Labalance.id – Apa itu Reorder Point? Reorder Point atau ROP adalah titik atau level persediaan tertentu di mana sebuah perusahaan perlu melakukan pemesanan ulang barang atau bahan baku untuk menghindari kehabisan stok.
ROP digunakan dalam manajemen persediaan untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan memiliki cukup barang yang tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan, sekaligus meminimalkan biaya penyimpanan dan risiko kelebihan stok.
Daftar isi
TogglePengertian Reorder Point
Secara sederhana, reorder point adalah jumlah minimum persediaan yang harus ada di gudang sebelum perusahaan melakukan pemesanan ulang. Ketika stok mencapai titik ini, perusahaan harus segera melakukan pemesanan kepada pemasok untuk menghindari kekurangan stok (stockout) yang bisa mengganggu operasi bisnis.
Cara Menghitung Reorder Point
Reorder point dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Reorder Point (ROP)=Lead Time Demand
Di mana:
Lead Time Demand adalah jumlah barang yang diharapkan akan terjual atau digunakan selama waktu tunggu (lead time), yaitu waktu antara pemesanan hingga barang diterima.
Untuk menghitung lebih rinci, bisa menggunakan rumus:
ROP=(Rata-rata Permintaan Harian×Lead Time)+Safety Stock
Di mana:
- Rata-rata Permintaan Harian adalah jumlah rata-rata barang yang digunakan atau terjual per hari.
- Lead Time adalah waktu tunggu atau waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan hingga barang diterima.
- Safety Stock adalah cadangan persediaan untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan atau waktu pengiriman.
Contoh Perhitungan Reorder Point
Misalkan sebuah perusahaan rata-rata menjual 10 unit barang per hari, dan lead time untuk menerima barang baru dari pemasok adalah 7 hari. Jika perusahaan ingin memiliki safety stock sebesar 20 unit untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau penundaan pengiriman, maka reorder point-nya adalah:
ROP=(10×7)+20=70+20=90 unit
Artinya, ketika persediaan turun ke 90 unit, perusahaan harus melakukan pemesanan ulang.
Mengapa Reorder Point Penting?
- Mencegah Kehabisan Stok (Stockout): Dengan menentukan reorder point yang tepat, perusahaan dapat mencegah situasi di mana tidak ada barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan, yang bisa mengakibatkan hilangnya penjualan atau terganggunya proses produksi.
- Mengoptimalkan Persediaan: ROP membantu perusahaan mengelola persediaan dengan lebih efisien, menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang berlebihan.
- Mengurangi Biaya: Menjaga persediaan pada level optimal dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan kebutuhan modal kerja.
Jadi kesimpulan dari apa itu reorder point? ROP adalah alat penting dalam manajemen persediaan yang membantu perusahaan untuk menentukan kapan harus melakukan pemesanan ulang. Dengan menghitung ROP secara akurat, perusahaan dapat menghindari kehabisan stok dan mengoptimalkan biaya operasionalnya.