Akun yang Tidak Dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan

Akun yang Tidak Dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan

Labalance.id – Dalam dunia akuntansi, Laporan Posisi Keuangan atau yang lebih dikenal sebagai Neraca, merupakan salah satu laporan keuangan penting yang menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencerminkan aktiva (harta), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal) perusahaan, dengan prinsip dasar bahwa total aktiva harus sama dengan total kewajiban ditambah ekuitas (Aktiva = Passiva). Namun, tidak semua akun akan dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan. Dua jenis akun yang tidak dilaporkan dalam laporan ini adalah Akun Pendapatan dan Akun Beban.

Mengapa Akun Pendapatan dan Beban Tidak Dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan?

Akun Pendapatan dan Akun Beban adalah bagian dari laporan keuangan lain, yaitu Laporan Laba Rugi.

Laporan Laba Rugi bertujuan untuk menyajikan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu, seperti seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Akun-akun ini hanya akan memengaruhi laba bersih yang kemudian akan dilaporkan sebagai bagian dari Modal di Neraca. Oleh karena itu, pendapatan dan beban tidak secara langsung ditampilkan dalam Laporan Posisi Keuangan.

Unsur Utama dalam Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan terdiri dari tiga elemen utama:

  • Aktiva (Aset/Harta): Segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Contohnya termasuk kas, piutang, persediaan, dan aset tetap seperti bangunan atau kendaraan.
  • Kewajiban (Liabilitas/Utang): Kewajiban yang harus dibayar perusahaan kepada pihak lain. Contohnya adalah utang dagang, utang bank, dan kewajiban lain yang harus dilunasi.
  • Ekuitas (Modal): Kepemilikan bersih dari pemilik perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban. Ekuitas mencakup investasi awal pemilik dan laba yang tidak dibagikan (laba ditahan).

Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan

Dalam menyusun Laporan Posisi Keuangan, kita menggunakan data yang diambil dari Neraca Lajur, khususnya akun-akun yang termasuk dalam kategori Harta, Utang, dan Modal. Neraca harus seimbang, artinya total aktiva harus sama dengan total kewajiban dan modal. Beberapa langkah untuk membuat laporan ini meliputi:

  1. Mengumpulkan data dari Neraca Lajur: Hanya akun yang berhubungan dengan harta, utang, dan modal yang dimasukkan ke dalam Laporan Posisi Keuangan.
  2. Menghitung total aktiva dan pasiva: Pastikan bahwa jumlah total dari sisi Aktiva sama dengan jumlah total dari sisi Pasiva (kewajiban + modal).
  3. Memeriksa dan memastikan kesamaan nominal: Jika terjadi perbedaan, bisa jadi ada kesalahan dalam pencatatan atau penghitungan yang harus segera diperbaiki.

Perbedaan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi

  • Laporan Posisi Keuangan (Neraca) memberikan gambaran tentang kekayaan perusahaan pada suatu saat tertentu, berupa harta, utang, dan modal.
  • Laporan Laba Rugi mencerminkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, dengan memperlihatkan pendapatan dan beban untuk menentukan laba atau rugi bersih yang diperoleh.

Dengan kata lain, Laporan Laba Rugi berfokus pada pergerakan pendapatan dan beban yang terjadi dalam periode akuntansi, sedangkan Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan yang stabil pada suatu titik waktu tertentu.

Kesimpulan

Dalam praktik akuntansi, Akun Pendapatan dan Akun Beban yang tidak dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan karena kedua akun tersebut dicatat di Laporan Laba Rugi.

Pada Laporan Posisi Keuangan, fokusnya hanya pada akun-akun yang menggambarkan Aktiva, Kewajiban, dan Modal, yang mencerminkan keseimbangan keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu.

Pemahaman akan perbedaan antara laporan ini penting dalam menyusun laporan keuangan yang benar dan sesuai standar akuntansi.

Bagikan Artikel ke :

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on telegram
Share on pinterest

Artikel Terkait