admin

Contoh Surat Peringatan Karyawan Sesuai Aturan yang Berlaku

Contoh Surat Peringatan Karyawan Sesuai Aturan yang Berlaku

Labalance.id – Dalam dunia kerja, penting bagi perusahaan untuk menjaga disiplin dan kinerja karyawan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui pemberian surat peringatan. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai surat peringatan karyawan, jenis-jenisnya, serta contoh surat peringatan yang dapat digunakan sebagai referensi. Dengan memahami proses ini, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka sebelum tindakan lebih lanjut diambil. Apa Itu Surat Peringatan Karyawan? Surat peringatan karyawan adalah dokumen formal yang dikeluarkan oleh manajemen perusahaan untuk menegur karyawan yang melanggar aturan atau menunjukkan perilaku yang tidak sesuai. Surat ini berfungsi sebagai pengingat dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki kesalahan atau perilaku di tempat kerja. Pemberian surat peringatan harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari Surat Peringatan Pertama (SP 1) hingga Surat Peringatan Ketiga (SP 3), sebelum perusahaan dapat mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja. Aturan Pemberian Surat Peringatan Berdasarkan Pasal 161 Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan tidak dapat diputuskan hubungan kerja tanpa melalui proses pemberian surat peringatan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Proses ini juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keadilan dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tujuan Pemberian Surat Peringatan Surat peringatan memiliki beberapa tujuan penting, antara lain: Memberikan Kesempatan untuk Memperbaiki: Surat ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kinerja mereka. Meningkatkan Disiplin: Dengan adanya surat peringatan, karyawan diharapkan lebih disiplin dan patuh terhadap aturan perusahaan. Membangun Budaya Kerja yang Positif: Pemberian surat peringatan yang adil dan transparan dapat membantu membangun budaya kerja yang menghargai disiplin dan tanggung jawab. Format Umum Surat Peringatan Karyawan Dalam menyusun surat peringatan, ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan: Judul, Nomor, dan Tanggal Surat: Menyediakan informasi dasar mengenai surat. Identitas Karyawan: Nama lengkap dan jabatan karyawan yang bersangkutan. Alasan Pemberian Surat: Penjelasan lengkap mengenai pelanggaran yang dilakukan. Keterangan Tambahan: Informasi mengenai langkah-langkah yang diharapkan dari karyawan untuk memperbaiki kesalahan. Nama dan Tanda Tangan Pembuat Surat: Menyatakan keabsahan surat. Contoh Surat Peringatan Karyawan Contoh SP 1 Karyawan SP1: Ketidakhadiran Tanpa Keterangan Surat peringatan untuk karyawan yang tidak masuk kerja tanpa memberikan alasan yang jelas. SP1: Tidak Memenuhi Target Surat peringatan untuk karyawan yang gagal mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. SP1: Terlambat Masuk Kerja Surat peringatan untuk karyawan yang sering terlambat datang ke kantor. SP1: Kinerja yang Tidak Memuaskan Surat peringatan untuk karyawan yang tidak menunjukkan performa kerja yang baik. SP1: Melanggar SOP Surat peringatan untuk karyawan yang tidak mematuhi prosedur operasional standar. SP1: Sering Terlambat ke Kantor Surat peringatan untuk karyawan yang sering datang terlambat ke kantor. Contoh SP 2 Karyawan SP2: Sanksi Pemotongan Insentif Surat peringatan untuk karyawan yang disertai sanksi pemotongan insentif. SP2: Ketidakdisiplinan dan Pemotongan Gaji Surat peringatan untuk karyawan yang tidak disiplin dengan sanksi pemotongan gaji. SP2: Ketidakprofesionalan Surat peringatan untuk karyawan yang menunjukkan perilaku tidak profesional dalam bekerja. Contoh SP 3 Karyawan SP3: Mangkir dengan Sanksi PHK Surat peringatan untuk karyawan yang mangkir dari pekerjaan dengan sanksi pemutusan hubungan kerja. SP3: Melanggar Kebijakan Perusahaan Surat peringatan untuk karyawan yang melanggar kebijakan perusahaan dan kedisiplinan. Dampak Surat Peringatan bagi Karyawan dan Perusahaan Dampak bagi Karyawan: Risiko Pemutusan Kerja: Karyawan yang menerima beberapa surat peringatan dapat terancam pemutusan hubungan kerja. Stres Psikologis: Menerima surat peringatan dapat menyebabkan stres dan kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan. Pengaruh pada Karir: Surat peringatan dapat mempengaruhi prospek karir karyawan, termasuk promosi dan kenaikan gaji. Dampak bagi Perusahaan: Meningkatkan Disiplin: Surat peringatan dapat menjadi pengingat bagi karyawan untuk mematuhi aturan perusahaan. Memperkuat Budaya Kerja: Pemberian surat peringatan dapat membantu membangun budaya kerja yang menghargai disiplin. Melindungi Perusahaan: Surat peringatan dapat menjadi bukti bahwa perusahaan telah memberikan peringatan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Kesimpulan Surat peringatan karyawan adalah alat penting dalam manajemen sumber daya manusia yang membantu menjaga disiplin dan kinerja karyawan. Dengan memberikan surat peringatan secara tepat dan adil, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Contoh-contoh surat peringatan di atas dapat dijadikan referensi untuk memudahkan dalam pembuatan surat tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan produktif. Sumber Referensi: 11 Contoh Surat Peringatan Karyawan di Indonesia – Mekari

Contoh Surat Peringatan Karyawan Sesuai Aturan yang Berlaku Read More »

Perbedaan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung

Perbedaan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung

Labalance.id – Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan, berfungsi untuk melacak pemasukan dan pengeluaran dari berbagai kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan. Dalam penyusunannya, terdapat dua metode yang umum digunakan, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Artikel ini akan membahas perbedaan antara arus kas langsung dan tidak langsung, serta pentingnya laporan arus kas operasional untuk manajemen bisnis yang lebih baik. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas, atau cash flow statement, adalah laporan yang mencatat semua arus kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini tidak hanya penting bagi akuntan, tetapi juga bagi pemilik bisnis untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan. Metode Penyusunan Dalam penyusunan laporan arus kas, terdapat dua metode yang digunakan: Metode Langsung: Metode ini menyajikan informasi arus kas aktual dari aktivitas operasional perusahaan. Dalam laporan ini, semua penerimaan dan pembayaran kas dicatat secara langsung, sehingga memudahkan pembaca untuk melihat dari mana kas masuk dan ke mana kas keluar. Metode Tidak Langsung: Metode ini dimulai dengan laba bersih dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan dalam akun aset dan kewajiban. Laporan ini lebih fokus pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasional. Perbedaan Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung   Penyusunan Laporan: Metode Langsung: Penyusunan dilakukan berdasarkan buku kas/bank, mencatat kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan. Metode Tidak Langsung: Penyusunan dilakukan berdasarkan laporan laba-rugi dan neraca, dengan menyesuaikan laba bersih untuk mencerminkan arus kas yang sebenarnya. Unsur dan Komponen Penyusun: Metode Langsung: Mencantumkan penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, gaji karyawan, dan pembayaran bunga serta pajak. Metode Tidak Langsung: Menggunakan komponen seperti beban depresiasi, piutang usaha, persediaan, dan utang usaha untuk menyesuaikan laba bersih. Keunggulan dan Kelemahan: Metode Langsung: Lebih mudah dipahami dan memberikan informasi lebih detail mengenai sumber dan penggunaan kas. Namun, pengumpulan data bisa sulit dan mahal. Metode Tidak Langsung: Lebih mudah dalam penyusunan karena data yang diperlukan lebih mudah diakses. Namun, kurang memberikan detail mengenai arus kas spesifik. Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung: Menyajikan penerimaan dan pembayaran kas secara langsung, memberikan gambaran jelas tentang arus kas. Metode Tidak Langsung: Menyajikan laba bersih yang disesuaikan dengan perubahan akun untuk menunjukkan arus kas dari aktivitas operasional. Kesimpulan Perbedaan antara metode langsung dan tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas terletak pada cara penyusunan dan detail informasi yang disajikan. Pemilihan metode ini akan mempengaruhi bagian dari kegiatan operasional perusahaan, tetapi bagian investasi dan pembiayaan akan tetap sama. Memahami kedua metode ini sangat penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Jika Anda mengalami kesulitan dalam menerapkan kedua metode tersebut, pertimbangkan untuk menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal untuk mempermudah prosesnya.

Perbedaan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung Read More »

Memahami Apa Kelebihan dan Kekurangan Produk Berupa Barang

Memahami Apa Kelebihan dan Kekurangan Produk Berupa Barang

Labalance.id – Sebelum memulai bisnis, penting untuk memahami berbagai aspek dari produk yang akan dijual, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Produk, dalam konteks bisnis, adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk dapat berupa barang, jasa, pengalaman, dan lain-lain. Artikel ini akan membahas secara khusus kelebihan dan kekurangan dari produk berupa barang. Apa Itu Produk? Menurut buku “Bangun Pariwisata” karya Manahati Zebua (2020: 114), produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Produk dapat berupa barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan ide. Produk harus mampu memberikan nilai dan manfaat bagi konsumen. Kelebihan Produk Berupa Barang Menjual produk berupa barang memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menarik bagi banyak pengusaha: Penjualan Tanpa Pengelolaan yang Rumit Produk barang dapat langsung didistribusikan kepada konsumen tanpa memerlukan manajemen yang kompleks. Proses penjualan yang lebih sederhana ini dapat menghemat waktu dan sumber daya. Kemudahan Menilai Kualitas Barang Konsumen dapat dengan mudah menilai kualitas barang secara langsung. Kualitas yang baik akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong pembelian ulang. Variasi Produk yang Beragam Menawarkan berbagai variasi produk dapat mencegah kebosanan konsumen. Dengan banyak pilihan, konsumen dapat memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Potensi Keuntungan Lebih Besar Produk barang sering kali memiliki margin keuntungan yang lebih besar, terutama jika diproduksi secara massal. Skala ekonomi dapat dicapai dengan produksi dan distribusi yang efisien. Brand Image yang Kuat Produk fisik dapat membantu membangun brand image yang kuat. Konsumen cenderung mengingat dan mengenali merek melalui produk yang mereka gunakan. Kekurangan Produk Berupa Barang Meskipun memiliki banyak kelebihan, produk barang juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan: Kebutuhan Tempat Penyimpanan Produk fisik memerlukan ruang penyimpanan yang memadai. Ini bisa menjadi tantangan, terutama jika bisnis memiliki banyak stok barang. Biaya untuk penyimpanan dapat menjadi signifikan. Modal Awal yang Besar Memulai bisnis dengan produk fisik sering kali memerlukan modal awal yang besar. Modal ini diperlukan untuk membeli bahan baku, peralatan produksi, dan membayar tenaga kerja. Risiko Pengembalian Barang Rusak Produk fisik rentan terhadap kerusakan selama proses produksi, penyimpanan, dan pengiriman. Pengembalian barang rusak dapat menambah biaya dan mengurangi margin keuntungan. Kesimpulan Memahami kelebihan dan kekurangan produk barang adalah langkah penting dalam perencanaan bisnis. Dengan mengetahui aspek-aspek ini, pengusaha dapat membuat strategi yang lebih baik untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Produk fisik menawarkan banyak peluang, tetapi juga memerlukan perhatian khusus dalam hal penyimpanan, modal, dan kualitas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang sedang mempertimbangkan untuk memulai bisnis dengan produk berupa barang.

Memahami Apa Kelebihan dan Kekurangan Produk Berupa Barang Read More »

8 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan yang Efektif dan Relevan

8 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan yang Efektif dan Relevan

Labalance.id – Kinerja keuangan merupakan salah satu elemen krusial yang menjadi tulang punggung setiap perusahaan, terlepas dari jenis dan skala usahanya. Pengelolaan keuangan yang akurat, terencana, dan disiplin adalah kunci untuk mencapai tujuan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik dan manajer perusahaan untuk memahami konsep analisis kinerja keuangan yang ideal agar upaya yang dilakukan dapat lebih terfokus dan efektif. Apa Itu Kinerja Keuangan Perusahaan? Kinerja keuangan perusahaan adalah analisis yang dilakukan untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan kegiatan keuangan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ini mencakup evaluasi kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan melalui berbagai alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui performa dan keadaan keuangan bisnis dalam periode tertentu. Konsep Kinerja Keuangan Konsep kinerja keuangan berawal dari pengumpulan data mengenai kemampuan keuangan, perencanaan alokasi dana, eksekusi, serta analisis dan evaluasi dari hasil yang telah dicapai. Kinerja keuangan harus disajikan dalam bentuk laporan yang memungkinkan perbandingan antara kondisi riil saat ini dengan rencana yang telah ditetapkan, serta dengan kondisi di periode sebelumnya. Dengan cara ini, perusahaan dapat menilai apakah kinerja keuangannya baik, perlu ditingkatkan, atau memerlukan evaluasi menyeluruh. Cara Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Untuk mengukur kinerja keuangan, diperlukan alat analisis yang tepat. Berikut adalah delapan metode analisis yang dapat digunakan: Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih untuk menunjukkan perubahan dalam angka atau persentase. Analisis Tren Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan keadaan keuangan perusahaan, apakah menunjukkan peningkatan atau penurunan. Analisis Persentase per Komponen (Common Size) Menghitung persentase dari setiap komponen aktiva atau utang terhadap total, untuk memahami proporsi masing-masing. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja dalam dua periode untuk menilai kinerja keuangan. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas Menilai kondisi kas dan penyebab perubahan kas dalam periode tertentu. Analisis Rasio Keuangan Mengukur hubungan antara pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi untuk mendapatkan wawasan lebih dalam. Analisis Perubahan Laba Kotor Menilai posisi laba dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba yang diperoleh perusahaan. Analisis Break Even Menentukan tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Fungsi Kinerja Keuangan Fungsi kinerja keuangan adalah acuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah mencapai target yang ditetapkan. Dengan memahami kinerja keuangan, pemilik bisnis dapat mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan rencana awal dan mempertahankan stabilitas keuangan. Selain itu, laporan kinerja keuangan memberikan gambaran kontribusi setiap unit bisnis, memungkinkan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan. Dalam memantau kinerja keuangan perusahaan, penggunaan sistem keuangan yang solid sangat penting. Sistem ini memungkinkan pencatatan otomatis, pengelolaan data yang lebih baik, dan penyusunan laporan keuangan yang akurat dan komprehensif. Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional.

8 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan yang Efektif dan Relevan Read More »

Akun yang Termasuk Kategori 3 adalah Akun Target

Akun yang Termasuk Kategori 3 adalah Akun Target

Labalance.id – Dalam dunia bisnis, terutama dalam industri ritel, pemahaman tentang akun target sangat penting untuk strategi pemasaran yang efektif. Akun yang termasuk dalam kategori 3 adalah akun target, yaitu akun yang ingin dibuat atau dijangkau oleh bisnis untuk pelanggan ideal. Artikel ini akan membahas pengertian, pentingnya, dan cara mengidentifikasi akun target dalam bisnis. Pengertian Akun Target yang Termasuk Kategori 3 Akun target merujuk pada segmen pelanggan atau individu yang menjadi fokus utama suatu bisnis dalam upaya pemasaran dan penjualan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks industri ritel, di mana perusahaan berusaha untuk menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang dianggap paling sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Pentingnya Akun Target Akun target tidak hanya soal segmen pelanggan, namun ada hal penting lainnya. Berikut pentingnya akun target bagi bisnis ritel: Fokus Pemasaran yang Lebih Baik Dengan mengidentifikasi akun target, bisnis dapat mengarahkan upaya pemasaran secara lebih efisien. Ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan kampanye yang lebih relevan dan menarik bagi pelanggan yang diinginkan. Meningkatkan Konversi Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan akun target, bisnis dapat meningkatkan tingkat konversi. Pesan yang disesuaikan dan penawaran yang relevan akan lebih mungkin menarik perhatian pelanggan dan mendorong untuk melakukan pembelian. Penggunaan Sumber Daya yang Efisien Mengidentifikasi akun target membantu bisnis dalam mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik. Alih-alih mencoba menjangkau semua orang, perusahaan dapat fokus pada segmen pasar yang paling berpotensi menghasilkan keuntungan. Cara Mengidentifikasi Akun Target Setelah Anda mengetahui betapa pentingnya akun target, lalu bagaimana cara kita mengidentifikasi akun target? mudah saja, begini caranya: Analisis Demografis Mengumpulkan data demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan pendapatan dapat membantu bisnis memahami siapa pelanggan ideal. Studi Perilaku Memahami perilaku pelanggan, termasuk kebiasaan belanja, preferensi produk, dan interaksi dengan merek, dapat memberikan wawasan tentang akun target. Segmentasi Pasar Mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen berdasarkan karakteristik tertentu memungkinkan bisnis untuk lebih mudah mengidentifikasi dan menargetkan akun yang sesuai. Feedback Pelanggan Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan yang ada dapat memberikan informasi berharga tentang apa yang cari dan bagaimana bisnis dapat memenuhi kebutuhan. Kesimpulan Akun yang Termasuk Kategori 3 Akun yang termasuk dalam kategori 3, yaitu akun target, merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran bisnis. Dengan memahami dan mengidentifikasi akun target, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran, meningkatkan konversi, dan menggunakan sumber daya dengan lebih efisien. Dalam industri ritel yang kompetitif, memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa pelanggan ideal dapat menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan.

Akun yang Termasuk Kategori 3 adalah Akun Target Read More »

Prinsip Dasar Akuntansi Diterapkan Berdasarkan 10 Hal Berikut

Prinsip Dasar Akuntansi Diterapkan Berdasarkan 10 Hal Berikut

Labalance.id – Akuntansi adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pengidentifikasian, pengklasifikasian, pencatatan, pengolahan, dan penyajian transaksi keuangan. Dalam menjalankan proses ini, terdapat sejumlah pedoman yang harus diperhatikan, yang dikenal sebagai prinsip dasar akuntansi. Prinsip-prinsip ini tidak hanya digunakan untuk menyusun laporan keuangan, tetapi juga menjadi dasar bagi pengembangan teknik dan prosedur akuntansi. 10 Prinsip Dasar Akuntansi Menurut Muhammad Al Amin dalam bukunya “Filsafat Teori Akuntansi” (2018), prinsip dasar akuntansi adalah prinsip-prinsip yang mendasari akuntansi dan seluruh output-nya. Berikut adalah 10 prinsip dasar akuntansi yang perlu dipahami: 1. Prinsip Entitas Ekonomi Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan harus dipandang sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Aset dan kewajiban perusahaan harus dicatat secara terpisah dari aset pribadi pemilik. Hal ini penting untuk menjaga kejelasan dalam laporan keuangan. 2. Prinsip Periode Akuntansi Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan dalam periode tertentu, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan. Dengan cara ini, hasil kegiatan perusahaan dapat dianalisis dan dibandingkan secara berkala, membantu pengambilan keputusan yang lebih baik. 3. Prinsip Satuan Moneter Menurut prinsip ini, semua transaksi keuangan harus dinyatakan dalam satuan mata uang. Hal ini berarti bahwa faktor kualitatif, seperti kualitas atau kinerja, tidak dapat diukur dalam laporan keuangan, yang hanya berfokus pada nilai moneter. 4. Prinsip Kesinambungan Usaha Prinsip ini berasumsi bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa depan, kecuali ada bukti yang menunjukkan sebaliknya. Ini penting untuk penilaian aset dan kewajiban, serta untuk menyusun laporan keuangan yang akurat. 5. Prinsip Biaya Historis Prinsip biaya historis mengharuskan bahwa semua transaksi dicatat berdasarkan biaya perolehan. Artinya, aset dan kewajiban dicatat sesuai dengan harga yang dibayarkan pada saat perolehan, bukan nilai pasar saat ini. 6. Prinsip Pengakuan Pendapatan Prinsip ini menetapkan bahwa pendapatan harus diakui pada saat terjadinya transaksi, bukan saat uang diterima. Ini membantu memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan perusahaan. 7. Prinsip Mencocokkan Prinsip mencocokkan mengharuskan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan harus dicatat dalam periode yang sama dengan pendapatan yang dihasilkan. Ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang profitabilitas perusahaan. 8. Prinsip Pengungkapan Penuh Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dalam laporan keuangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan dan membantu mereka dalam pengambilan keputusan. 9. Prinsip Konsistensi Prinsip konsistensi mengharuskan perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi yang sama dari periode ke periode. Jika ada perubahan metode, perusahaan harus mengungkapkan alasan dan dampaknya dalam laporan keuangan. 10. Prinsip Materialitas Prinsip materialitas menyatakan bahwa informasi yang dianggap penting atau material harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Informasi yang tidak material dapat diabaikan, asalkan tidak mempengaruhi keputusan pengguna laporan. Kesimpulan Prinsip dasar akuntansi adalah fondasi yang penting dalam penyusunan laporan keuangan dan pengembangan prosedur akuntansi. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dengan benar akan membantu perusahaan dalam menjaga integritas laporan keuangan dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memahami 10 prinsip dasar akuntansi ini, kamu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia akuntansi dan keuangan. Artikel ini telah disusun untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip dasar akuntansi dan relevansinya dalam praktik akuntansi. Jika ada yang ingin ditambahkan atau diubah, silakan beri tahu!

Prinsip Dasar Akuntansi Diterapkan Berdasarkan 10 Hal Berikut Read More »

Akun yang Termasuk Kategori 6 adalah Sebagai Berikut!

Akun yang Termasuk Kategori 6 adalah Sebagai Berikut!

Labalance.id – Dalam akuntansi, akun dibagi menjadi beberapa kategori untuk memudahkan pengelolaan dan pelaporan keuangan. Salah satu kategori yang penting adalah Kategori 6, yang mencakup akun beban usaha, beban administrasi, dan beban umum. Kami akan membahas secara mendetail tentang masing-masing akun yang termasuk kategori 6 , termasuk definisi, contoh, dan peranannya dalam laporan keuangan. Daftar Akun yang Termasuk Kategori 6   1. Akun Beban Usaha Definisi: Akun beban usaha adalah akun yang mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan operasional bisnisnya. Beban ini diperlukan untuk menghasilkan pendapatan dan menjaga kelangsungan usaha. Contoh: Beban Gaji dan Upah: Biaya yang dibayarkan kepada karyawan untuk pekerjaan yang dilakukan. Beban Sewa: Biaya sewa gedung atau tempat usaha. Beban Listrik dan Air: Biaya utilitas yang diperlukan untuk operasional. Peran dalam Laporan Keuangan: Beban usaha akan mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan. Semakin tinggi beban usaha, semakin rendah laba bersih yang dihasilkan, jika pendapatan tetap sama. 2. Akun Beban Administrasi Definisi: Akun beban administrasi mencakup semua biaya yang terkait dengan kegiatan administrasi dan manajemen perusahaan. Beban ini tidak langsung terkait dengan produksi barang atau jasa, tetapi penting untuk mendukung operasional perusahaan. Contoh: Beban Gaji Staf Administrasi: Gaji yang dibayarkan kepada karyawan yang bekerja di bagian administrasi. Beban Perlengkapan Kantor: Biaya untuk membeli alat tulis, kertas, dan perlengkapan lainnya. Beban Pemasaran dan Promosi: Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran dan promosi produk. Peran dalam Laporan Keuangan: Beban administrasi juga dicatat dalam laporan laba rugi dan berkontribusi pada total beban yang harus ditanggung perusahaan. Pengelolaan beban administrasi yang efisien dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 3. Akun Beban Umum Definisi: Akun beban umum mencakup biaya yang tidak dapat dikategorikan secara spesifik ke dalam beban usaha atau beban administrasi. Beban ini sering kali bersifat tetap dan diperlukan untuk mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan. Contoh: Beban Asuransi: Biaya untuk polis asuransi yang melindungi aset perusahaan. Beban Depresiasi: Pengurangan nilai aset tetap seiring berjalannya waktu. Beban Pajak: Biaya pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Peran dalam Laporan Keuangan: Beban umum juga dicatat dalam laporan laba rugi dan berkontribusi pada total beban. Pengelolaan beban umum yang baik dapat membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Kesimpulan Akun yang termasuk dalam Kategori 6, yaitu akun beban usaha, beban administrasi, dan beban umum, memiliki peran yang sangat penting dalam laporan keuangan perusahaan. Pengelolaan yang baik terhadap akun-akun ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas. Dengan memahami dan mengelola beban-beban ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan keuangan dan strategi bisnis. Artikel ini memberikan gambaran yang jelas dan detail tentang akun yang termasuk dalam Kategori 6. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau penjelasan tambahan, silakan beri tahu!

Akun yang Termasuk Kategori 6 adalah Sebagai Berikut! Read More »

Contoh Akuntansi Biaya Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Contoh Akuntansi Biaya: Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Labalance.id – Contoh akuntansi biaya adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu perusahaan mengelola semua biaya secara efisien. Penerapan akuntansi biaya akan membantu perusahaan memperbaiki, meningkatkan profit, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Namun, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian akuntansi biaya, apa tujuannya, fungsi, jenis, dan bagaimana penerapannya kamu perlu membaca artikel ini sampai habis. Mari kita simak lebih lanjut! Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian akuntansi biaya adalah proses mengumpulkan, mengukur, menganalisis, dan melaporkan pengeluaran terkait dengan produksi barang atau jasa. Tujuan akuntansi biaya adalah menjadi sumber utama informasi mengenai semua beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. Singkatnya, akuntansi biaya membantu untuk memahami bagaimana biaya dapat memengaruhi profitabilitas dan keberlanjutan bisnis. Tujuan Akuntansi Biaya Tujuan utama akuntansi biaya adalah membantu manajemen mengelola pengeluaran dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Adapun penjelasan lengkap mengenai tujuan akuntansi biaya adalah sebagai berikut. Pengendalian Biaya Akuntansi biaya membantu perusahaan mengelola dan mengendalikan biaya produksi serta operasionalnya. Dengan melakukan pemantauan, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya yang tidak perlu dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikannya. Menghitung Biaya Produksi dengan Tepat Proses menghitung biaya produksi dengan tepat ini dapat membantu perusahaan menetapkan harga jual yang sehat, menjaga keuntungan, dan dapat merancang strategi harga kompetitif di pasar. Dengan demikian, pengambilan keputusan pun dapat dilakukan secara tepat, sehingga mendorong perusahaan untuk terus berkembang. Fungsi Akuntansi Biaya Seperti yang telah disinggung, salah satu fungsi akuntansi biaya adalah membantu memberikan informasi sehingga perusahaan bisa mengambil keputusan dengan tepat. Namun, ternyata ada beberapa fungsi akuntansi biaya lainnya, antara lain: 1. Menentukan Harga Pokok Salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah menghitung harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Ini melibatkan perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead produksi. Informasi ini penting untuk menetapkan harga jual yang kompetitif dan memastikan perusahaan menghasilkan keuntungan. 2. Perencanaan & Pengendalian Biaya Akuntansi biaya membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya operasional. Dengan pemantauan tepat terhadap biaya-biaya yang ada, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil keputusan. 3. Membantu Proses Penyusunan Anggaran Anggaran adalah alat penting bagi perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik. Akuntansi biaya memberikan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran realistis. Penyusunan anggaran membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijak, mendukung pertumbuhan, dan keberlanjutan perusahaan. 4. Merinci Berapa Harga Pokok Barang Akuntansi biaya dapat membantu untuk mengetahui berapa kisaran biaya produksi suatu produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan merinci berapa harga pokok barang, dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat terkait harga dan profitabilitas produk atau jasa tersebut. 5. Menyediakan Informasi Dasar Perencanaan Bea dan Beban Dalam perencanaan keuangan dan pajak, akuntansi biaya berperan untuk memberikan informasi dasar tentang bea atau beban yang akan dikeluarkan. Hal ini penting dilakukan untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan manajemen bea lainnya. Jenis Akuntansi Biaya Setiap jenis akuntansi biaya memiliki kegunaan yang berbeda dalam pengelolaan biaya dan pengambilan keputusan bisnis. Pilihan jenis akuntansi biaya tergantung pada tujuan dan kebutuhan perusahaan. Adapun beberapa jenis akuntansi biaya adalah sebagai berikut. 1. Activity Based Accounting Jenis akuntansi biaya ini mengalokasikan pengeluaran berdasarkan aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan. Dengan ini, dapat membantu mengidentifikasi sumber daya yang paling banyak digunakan dalam proses bisnis. 2. Standard Cost Accounting Akuntansi biaya ini punya harga standar yang sudah ditentukan sebelumnya untuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya. Ini membantu perusahaan membandingkan harga standar dengan biaya aktual yang harus dikeluarkan. Jika biaya aktual lebih rendah dari harga standar dapat dikatakan bagus. Tetapi jika lebih tinggi, perusahaan mungkin perlu mengidentifikasi ulang penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat. 3. Contribution Margin Contribution margin berkaitan dengan analisis titik impas atau break even point untuk menentukan produk yang menghasilkan produk. Dalam penerapannya, contribution margin mencatat laba yang berasal dari setiap produk. Hasil laporan ini memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi produksi lebih lanjut, dengan tujuan meningkatkan atau mengurangi produksi berdasarkan kinerja produk tersebut. 4. Cost Volume Profit Cost volume profit ini bertugas untuk mencatat dan menghubungkan anggaran produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Jenis akuntansi biaya ini menggunakan asumsi bahwa biaya pokok produksi tetap stabil, tetapi fokus pada perubahan volume produksi. Ini bertujuan untuk menemukan peluang menghasilkan pendapatan tambahan. Contoh Penerapan Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses penting dalam pengelolaan bisnis. Penerapannya membantu perusahaan mengendalikan biaya dan mengambil keputusan yang tepat. Agar Anda bisa lebih memahaminya, berikut adalah beberapa contoh penerapan akuntansi biaya. Akuntansi Biaya Perusahaan Tambang Dalam industri pertambangan, akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya ekstraksi mineral, pengolahan, dan pengangkutan. Akuntansi biaya ini membantu perusahaan menentukan harga jual yang kompetitif dan mengelola keuangan operasional. Akuntansi Biaya Perusahaan Dagang Perusahaan dagang menggunakan akuntansi biaya untuk menghitung harga pokok barang yang dijual. Ini melibatkan perhitungan biaya pembelian barang dagangan, penyimpanan, dan biaya terkait lainnya. Akuntansi Biaya Perusahaan Manufaktur Manufaktur menggunakan akuntansi biaya untuk membantu menghitung biaya produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Hal ini dapat membantu perusahaan menentukan harga pokok produk dan mengelola biaya produksi dengan efisien. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya Akuntansi keuangan berfokus pada penyusunan laporan finansial untuk tujuan eksternal, seperti investor dan pihak berkepentingan luar. Sementara itu, akuntansi biaya fokus pada informasi internal untuk membantu manajemen, mengendalikan biaya, menghitung harga produk, dan pengambilan keputusan. Dua jenis akuntansi ini berbeda dalam tujuan, audiens, fokus, siklus pelaporan, format laporan, regulasi, dan standar yang diterapkan. Dengan memahami konsep dari apa itu akuntansi biaya tentunya dapat mempermudah Anda untuk mengambil keputusan yang lebih baik untuk perusahaan ke depannya. Semakin baik perusahaan mengelola biayanya, maka semakin kuat posisinya dalam pasar yang kompetitif ini. Penggunaan sistem akuntansi biaya adalah kunci kesuksesan jangka panjang dalam dunia bisnis yang terus berubah.

Contoh Akuntansi Biaya: Pengertian, Jenis dan Fungsinya Read More »

Mengetahui Akuntansi Dasar untuk Pemilik Bisnis

Mengetahui Akuntansi Dasar untuk Pemilik Bisnis

Labalance.id – Akuntansi dasar adalah fondasi penting bagi setiap bisnis, terutama bagi Anda yang baru memulai. Kami akan memberikan gambaran menyeluruh tentang akuntansi keuangan, menjadikannya mudah dipahami bagi non-akuntan. Dengan pemahaman yang baik tentang akuntansi, Anda dapat mengelola informasi keuangan bisnis Anda dengan lebih efektif. Apa Itu Akuntansi Keuangan? Akuntansi keuangan merujuk pada proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan tentang suatu entitas. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, dan kreditor. Dengan memahami akuntansi keuangan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnis Anda. Mengapa Akuntansi Keuangan Penting? Menurut survei WalletHub 2019, salah satu frustrasi terbesar pemilik usaha kecil adalah pengelolaan dasar-dasar akuntansi, termasuk pemantauan arus kas, pengeluaran, dan pajak. Tanpa pengelolaan yang baik, bisnis Anda tidak akan bertahan lama, terlepas dari seberapa besar modal yang Anda miliki. Oleh karena itu, penting untuk memahami dasar-dasar akuntansi agar bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar. Dasar-Dasar Akuntansi Dasar akuntansi adalah seperangkat prinsip, konsep, dan aturan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Beberapa prinsip dasar akuntansi yang penting meliputi: Prinsip Entitas: Memisahkan laporan keuangan bisnis dari laporan keuangan pribadi pemilik. Prinsip Biaya Historis: Mencatat aset berdasarkan biaya perolehan awalnya. Prinsip Kesinambungan Usaha: Mengasumsikan bahwa bisnis akan beroperasi dalam jangka panjang. Prinsip Konservatisme: Menghindari overestimasi pendapatan dan aset. Prinsip Konsistensi: Menggunakan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Persamaan Dasar Akuntansi Persamaan dasar akuntansi adalah: Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik Persamaan ini menunjukkan bahwa semua aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh kewajiban (utang) dan ekuitas pemilik. Memahami persamaan ini adalah kunci untuk memahami bagaimana transaksi keuangan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Komponen Persamaan Akuntansi Aset: Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, dan inventaris. Aset Lancar: Aset yang dapat dicairkan dalam waktu dekat, seperti kas dan piutang. Aset Tetap: Aset jangka panjang, seperti gedung dan peralatan. Aset Tidak Berwujud: Aset yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti goodwill dan hak cipta. Kewajiban: Utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain, seperti hutang bank dan utang usaha. Ekuitas Pemilik: Bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemilik, termasuk modal yang diinvestasikan dan laba ditahan. Akun dan Jenis Akun Setiap transaksi keuangan dicatat dalam akun yang sesuai. Akun dibagi menjadi tiga kategori utama: Akun Aset: Mencatat semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Akun Kewajiban: Mencatat semua utang yang dimiliki perusahaan. Akun Ekuitas: Mencatat bagian pemilik dalam perusahaan. Format Akun Format yang umum digunakan dalam akuntansi adalah T-accounts, di mana debit dicatat di sisi kiri dan kredit di sisi kanan. Format ini membantu dalam menyusun neraca saldo dan memudahkan pemantauan transaksi keuangan. Laporan Keuangan Akuntan keuangan menyiapkan tiga jenis laporan utama: Neraca: Menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan Laba Rugi: Menggambarkan pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu. Laporan Arus Kas: Menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari perusahaan. Tujuan Akuntansi Keuangan Ada empat tujuan utama dari akuntansi keuangan: Mencatat transaksi untuk laporan keuangan. Menghitung laba rugi untuk strategi pemasaran. Menentukan posisi keuangan perusahaan. Memberikan informasi keuangan kepada pemegang saham. Prinsip Akuntansi Keuangan Prinsip-prinsip akuntansi keuangan harus diikuti untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya. Beberapa prinsip tersebut meliputi: Imparsialitas: Laporan keuangan harus objektif dan tidak bias. Bermanfaat: Informasi harus relevan untuk pengambilan keputusan. Penerapan: Semua informasi harus dicatat dengan benar. Konektivitas: Informasi harus dapat dibandingkan dengan perusahaan lain. Memahami dasar-dasar akuntansi keuangan adalah langkah penting bagi setiap pemilik bisnis. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat mengelola keuangan bisnis dengan lebih baik, membuat keputusan yang tepat, dan memastikan keberlangsungan usaha Anda. Jangan ragu untuk terus belajar dan menggali lebih dalam tentang akuntansi keuangan untuk kesuksesan bisnis Anda di masa depan.

Mengetahui Akuntansi Dasar untuk Pemilik Bisnis Read More »

Mengenal Profesi Account Executive

Mengenal Profesi Account Executive: Tugas dan Keterampilannya

Labalance.id – Account Executive (AE) adalah salah satu profesi yang sering muncul dalam iklan lowongan kerja, khususnya di industri yang berhubungan dengan pemasaran, periklanan, atau layanan klien. Profesi ini menjadi semakin penting karena berperan dalam menjaga hubungan baik dengan klien sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Lantas, apa sebenarnya peran seorang account executive? Apa saja tugas dan keterampilan yang dibutuhkan? Simak penjelasan berikut untuk memahami profesi ini lebih mendalam. Apa Itu Account Executive? Profesi Account Executive sering disingkat AE adalah profesional yang bertugas mengelola dan menjaga hubungan dengan klien perusahaan. Selain itu, AE juga bertanggung jawab untuk mencari peluang baru yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Secara umum, AE adalah jembatan komunikasi antara perusahaan dan klien. Dalam praktiknya, AE tidak hanya menjaga hubungan dengan klien lama tetapi juga mencari klien baru. Profesi ini sering beririsan dengan tugas divisi pemasaran (marketing) dan penjualan (sales). Di beberapa perusahaan, AE juga terlibat dalam koordinasi proyek, seperti kampanye iklan atau pengembangan strategi pemasaran. Tugas dan Tanggung Jawab Account Executive Berikut adalah beberapa tanggung jawab utama seorang AE, tergantung pada bidang industri tempat mereka bekerja: Menjaga Hubungan dengan Klien AE adalah perwakilan perusahaan di mata klien. Oleh karena itu, menjaga relasi yang baik dengan klien menjadi tugas utama. AE harus mampu mendengarkan kebutuhan klien, memberikan solusi yang tepat, serta memastikan klien puas dengan layanan atau produk yang ditawarkan. Mencari Klien Baru Selain menjaga hubungan dengan klien lama, AE juga harus aktif mencari klien baru. Untuk ini, kemampuan negosiasi dan presentasi sangat dibutuhkan. Tugas ini sering melibatkan kunjungan ke perusahaan lain atau penyusunan proposal kerja sama. Memantau Risiko dan Kompetitor AE juga bertanggung jawab untuk menganalisis risiko yang mungkin timbul dari kompetitor. Misalnya, AE perlu memahami layanan atau produk yang ditawarkan pesaing untuk memberikan inovasi yang membuat perusahaan lebih unggul. Koordinasi Proyek Di industri kreatif seperti periklanan, AE sering bertindak sebagai penghubung antara klien dan tim internal, seperti desainer atau tim produksi. AE harus memastikan proyek berjalan sesuai jadwal dan memenuhi kebutuhan klien. Menyusun Laporan dan Strategi AE juga perlu menyusun laporan mengenai progres kerja sama dengan klien, termasuk mengevaluasi hasil proyek dan memberikan masukan untuk perbaikan di masa mendatang. Keterampilan yang Dibutuhkan Menjadi seorang AE yang sukses membutuhkan berbagai keterampilan, di antaranya: Kemampuan Komunikasi yang Baik Sebagai penghubung antara perusahaan dan klien, AE harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan profesional, baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian Customer Service AE harus memiliki empati dan kesabaran dalam menangani kebutuhan klien. Kemampuan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan hubungan jangka panjang. Kemampuan Sales dan Negosiasi Kemampuan meyakinkan calon klien dan menjual produk atau layanan perusahaan adalah keterampilan utama bagi AE, terutama yang bekerja di bidang penjualan. Manajemen Waktu AE sering mengelola beberapa klien sekaligus. Oleh karena itu, kemampuan mengatur waktu dan prioritas sangat penting agar semua tanggung jawab dapat terselesaikan tepat waktu. Analisis Kompetitor Kemampuan menganalisis layanan dan strategi kompetitor membantu AE memberikan masukan strategis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Jenjang Karier Account Executive Karier di bidang AE memiliki prospek yang menjanjikan. Berikut adalah jenjang kariernya: Junior Account Executive Di tahap awal, seorang AE akan belajar dasar-dasar pemasaran, komunikasi, dan pengelolaan klien di bawah bimbingan tim senior. Senior Account Executive Setelah memiliki pengalaman yang cukup, AE dapat naik ke posisi senior dengan tanggung jawab yang lebih besar, seperti menangani klien dengan proyek strategis. Account Manager AE yang berpengalaman dan memiliki keterampilan kepemimpinan dapat naik menjadi account manager, yang bertanggung jawab mengelola tim AE serta mengembangkan strategi kerja sama dengan klien. Kesimpulan Profesi Account Executive menawarkan peluang karier yang menarik bagi mereka yang suka berinteraksi dengan orang lain, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan menyukai tantangan di dunia bisnis. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang membutuhkan AE untuk menjaga hubungan dengan klien dan mengembangkan bisnis, profesi ini diperkirakan akan terus diminati di masa depan. Apakah Anda tertarik menjadi Account Executive? Jika ya, persiapkan diri dengan mengasah keterampilan yang dibutuhkan dan mulailah menapaki karier yang penuh peluang ini!

Mengenal Profesi Account Executive: Tugas dan Keterampilannya Read More »