admin

Mengenal 8 Prinsip Etika Profesi dalam Dunia Kerja

Mengenal 8 Prinsip Etika Profesi dalam Dunia Kerja

Labalance.id – Prinsip etika profesi merupakan pedoman penting yang harus dipegang oleh setiap individu dalam dunia kerja. Prinsip-prinsip ini mencakup integritas, objektivitas, kompetensi, akuntabilitas, keadilan, kepercayaan, tanggung jawab, dan profesionalisme. 8 Prinsip Etika Profesi dalam Dunia Kerja Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing prinsip tersebut: 1. Integritas Integritas mengacu pada kemampuan untuk menjaga kejujuran dan prinsip moral dalam menjalankan profesi. Ini berarti selalu mementingkan kepentingan profesi dan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Seorang profesional yang berintegritas akan selalu berusaha untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika yang tinggi. 2. Objektivitas Objektivitas adalah sikap netral dan tidak memihak dalam pengambilan keputusan. Seorang profesional harus mampu menghindari benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi penilaian dan keputusan yang diambil. Dengan bersikap objektif, keputusan yang diambil akan lebih adil dan berdasarkan fakta. 3. Kompetensi Kompetensi mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang memadai untuk menjalankan tugas profesi dengan baik. Seorang profesional harus terus meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan agar dapat memberikan layanan yang berkualitas. 4. Akuntabilitas Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas tindakan dan hasil pekerjaan yang dilakukan. Seorang profesional harus siap menerima kritik dan saran, serta mampu menjelaskan keputusan yang diambil. Ini menciptakan transparansi dan kepercayaan di antara klien dan rekan kerja. 5. Keadilan Prinsip keadilan menuntut agar setiap tindakan dan pelayanan dilakukan dengan adil. Seorang profesional harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak, tanpa memandang latar belakang atau kepentingan pribadi. Keadilan adalah fondasi untuk membangun hubungan yang baik dalam lingkungan kerja. 6. Kepercayaan Kepercayaan adalah elemen penting dalam hubungan profesional. Membangun dan menjaga kepercayaan dari klien, masyarakat, dan rekan kerja dapat dicapai melalui perilaku yang jujur dan bertanggung jawab. Kepercayaan yang terbangun akan memperkuat reputasi dan kredibilitas seorang profesional. 7. Tanggung Jawab Tanggung jawab mencakup kesadaran akan kewajiban moral dan hukum dalam menjalankan profesi. Seorang profesional harus siap untuk bertanggung jawab atas dampak dari tindakan dan keputusan yang diambil, baik positif maupun negatif. Ini menunjukkan komitmen terhadap etika dan integritas. 8. Profesionalisme Profesionalisme ditunjukkan melalui sikap dan perilaku yang sesuai dengan standar profesi. Ini termasuk menjaga reputasi profesi, berperilaku sopan, dan terus meningkatkan kompetensi. Seorang profesional yang menunjukkan sikap profesional akan dihormati dan dipercaya oleh orang lain. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika profesi ini, individu dapat berkontribusi secara positif dalam lingkungan kerja dan membangun reputasi yang baik dalam profesinya.

Mengenal 8 Prinsip Etika Profesi dalam Dunia Kerja Read More »

Mata Kuliah Jurusan Akuntansi yang Perlu Calon Mahasiswa Tahu!

Mata Kuliah Jurusan Akuntansi yang Perlu Calon Mahasiswa Tahu!

Labalance.id – Di jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai mata kuliah yang akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkarir di bidang akuntansi. Mata Kuliah (Matkul) Jurusan Akuntansi Berikut adalah beberapa mata kuliah yang umum di jurusan akuntansi: Akuntansi Keuangan Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip dan praktik akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Anda akan belajar tentang pengakuan pendapatan, pengukuran aset, dan kewajiban, serta penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Akuntansi Manajemen Mata kuliah ini fokus pada penggunaan informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Anda akan mempelajari teknik-teknik analisis biaya, perencanaan anggaran, dan pengendalian biaya untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Akuntansi Biaya Dalam mata kuliah ini, Anda akan mempelajari cara menghitung dan menganalisis biaya produksi. Ini mencakup pengenalan terhadap sistem akuntansi biaya, pengalokasian biaya, dan analisis varians untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait biaya. Perpajakan Mata kuliah perpajakan memberikan pemahaman tentang peraturan perpajakan yang berlaku, termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak lainnya. Anda akan belajar tentang kewajiban perpajakan individu dan perusahaan serta cara penyusunan laporan pajak. Pengauditan Mata kuliah ini membahas proses audit laporan keuangan untuk memastikan keakuratan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi. Anda akan belajar tentang teknik audit, perencanaan audit, dan pelaporan hasil audit. Sistem Informasi Akuntansi Mata kuliah ini mengajarkan tentang penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan data akuntansi. Anda akan mempelajari sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan pelaporan keuangan, serta pentingnya keamanan data. Kesimpulan Mempelajari mata kuliah di jurusan akuntansi akan memberikan Anda landasan yang kuat untuk berkarir di bidang akuntansi dan keuangan. Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan akademis dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Mata Kuliah Jurusan Akuntansi yang Perlu Calon Mahasiswa Tahu! Read More »

Jurnal laba rugi adalah pencatatan sistematis yang berisi laporan mengenai pendapatan, beban, laba, atau rugi perusahaan dalam periode tertentu.

Jurnal Laba Rugi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Apa Itu Jurnal Laba Rugi? Jurnal laba rugi adalah pencatatan sistematis yang berisi laporan mengenai pendapatan, beban, laba, atau rugi perusahaan dalam periode tertentu. Jurnal ini membantu perusahaan mengetahui apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian. Jurnal laba rugi biasanya disusun secara periodik, misalnya bulanan, kuartalan, atau tahunan, untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Fungsi Jurnal Laba Rugi untuk Bisnis Berikut beberapa fungsi jurnal laba rugi yang sangat penting bagi perusahaan: Mengetahui Kinerja KeuanganMenunjukkan pendapatan dan beban sehingga pemilik bisnis tahu apakah perusahaan untung atau rugi. Sebagai Dasar Pengambilan KeputusanInformasi dari jurnal laba rugi digunakan manajemen untuk merencanakan strategi bisnis ke depan. Mempermudah Perhitungan PajakJurnal ini menjadi dasar laporan pajak penghasilan karena mencatat laba bersih perusahaan. Mengevaluasi Efisiensi OperasionalMembantu perusahaan menilai efektivitas biaya dan pendapatan selama periode tertentu. Format Pembukuan yang Benar Format jurnal laba rugi terdiri dari beberapa komponen penting, di antaranya: Pendapatan Usaha: Semua pemasukan yang diperoleh perusahaan. Harga Pokok Penjualan (HPP): Biaya langsung untuk menghasilkan barang atau jasa. Laba Kotor: Pendapatan dikurangi HPP. Beban Operasional: Biaya gaji, sewa, listrik, dan lainnya. Pendapatan dan Beban Lain-lain: Pendapatan atau biaya di luar operasional utama. Laba atau Rugi Bersih: Selisih total pendapatan dan total beban. Contoh Pembukuan Laba Rugi Sederhana Berikut contoh jurnal laba rugi sederhana untuk usaha kecil: Keterangan Jumlah (Rp) Pendapatan Penjualan 100.000.000 Harga Pokok Penjualan (HPP) 40.000.000 Laba Kotor 60.000.000 Beban Operasional 20.000.000 Laba Operasional 40.000.000 Beban Lain-lain 5.000.000 Laba Bersih Sebelum Pajak 35.000.000 Pajak Penghasilan 3.500.000 Laba Bersih Setelah Pajak 31.500.000 Kesimpulan Jurnal laba rugi adalah alat penting untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis. Dengan memahami format jurnal laba rugi, perusahaan dapat mengetahui total pendapatan, beban, hingga laba atau rugi bersih. Selain membantu evaluasi kinerja, contoh jurnal laba rugi juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis dan perhitungan pajak. Maka dari itu, penyusunan jurnal laba rugi secara akurat sangat penting dilakukan setiap periode.

Jurnal Laba Rugi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya Read More »

Admin Purchasing Adalah: Tugas dan Peran Penting

Admin Purchasing Adalah: Tugas dan Peran Penting

Pengertian Admin Purchasing Labalance.id – Admin purchasing adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola proses pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan. Posisi ini berperan penting untuk memastikan ketersediaan stok, mengatur pembelian sesuai anggaran, hingga menjaga hubungan dengan supplier. Sebagai bagian dari tim procurement, admin purchasing seringkali menjadi penghubung antara perusahaan dengan pemasok untuk memastikan proses pembelian berjalan efektif dan efisien. Tugas dan Jobdesk Admin Purchasing Berikut beberapa tugas admin purchasing yang umum ditemukan di berbagai perusahaan: Mengelola Permintaan Pembelian (Purchase Request)Menerima dan memproses permintaan pembelian dari berbagai departemen. Mencari dan Memilih SupplierMelakukan pencarian, membandingkan harga, kualitas, dan waktu pengiriman dari beberapa supplier. Membuat dan Mengelola Purchase Order (PO)Menyiapkan dokumen pembelian (PO), memastikan detail barang dan jasa yang dipesan sesuai kebutuhan. Melakukan Negosiasi Harga dan Syarat PembelianBerkomunikasi dan bernegosiasi dengan vendor untuk mendapatkan harga terbaik. Monitoring Pengiriman BarangMemastikan barang dikirim sesuai kesepakatan waktu dan kualitas. Mengelola Dokumen dan Administrasi PembelianMengarsipkan PO, invoice, dan dokumen pendukung lainnya secara rapi dan mudah diakses. Peran Penting Admin Purchasing dalam Operasional Bisnis Peran admin purchasing tidak hanya sebatas mencatat pesanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam kelancaran operasional perusahaan. Berikut peran pentingnya: Menjaga Ketersediaan Stok BarangTanpa peran admin pembelian, stok barang bisa kosong dan mengganggu produksi atau operasional. Mengontrol Pengeluaran PerusahaanDengan pemilihan supplier yang tepat dan harga yang optimal, admin pembelian membantu efisiensi anggaran. Membangun Hubungan Baik dengan SupplierHubungan baik ini penting untuk mendapatkan penawaran harga yang lebih baik, prioritas pengiriman, atau layanan purna jual. Skill yang Harus Dimiliki Seorang Admin Pembelian Untuk menjalankan perannya dengan baik, berikut beberapa keterampilan (skill) yang wajib dikuasai: Negosiasi dan KomunikasiKemampuan bernegosiasi dengan supplier agar mendapatkan harga dan syarat terbaik. Manajemen WaktuMengatur jadwal pembelian agar barang datang tepat waktu. Teliti dan Rapi dalam AdministrasiMengelola dokumen pembelian dengan detail dan rapi. Kemampuan Analisa dan Membandingkan HargaMembandingkan berbagai penawaran dari supplier untuk memilih yang paling menguntungkan perusahaan. Kesimpulan Admin purchasing adalah posisi penting yang memastikan seluruh kebutuhan perusahaan terpenuhi dengan baik, tepat waktu, dan sesuai anggaran. Dengan memahami tugas admin pembelian dan jobdesk lengkapnya, perusahaan dapat menjalankan operasional bisnis secara efisien. Peran admin pembelian juga turut menjaga kelangsungan produksi, layanan, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, posisi ini memerlukan skill negosiasi, komunikasi, dan administrasi yang kuat.

Admin Purchasing Adalah: Tugas dan Peran Penting Read More »

Mau Bikin Usaha Kecil-Kecilan Panduan Lengkap Mulai dari Awal

Mau Bikin Usaha Kecil-Kecilan? Panduan Lengkap Mulai dari Awal

Labalance.id – Mau memulai bikin usaha kecil-kecilan adalah langkah yang menarik dan berpotensi menguntungkan. Dengan memilih jenis usaha yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan passion Anda, Anda dapat menciptakan peluang yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga kepuasan pribadi. Panduan Memulai Bikin usaha Kecil-kecilan Berikut adalah panduan lengkap untuk memulai usaha kecil-kecilan, termasuk ide-ide usaha, langkah-langkah yang perlu diambil, dan tips untuk sukses. 1. Menentukan Jenis Usaha Sebelum memulai, penting untuk memilih jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda. Berikut adalah beberapa ide usaha kecil-kecilan yang dapat Anda pertimbangkan: Jual Makanan Ringan: Anda bisa memproduksi dan menjual keripik, kue kering, atau camilan pedas. Makanan ringan selalu memiliki pasar yang luas, terutama jika Anda menawarkan rasa yang unik atau kemasan yang menarik. Jual Minuman Kekinian: Minuman seperti bubble tea, kopi kekinian, atau smoothie sangat populer di kalangan anak muda. Anda bisa membuka gerai kecil atau menjual secara online. Jual Makanan Beku: Makanan beku seperti bakso, nugget, atau makanan siap saji semakin diminati. Anda bisa memproduksi sendiri atau bekerja sama dengan produsen lokal. Jual Produk dari Bahan Daur Ulang: Dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan, produk yang ramah lingkungan seperti tas dari bahan daur ulang atau kerajinan tangan memiliki potensi pasar yang baik. Jual Aksesoris: Anda bisa membuat dan menjual aksesoris handmade, seperti perhiasan, tas, atau barang-barang dekoratif. Jual Produk Personalisasi: Produk yang dapat dipersonalisasi, seperti mug, kaos, atau barang-barang rumah tangga, sangat diminati karena memberikan sentuhan pribadi. Jasa Menjahit dan Permak: Jika Anda memiliki keterampilan menjahit, menawarkan jasa menjahit dan permak pakaian bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Jasa Foto dan Home Studio: Jika Anda memiliki bakat di bidang fotografi, membuka jasa foto atau home studio bisa menjadi pilihan yang menarik. Usaha Warung Kopi: Membuka warung kopi kecil di lingkungan yang ramai bisa menjadi usaha yang menguntungkan, terutama jika Anda menawarkan suasana yang nyaman dan menu yang menarik. 2. Riset Pasar Setelah menentukan jenis usaha, langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar. Ini penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Anda bisa melakukan survei, wawancara, atau analisis kompetitor untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. 3. Membuat Rencana Bisnis Rencana bisnis adalah dokumen penting yang akan menjadi panduan Anda dalam menjalankan usaha. Rencana ini harus mencakup: Deskripsi Usaha: Apa yang akan Anda jual dan bagaimana cara Anda menjualnya. Analisis Pasar: Siapa target pasar Anda dan bagaimana Anda akan menjangkau mereka. Strategi Pemasaran: Cara Anda akan mempromosikan produk atau jasa Anda. Proyeksi Keuangan: Estimasi biaya awal, pendapatan, dan keuntungan. 4. Memperoleh Modal Setelah memiliki rencana bisnis, Anda perlu mempertimbangkan sumber modal. Anda bisa menggunakan tabungan pribadi, mencari investor, atau mengajukan pinjaman ke bank. Pastikan Anda memiliki cukup modal untuk memulai dan menjalankan usaha hingga mencapai titik impas. 5. Memulai Usaha Setelah semua persiapan selesai, saatnya untuk memulai usaha. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil: Membuat Produk: Jika Anda menjual produk, pastikan kualitasnya baik dan sesuai dengan standar yang diharapkan konsumen. Membuka Toko atau Gerai: Jika Anda membuka toko fisik, pilih lokasi yang strategis dan mudah diakses. Mempromosikan Usaha: Gunakan media sosial, iklan online, dan metode pemasaran lainnya untuk menarik perhatian konsumen. 6. Mengelola Usaha Setelah usaha berjalan, penting untuk terus memantau dan mengelola operasional. Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola usaha kecil-kecilan: Pantau Keuangan: Selalu catat pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui kesehatan keuangan usaha. Dengarkan Pelanggan: Tanggapi umpan balik dari pelanggan untuk meningkatkan produk dan layanan. Inovasi: Selalu cari cara untuk berinovasi dan memperbarui produk atau layanan Anda agar tetap relevan di pasar. Kesimpulan Memulai bikin usaha kecil-kecilan adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga sangat memuaskan. Dengan memilih jenis usaha yang sesuai, melakukan riset pasar, dan mengelola usaha dengan baik, Anda dapat mencapai kesuksesan. Ingatlah bahwa setiap usaha membutuhkan waktu dan usaha untuk berkembang, jadi tetaplah konsisten dan berkomitmen pada visi Anda. Selamat berwirausaha!

Mau Bikin Usaha Kecil-Kecilan? Panduan Lengkap Mulai dari Awal Read More »

Jurnal Pemasaran: Cara Mudah Mencatat Transaksi Penjualan

Jurnal Pemasaran: Cara Mudah Mencatat Transaksi Penjualan

Apa Itu Jurnal Pemasaran? Labalance.id – Jurnal pemasaran adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk merekam semua transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran dan penjualan. Mulai dari penjualan tunai, penjualan kredit, retur penjualan, hingga potongan harga yang diberikan kepada pelanggan. Dalam praktiknya, jurnal akuntansi pemasaran ini menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa pendapatan perusahaan tercatat secara akurat. Dengan jurnal pemasaran yang rapi, pemilik bisnis bisa memantau aktivitas penjualan, mengukur performa pemasaran, dan menyusun laporan keuangan yang valid. Manfaat dan Fungsi Jurnal Pemasaran untuk Bisnis Beberapa manfaat dari penggunaan catatan pemasaran dalam bisnis, antara lain: Mencatat Seluruh Transaksi PenjualanSemua transaksi penjualan, baik tunai maupun kredit, dicatat dengan detail untuk memudahkan pemantauan. Membantu Menyusun Laporan KeuanganData dari catatan pemasaran digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, neraca, dan arus kas perusahaan. Mengontrol Piutang dan ReturDengan pencatatan jurnal, perusahaan dapat memantau piutang dari penjualan kredit dan mencatat retur atau pengembalian barang dari pelanggan. Memudahkan Analisis Kinerja PemasaranCatatan pemasaran dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan. Contoh Jurnal Pemasaran yang Sederhana Berikut ini contoh catatan pemasaran untuk transaksi harian bisnis: Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) 05/01/2024 Piutang Usaha 5.000.000 Penjualan 5.000.000 06/01/2024 Kas 2.000.000 Piutang Usaha 2.000.000 07/01/2024 Potongan Penjualan 200.000 Piutang Usaha 200.000 08/01/2024 Retur Penjualan 500.000 Piutang Usaha 500.000 Dari contoh tersebut, terlihat bagaimana jurnal penjualan dicatat untuk setiap aktivitas pemasaran yang terjadi. Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar Agar catatan akuntansi pemasaran tersusun rapi dan akurat, ikuti langkah-langkah berikut: Identifikasi TransaksiCatat setiap transaksi penjualan, termasuk metode pembayaran (tunai/kredit), retur, dan potongan harga. Gunakan Akun yang TepatPastikan menggunakan akun yang sesuai, seperti “Penjualan”, “Piutang Usaha”, “Kas”, “Potongan Penjualan”, dan “Retur Penjualan”. Pencatatan HarianBuat jurnal setiap hari untuk memudahkan kontrol dan menghindari transaksi yang terlewat. Gunakan Software AkuntansiAgar lebih praktis, gunakan software akuntansi untuk mencatat catatan pemasaran secara otomatis, terutama untuk bisnis dengan volume transaksi tinggi. Kesimpulan Jurnal pemasaran adalah alat penting untuk mencatat semua transaksi penjualan dan pemasaran. Dengan contoh catatan pemasaran yang sederhana dan langkah pencatatan yang benar, bisnis bisa menjaga keuangan tetap rapi dan siap untuk dianalisis. Pencatatan catatan akuntansi pemasaran tidak hanya membantu mengelola penjualan, tetapi juga menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, analisis performa pemasaran, dan perencanaan bisnis jangka panjang. Bagi bisnis yang ingin berkembang, mulai dari sekarang buatlah jurnal penjualan secara teratur dan akurat.

Jurnal Pemasaran: Cara Mudah Mencatat Transaksi Penjualan Read More »

Jurnal e commerce adalah catatan harian transaksi keuangan yang dilakukan oleh bisnis online, termasuk toko online, marketplace,

Jurnal E Commerce: Panduan Lengkap untuk Bisnis Online

Apa Itu Jurnal E Commerce? Labalance.id – Jurnal e commerce adalah catatan harian transaksi keuangan yang dilakukan oleh bisnis online, termasuk toko online, marketplace, dan platform digital lainnya. Fungsi utama jurnal ini adalah merekam setiap pergerakan uang secara detail, mulai dari penjualan produk, biaya pengiriman, pembayaran supplier, hingga biaya admin marketplace. Pentingnya catatan e commerce adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan baik dan bisnis dapat memantau alur keuangan secara real-time. Jurnal ini juga menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Bagi pebisnis online, memahami dan menggunakan jurnal transaksi e commerce adalah langkah penting untuk mengelola keuangan secara profesional, meskipun bisnis masih berskala kecil atau menengah. Mengapa Jurnal E Commerce Penting untuk Bisnis Online? Pencatatan jurnal keuangan, termasuk jurnal penjualan e commerce, memiliki banyak manfaat, antara lain: Memudahkan Pengawasan KeuanganDengan jurnal, pemilik bisnis bisa melihat pemasukan dan pengeluaran secara jelas. Mencegah Kesalahan dan FraudSetiap transaksi tercatat dengan bukti, sehingga risiko kehilangan data atau kecurangan bisa dikurangi. Memudahkan Pelaporan PajakJurnal yang rapi menjadi dasar pembuatan laporan pajak, sehingga memudahkan perhitungan kewajiban pajak bisnis online. Mendukung Pengambilan KeputusanData keuangan yang lengkap dan akurat membantu pemilik bisnis mengambil keputusan strategis, seperti mengatur harga, menentukan diskon, atau menganalisis profitabilitas produk. Contoh Catatan E Commerce yang Umum Digunakan Berikut ini contoh catatan e commerce sederhana untuk transaksi yang sering terjadi pada bisnis online: Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) 01/01/2024 Kas 10.000.000 Penjualan 10.000.000 02/01/2024 Ongkos Kirim Ditanggung Customer 100.000 Pendapatan Ongkir 100.000 03/01/2024 Retur Penjualan 500.000 Piutang 500.000 04/01/2024 Biaya Admin Marketplace 300.000 Kas 300.000 05/01/2024 Pembayaran Supplier 3.000.000 Kas 3.000.000 Dari tabel tersebut, terlihat bahwa transaksi online sangat beragam, mulai dari penjualan, ongkos kirim, biaya admin, hingga retur. Semua ini harus dicatat secara sistematis dalam jurnal transaksi e commerce. Cara Mudah Membuat Jurnal Transaksi  Untuk membuat catatan e commerce yang baik dan benar, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut: Catat Semua Transaksi Secara Real TimeJangan menunda pencatatan. Setiap transaksi yang terjadi hari itu, harus langsung dicatat untuk menghindari lupa atau salah hitung. Pisahkan Jenis TransaksiKategorikan transaksi ke dalam penjualan, retur, ongkos kirim, dan biaya lainnya. Hal ini memudahkan saat membuat laporan bulanan. Gunakan Software Akuntansi OnlineAgar lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi akuntansi yang terintegrasi dengan marketplace atau toko online. Ini akan membantu mencatat jurnal penjualan e commerce secara otomatis. Review dan Cocokkan dengan Rekening BankLakukan rekonsiliasi bank agar pencatatan sesuai dengan mutasi rekening bank bisnis. Tips Menyusun Jurnal Penjualan yang Efisien Gunakan Template Excel atau Software AkuntansiBila belum menggunakan software, minimal sediakan template Excel khusus jurnal. Tapi, akan lebih mudah dan aman jika memakai software seperti Accurate, Jurnal by Mekari, atau Odoo. Catat Diskon, Cashback, dan Fee AdminJangan lupa memasukkan potongan-potongan ini agar laba bersih terlihat nyata. Buat Kode Akun yang JelasMisalnya: Akun 4001: Penjualan Produk Akun 5001: Ongkos Kirim Akun 6001: Biaya Admin Marketplace Kesimpulan Jurnal e commerce adalah alat penting untuk mencatat seluruh aktivitas keuangan dalam bisnis online. Dengan jurnal transaksi e commerce yang rapi, kamu dapat memantau perkembangan bisnis, mempermudah pelaporan pajak, dan menghindari kesalahan keuangan. Contoh catatan e commerce di atas bisa menjadi acuan awal untuk bisnis online kamu. Mulailah mencatat transaksi harian, gunakan aplikasi atau software agar pencatatan lebih praktis, dan pastikan laporan keuangan kamu selalu up to date. Penting untuk diingat, jurnal penjualan e commerce tidak hanya sekedar catatan, tetapi aset bisnis untuk mengambil keputusan yang tepat.

Jurnal E Commerce: Panduan Lengkap untuk Bisnis Online Read More »

Skala Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Urgensi dan Kepentingan

Skala Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Urgensi dan Kepentingan

Labalance.id – Dalam kehidupan sehari-hari, baik di ranah pribadi maupun profesional, kita sering dihadapkan pada berbagai kebutuhan dan tugas yang harus dipenuhi. Untuk mengelola waktu dan sumber daya secara efektif, penting untuk menerapkan skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan. Skala ini membantu kita menentukan urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya. Urutan Skala Prioritas Dalam menentukan skala prioritas, Anda perlu tahu urutan secara benar. Berikut urutan yang benar dalam skala prioritas: Kebutuhan Mendesak: Ini adalah kebutuhan yang harus dipenuhi segera, seperti tenggat waktu pekerjaan atau situasi darurat. Contohnya, menyelesaikan laporan yang harus diserahkan hari ini. Kebutuhan Penting: Kebutuhan yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan atau pekerjaan kita, tetapi tidak harus dipenuhi segera. Misalnya, merencanakan strategi jangka panjang untuk pengembangan karir. Kebutuhan Rutin: Tugas-tugas yang perlu dilakukan secara berkala, seperti rapat mingguan atau pembaruan status proyek. Meskipun penting, tugas ini dapat dijadwalkan sesuai dengan waktu yang tersedia. Kebutuhan yang Bisa Ditunda: Kegiatan yang tidak mendesak dan tidak memiliki dampak langsung, seperti mengikuti seminar atau membaca buku. Kegiatan ini dapat ditunda hingga waktu yang lebih tepat. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Skala Prioritas Dalam keseharian hidup manusia, tentunya ada beberapa faktor lain yang mungkin akan mempengaruhi skala prioritas, seperti: Urgensi dan Deadline: Tugas dengan tenggat waktu yang mendekat harus diprioritaskan lebih tinggi dibandingkan dengan tugas yang tidak memiliki deadline. Pentingnya Tugas atau Kegiatan: Tugas yang memiliki dampak besar terhadap tujuan jangka panjang atau kesejahteraan pribadi harus mendapatkan prioritas lebih. Dampak Tugas atau Kegiatan: Pertimbangkan konsekuensi dari tidak menyelesaikan tugas. Tugas yang dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak dilakukan harus diprioritaskan. Ketersediaan Sumber Daya: Tugas yang memerlukan sumber daya tertentu (waktu, uang, tenaga) harus dipertimbangkan berdasarkan ketersediaan sumber daya tersebut. Keterampilan dan Kemampuan Individu: Tugas yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan individu dapat diselesaikan lebih cepat dan efisien, sehingga dapat diprioritaskan. Situasi dan Keadaan Saat Ini: Faktor eksternal seperti kondisi kesehatan, situasi keluarga, atau keadaan ekonomi juga dapat mempengaruhi skala prioritas. Tingkat Pendapatan: Dalam konteks profesional, tugas yang berpotensi meningkatkan pendapatan atau keuntungan harus diprioritaskan. Kesimpulan Menerapkan skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan adalah kunci untuk mengelola waktu dan sumber daya secara efektif. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prioritas, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mencapai tujuan dengan lebih efisien. Mengelola prioritas dengan baik tidak hanya membantu dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Skala Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Urgensi dan Kepentingan Read More »

Contoh Bisnis Model Canvas Makanan

Contoh Bisnis Model Canvas Makanan Terbaru di Tahun 2025

Labalance.id – Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pembuatan Business Model Canvas (BMC) / Contoh Bisnis Model Canvas Makanan menjadi langkah krusial untuk menentukan arah dan strategi usaha. Bagi para pebisnis pemula, langkah ini menjadi pondasi penting untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan usaha, termasuk dalam sektor makanan dan minuman (F&B). Contoh Bisnis Model Canvas Makanan 2025 Berikut adalah contoh Business Model Canvas untuk bisnis makanan yang dapat dijadikan referensi. 1. Segmen Pelanggan Target Pasar: Mahasiswa dan pekerja muda yang mencari makanan cepat saji dan sehat. Keluarga yang membutuhkan makanan praktis untuk konsumsi sehari-hari. Pecinta kuliner yang mencari pengalaman baru dalam menikmati makanan. 2. Proposisi Nilai Keunikan Produk: Menawarkan makanan sehat dan bergizi dengan bahan baku lokal. Menu yang bervariasi dan inovatif, termasuk pilihan vegetarian dan vegan. Pengemasan yang ramah lingkungan dan menarik. 3. Saluran Distribusi Saluran Penjualan: Penjualan langsung melalui restoran atau kafe. Platform pemesanan online (website dan aplikasi). Kerjasama dengan layanan pengantaran makanan (delivery service). 4. Hubungan Pelanggan Strategi Hubungan: Program loyalitas untuk pelanggan tetap. Interaksi aktif melalui media sosial untuk membangun komunitas. Layanan pelanggan yang responsif melalui chat online dan telepon. 5. Sumber Pendapatan Model Pendapatan: Penjualan makanan dan minuman. Penjualan paket catering untuk acara khusus. Kemitraan dengan perusahaan untuk penyediaan makanan di kantor. 6. Sumber Daya Utama Sumber Daya yang Diperlukan: Bahan baku berkualitas tinggi dari pemasok lokal. Tim koki dan staf layanan yang terlatih. Infrastruktur fisik (restoran/kafe) dan platform digital (website/aplikasi). 7. Aktivitas Utama Aktivitas Kunci: Pengembangan menu dan inovasi produk. Pemasaran dan promosi untuk menarik pelanggan. Manajemen rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan bahan baku. 8. Kemitraan Kunci Mitra Strategis: Pemasok bahan baku lokal untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan. Platform pengantaran makanan untuk memperluas jangkauan pasar. Influencer dan blogger kuliner untuk promosi produk. 9. Struktur Biaya Biaya Utama: Biaya bahan baku dan pengadaan. Gaji karyawan dan biaya operasional restoran. Biaya pemasaran dan promosi. Contoh Menu Makanan Berikut adalah contoh menu makanan yang dapat ditawarkan dalam bisnis makanan ini: Nama Menu Deskripsi Harga (Rp) Salad Segar Campuran sayuran segar dengan dressing lemon 30.000 Nasi Ayam Bakar Nasi putih dengan ayam bakar dan sambal 45.000 Pasta Aglio Olio Pasta dengan bawang putih dan minyak zaitun 40.000 Smoothie Buah Campuran buah segar dan yogurt 25.000 Burger Sehat Burger daging sapi dengan roti gandum dan sayuran 50.000 Kesimpulan Dengan menggunakan Business Model Canvas, pebisnis pemula dalam industri makanan dapat merencanakan dan mengorganisir strategi bisnis mereka dengan lebih efektif. BMC membantu dalam memahami elemen-elemen kunci yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberlanjutan usaha. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis makanan Anda dapat berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Contoh Bisnis Model Canvas Makanan Terbaru di Tahun 2025 Read More »

Laba Komprehensif Adalah dan Cara Memahaminya

Laba Komprehensif Adalah dan Cara Memahaminya

Pengertian Laba Komprehensif Labalance.id – Laba komprehensif adalah total keuntungan atau kerugian perusahaan dalam suatu periode yang mencakup laba bersih serta pendapatan dan beban lain yang belum direalisasi. Berbeda dengan laba bersih, laba mencakup item yang tidak muncul dalam laporan laba rugi, seperti selisih kurs valuta asing, keuntungan/kerugian dari investasi jangka panjang, dan penyesuaian revaluasi aset. Secara sederhana, pengertian keuntungan komprehensif adalah perubahan total ekuitas perusahaan dari transaksi nonpemilik, yang belum direalisasikan menjadi kas tetapi tetap mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Contoh Laba Komprehensif dalam Laporan Keuangan Untuk memahami lebih mudah, berikut contoh keuntungan komprehensif : Komponen Keuntungan Komprehensif Jumlah (Rp) Laba Bersih 500.000.000 Keuntungan Penilaian Aset 100.000.000 Selisih Kurs Valuta Asing (50.000.000) Keuntungan Investasi 70.000.000 Total Keunxtungan Komprehensif 620.000.000 Jadi, meskipun laba bersih perusahaan Rp 500 juta, total laba komprehensifnya bisa berbeda karena ditambah atau dikurangi item lainnya. Fungsi dan Manfaat Keuntungan Komprehensif Mengetahui keuntungan komprehensif penting untuk berbagai pihak, baik investor, pemilik bisnis, maupun manajemen. 1. Gambaran Kinerja Keuangan Lebih Lengkap Laba secara komprehensif memberikan informasi menyeluruh tentang total pendapatan dan kerugian, termasuk yang belum terealisasi. 2. Penilaian Kesehatan Keuangan Investor dapat menilai kesehatan keuangan perusahaan dengan melihat item-item yang mempengaruhi ekuitas. 3. Pertimbangan Investasi dan Dividen Menjadi bahan pertimbangan dalam pembagian dividen karena laba komprehensif mencerminkan kemampuan finansial perusahaan secara keseluruhan. 4. Patuh Standar Akuntansi (PSAK/IFRS) Pelaporan keuntungan komprehensif juga membantu perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional seperti IFRS atau PSAK di Indonesia. Cara Menyusun Laporan Laba Untuk membuat laporan laba komprehensif, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Hitung Laba Bersih Mulai dengan menghitung laba bersih dari laporan laba rugi. 2. Identifikasi Komponen Lainnya Cari semua pendapatan dan beban yang belum direalisasi, seperti: Keuntungan/kerugian nilai tukar. Keuntungan/kerugian revaluasi aset. Keuntungan/kerugian investasi jangka panjang. 3. Susun Rincian Laporan Gabungkan seluruh komponen ke dalam laporan laba komprehensif secara rapi dan terstruktur. Kesimpulan  Keuntungan komprehensif adalah elemen penting dalam laporan keuangan yang menggambarkan total perubahan ekuitas perusahaan selain dari transaksi pemilik. Dengan memahami pengertian Keuntungan komprehensif , melihat contoh Keuntungan komprehensif , serta mengetahui cara menyusun laporan Keuntungan komprehensif , perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan yang lebih transparan dan akurat. Bagi investor dan pemilik bisnis, pengetahuan laba secara komprehensif membantu memahami gambaran utuh tentang kondisi keuangan perusahaan yang tidak hanya terlihat dari laba bersih saja.

Laba Komprehensif Adalah dan Cara Memahaminya Read More »