuntansi dan bisnis, mengemuka sebagai elemen yang krusial dalam menjamin kelancaran cash flow atau aliran kas. Tapi, apa sebenarnya yang disembunyikan di balik istilah yang sering diucapkan ini? Pengertian Account Receivable Account Receivable atau yang kerap disebut piutang usaha, tidak hanya sekadar catatan transaksi. Account Receivable adalah bagaimana sebuah perusahaan menjalankan proses penagihan kepada pihak terutang, entah itu konsumen atau klien. Secara umum, sumber Account Receivable terbagi menjadi dua jenis, Trade Receivable dan Non-trade Receivable. Trade Receivable, atau piutang dagang, adalah tagihan yang timbul dari penyediaan barang dan jasa kepada pihak lain. Di sisi lain, Non-trade Receivable adalah tagihan yang muncul dari transaksi yang bukan merupakan inti dari operasional perusahaan. Mengurai Ciri-ciri Account Receivable Nilai Jatuh Tempo Berbicara tentang nilai jatuh tempo Account Receivable, kita menyelami kedalaman transaksi utama yang ditambah dengan bunga. Bunga ini muncul ketika pembayaran transaksi kredit sudah melewati batas waktu tertentu. Bagi pihak piutang, bunga menjadi imbalan atas kelonggaran waktu pelunasan yang diberikan. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal jatuh tempo adalah puncak saat piutang berhak menagih pembayaran yang seharusnya dibayarkan oleh konsumen. Keterlambatan membayar atau ketidaksesuaian dengan tanggal jatuh tempo bisa berujung pada pemberian denda oleh pihak piutang atau perusahaan. Umur Jatuh Tempo Umur jatuh tempo hadir dalam dua wujud, harian dan bulanan. Dalam konteks harian, waktu pembayaran ditetapkan dalam hitungan hari. Sementara dalam format bulanan, tanggal jatuh tempo biasanya diselaraskan dengan awal transaksi setiap bulannya. Strategi Perolehan Account Receivable Menetapkan Standar Prosedur Perusahaan dapat membangun fondasi solid dengan merumuskan standar prosedur yang jelas untuk mengumpulkan Account Receivable. Ini melibatkan aspek waktu penagihan, skrip panggilan telepon, dan prosedur lainnya yang dapat memberikan kelancaran operasional. Melatih Karyawan Kunci keberhasilan terletak pada kesiapan karyawan dalam menghadapi berbagai karakter konsumen. Pelatihan menjadi faktor krusial untuk memastikan bahwa tim penagihan dapat berinteraksi dengan efektif, terlepas dari respons konsumen yang beragam. Meninjau Laporan Peninjauan laporan menjadi alat bermanfaat untuk memahami pola pembayaran konsumen. Dari sini, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah konsumen membayar dengan benar atau memerlukan penagihan lebih lanjut. Mengubah Waktu Jatuh Tempo Dalam menghadapi kendala pembayaran, perusahaan memiliki opsi untuk menyesuaikan waktu jatuh tempo. Langkah ini dapat diambil sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau kondisi khusus konsumen. Menyewa Jasa Agen Penagihan Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan Account Receivable, perusahaan dapat mempertimbangkan opsi menyewa jasa agen penagihan. Agen ini memiliki keahlian khusus dalam menangani situasi penagihan. Contoh Piutang Usaha Contoh konkret dari Account Receivable terlihat ketika sebuah perusahaan melakukan penagihan kepada konsumennya. Sebagai contoh, PLN dan PAM yang rutin melakukan penagihan di awal bulan untuk pemakaian listrik dan air pada bulan sebelumnya. Jenis Account Receivable lain dapat ditemukan dalam layanan pascabayar dan sistem pembayaran kredit. Bagi perusahaan, Account Receivable memegang peran krusial dalam mencegah potensi kerugian bisnis. Sejumlah konsumen yang menunggak pembayaran dapat membawa dampak serius pada aliran kas, yang pada gilirannya, berpotensi menimbulkan kerugian. Account Receivable berfungsi sebagai pemantau keterlambatan pembayaran, dan melalui perhitungan rasio perputaran piutang, perusahaan dapat menilai seberapa cepat atau lambat konsumen melunasi tagihan. Demikianlah paparan mendalam tentang Account Receivable dari pengertian hingga perannya yang strategis. Dalam manajemen keuangan, Account Receivable tidak boleh diabaikan.

Account Receivable adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya Read More »

Aanwijzing adalah_ Pemahaman Istilah dalam Proses Tender

Aanwijzing adalah: Pemahaman Istilah dalam Proses Tender

LaBalance.id – Mari kita eksplorasi istilah baru yang mungkin terdengar asing: aanwijzing. Meskipun tidak berasal dari bahasa Indonesia atau Inggris, aanwijzing adalah kata umum dalam kegiatan lelang. Pengertian Aanwijzing Aanwijzing berasal dari bahasa Belanda, dengan artinya indikasi, instruksi, rekomendasi, penugasan, anjuran, dan persiapan. Dalam tender, aanwijzing adalah pertemuan antara pemilik tender dan peserta lelang untuk memperjelas dokumen pengadaan. Tahap Aanwijzing Persiapan Dokumen Penawaran Peserta harus menyiapkan dan mengunggah dokumen penawaran dalam e-procurement sesuai batas waktu yang ditentukan. Seleksi Poin Unggulan dan Kekurangan Proses seleksi akan menilai poin unggulan dan kekurangan pada setiap peserta, karena pada akhirnya, hanya ada satu pemenang. Hal-Hal yang Disepakati dalam Aanwijzing Lingkup Pekerjaan Peserta harus memahami ruang lingkup pekerjaan yang diikuti di dalam lelang, memudahkan evaluasi kemampuan peserta. Metode Pemilihan Penentuan cara yang dipilih oleh peserta lelang, biasanya setelah diskusi antara anggota panitia hingga pejabat PPK. Penyampaian Dokumen Penawaran Jelaskan tanggal dan batas waktu unggah dokumen, hindari keterlambatan yang dapat mengakibatkan diskualifikasi. Kelengkapan Dokumen Terlampir Pastikan semua dokumen persyaratan diunggah lengkap, menjadi barometer bahwa peserta memenuhi syarat. Materi Aanwijzing Materi penjelasan oleh panitia lelang mencakup: Lingkup pekerjaan Metode pemilihan Persyaratan dan tata cara penyampaian dokumen Administrasi dan teknis Anggaran biaya Kerangka acuan kerja Kelengkapan yang harus dilampirkan Jadwal batas akhir pemasukan dokumen Tata cara pembukaan dokumen Metode evaluasi Hal-hal lain yang relevan Pentingkah Aanwijzing? Aanwijzing adalah proses krusial yang wajib diikuti peserta tender. Absennya peserta dapat menyebabkan kesulitan memahami proyek secara rinci dan berpotensi diskualifikasi. Aanwijzing menjadi sub-proses vital dalam procurement. Tujuannya adalah mendiskusikan ruang lingkup paket pengadaan, persyaratan, dan ketetapan. Bagi peserta tender, kehadiran di aanwijzing sangat penting untuk memahami proyek secara detail. Contoh Aanwijzing Ilustrasi tentang contoh proses aanwijzing memberikan gambaran bagaimana peserta yang mengabaikan kegiatan ini dapat terdiskualifikasi. Mari kita telaah suatu kasus yang menggambarkan proses aanwijzing dalam konteks lelang. Dokumen pengadaan yang diberikan oleh panitia lelang menetapkan batas akhir pemasukan pada tanggal 18/05/2023 pukul 13:00 WIB. Pada saat aanwijzing, terjadi perubahan pada batas akhir pemasukan dokumen. Meskipun telah disepakati bersama, perubahan tersebut menetapkan hari dan tanggal yang sama (18/05/2023), namun jam pemasukan dimajukan menjadi pukul 11:00 WIB. Perusahaan A, meskipun telah memenuhi syarat Dokumen Penawaran, mengabaikan kegiatan aanwijzing. Mereka juga tidak memperhatikan berita acara aanwijzing yang telah dikirimkan oleh panitia lelang. Terungkap bahwa perusahaan A masih mengacu pada dokumen lelang yang belum diperbarui oleh berita acara penjelasan (aanwijzing). Akibatnya, mereka memasukkan dokumen penawaran menjelang pukul 13:00 WIB. Dengan otomatis, dokumen penawaran perusahaan A ditolak karena pengiriman dokumen dan data telah melewati batas waktu yang ditentukan dalam berita acara aanwijzing terbaru, yaitu pukul 11:00 WIB. Akibatnya, perusahaan A dianggap gugur dalam proses tender proyek tersebut. Mengacu pada ilustrasi sederhana ini, peserta tender seharusnya tidak mengabaikan kegiatan aanwijzing. Kesalahan sepele seperti ini dapat menyebabkan kerugian fatal dalam proses tender. Adalah suatu keharusan bagi pihak yang hendak mengikuti tender untuk memberikan perhatian sepenuhnya pada setiap tahapan, termasuk aanwijzing, guna menghindari kendala yang dapat merugikan. Kesimpulan Aanwijzing adalah langkah awal dalam proses lelang atau procurement. Peserta harus memahami dan mematuhi setiap tahap aanwijzing agar memiliki peluang menang lebih besar.

Aanwijzing adalah: Pemahaman Istilah dalam Proses Tender Read More »

7 Waste Dalam Industri Manufaktur dan Contohnya

7 Waste Dalam Industri Manufaktur dan Contohnya

LaBalance.id – Persaingan bisnis saat ini memaksa perusahaan manufaktur untuk terus meningkatkan hasil produksi dari segi kualitas, harga, jumlah produksi, dan kepuasan konsumen. Dalam konteks ini, Lean Manufacturing berperan sebagai strategi perbaikan berkelanjutan dalam proses operasional perusahaan manufaktur, khususnya dalam pengendalian limbah lini produksi. Tingginya tingkat waste dapat menghambat aliran nilai, mengakibatkan ketidakefisienan waktu produksi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir sampah, mengurangi pemborosan dari bahan baku, gerakan, lalu lintas bahan baku, proses menunggu, pengerjaan ulang, hingga proses perbaikan. Berikut adalah 7 waste dalam industri manufaktur yang perlu diperhatikan oleh manajemen operasional perusahaan dan contohnya. 7 Waste Dalam Industri Manufaktur dan Contohnya 1. Waste of Transportation (Transportasi) Pemborosan karena tata letak produksi yang buruk, memerlukan pemindahan barang yang tidak efisien. Kesalahan dalam penataan tata letak dapat menghambat efektivitas produksi dan menghasilkan output yang tidak maksimal. 2. Waste of Inventory (Persediaan) Akumulasi barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan mentah yang berlebihan dapat mengakibatkan pemborosan inventaris, menandakan kemungkinan overproduksi dan penurunan kinerja penjualan perusahaan. 3. Waste of Motion (Gerak) Pemborosan terjadi karena gerakan pekerja atau mesin yang tidak memberikan nilai tambah pada produk. Penempatan komponen yang jauh dari jangkauan operator dapat mengakibatkan gerakan yang tidak perlu. 4. Waste of Waiting (Menunggu) Keadaan menunggu dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan proses, kerusakan mesin, pasokan komponen yang terlambat, atau keputusan yang tertunda. Pengukuran waktu produksi perlu dilakukan untuk mengidentifikasi proses-proses yang berpotensi menimbulkan menunggu. 5. Waste of Overprocessing (Proses Berlebihan) Tidak semua proses memberikan nilai tambah bagi produk atau pelanggan. Proses yang tidak memberikan nilai tambah merupakan pemborosan. Penting untuk mencari akar penyebab permasalahan dan mengambil tindakan yang sesuai. 6. Waste of Overproduction (Produksi Berlebih/Overproduksi) Kelebihan produksi barang jadi atau barang setengah jadi tanpa pesanan dari pelanggan dapat terjadi akibat waktu setup mesin yang lama, kualitas rendah, atau kurangnya perencanaan produksi yang akurat. Hal ini berpotensi membahayakan perusahaan, terutama yang menghasilkan produk konsumsi dengan masa kedaluwarsa pendek. 7. Waste Defects (Cacat/Kerusakan) Pemborosan terjadi akibat kualitas rendah atau kerusakan produk, memerlukan biaya tambahan untuk perbaikan. Perusahaan manufaktur umumnya menerapkan prinsip “zero cacat” untuk meminimalkan pemborosan ini. Pemborosan ini disingkat dalam bahasa Inggris sebagai “TIMWOOD,” yang melibatkan Transportation, Inventory, Motion, Waiting, Overprocessing, Overproduction, dan Defective.

7 Waste Dalam Industri Manufaktur dan Contohnya Read More »

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank, Cepat dan Efektif!

LaBalance.id – Pada saat mengajukan pinjaman ke bank, langkah pertama yang perlu dipahami adalah cara menghitung bunga pinjaman. Meski terdengar sederhana, pemahaman yang mendalam mengenai cara menghitung bunga pinjaman bank dapat mencegah terjebak dalam hutang yang tak terkendali. Rumus dan Cara Menghitung Bunga Pinjaman   Memahami Dasar-dasarnya Secara umum, terdapat beberapa rumus sederhana untuk menghitung bunga per bulan Bunga Datar Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jumlah Tahun Kredit) / Jumlah Bulan Bunga Efektif Bunga = Saldo Pokok x Suku Bunga / 12 Bunga Anuitas Bunga = Saldo Pokok x Suku Bunga / 12 Namun, perhitungan yang kompleks mungkin sulit untuk dipahami. Untuk itu, perlu dilakukan simulasi dengan mengacu pada rumus-rumus tersebut. Contoh Perhitungan Berbagai Jenis Bunga Pinjaman Bunga Datar Contoh Pinjaman 20 juta dengan bunga 10% per tahun. Jumlah Bunga 20.000.000 x 10% x 1 tahun = 2.000.000 Jumlah Bayar 20.000.000 + 2.000.000 = 22.000.000 Angsuran per Bulan 22.000.000 / 12 = 1.833.333 Contoh lain Pinjaman 20 juta dengan bunga 10% per tahun, lunas dalam 6 bulan. Jumlah Bunga 0,5 tahun x 10% x 20.000.000 = 1.000.000 Jumlah Bayar 20.000.000 + 1.000.000 = 21.000.000 Angsuran per Bulan 21.000.000 / 6 = 3.500.000 Bunga Efektif Contoh simulasi: Pokok Pinjaman Rp250 juta Tenor 15 tahun (180 bulan) Suku Bunga 10% per tahun Bunga Bulan Pertama (250.000.000 – 0) x 10% / 12 = 2.083.333 Bunga Bulan Kedua (250.000.000 – 1.388.888) x 10% / 12 = 2.071.759 Bunga Bulan Ketiga (250.000.000 – 1.388.888 – 1.388.888) x 10% / 12 = 2.060.185 Angsuran Bulan Pertama 1.388.888 + 2.083.333 = 3.472.221 Angsuran Bulan Kedua 1.388.888 + 2.071.759 = 3.460.647 Angsuran Bulan Ketiga 1.388.888 + 2.060.185 = 3.449.073 Bunga Anuitas Contoh simulasi: Pokok Pinjaman Rp250 juta Tenor 15 tahun (180 bulan) Suku Bunga 10% per tahun Cicilan Pokok 250.000.000 / 180 bulan = 1.388.888 per bulan Bunga 250.000.000 x 10% /12 = 2.083.333 per bulan Angsuran per Bulan 2.083.333 + 1.388.888 = 3.472.221 per bulan Ketahui Lebih Mendalam tentang Bunga Pinjaman Bunga pinjaman bukan sekadar beban, tetapi juga merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan bagi pihak yang meminjamkan uang. Dalam industri perbankan, terdapat beberapa jenis bunga pinjaman dengan karakteristik berbeda Bunga Datar Jenis bunga ini tetap sepanjang periode pinjaman, seperti pada kredit kendaraan bermotor (KKB). Contoh perhitungan Pinjaman 20 juta dengan bunga 10% per tahun, membayar dalam setahun. Bunga Mengambang Suku bunga mengikuti perubahan di pasar keuangan. Contoh Penerapan KPR setelah masa suku bunga tetap berakhir. Bunga Efektif Diitung berdasarkan sisa pokok pinjaman, menguntungkan nasabah karena semakin kecil utangnya, semakin kecil pula bunga yang dibiayai. Contoh Simulasi Pokok pinjaman 250 juta, tenor 15 tahun, suku bunga 10% per tahun. Bunga Anuitas Jumlah angsuran pokok dan bunga setiap bulannya tetap. Contoh Kasus KPR dengan cicilan bulanan yang tetap. Pemahaman mendalam mengenai jenis-jenis bunga ini dapat membantu Anda membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan mengelola pinjaman dengan lebih efektif.

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank, Cepat dan Efektif! Read More »