Kas Kecil Metode Imprest: Pengertian, Contoh, dan Penerapan

Kas Kecil Metode Imprest Pengertian, Contoh, dan Penerapan

Labalance.id – Dalam operasional bisnis sehari-hari, sering ada pengeluaran kecil yang tidak praktis jika harus dibayar langsung melalui bank. Untuk itu, perusahaan biasanya menyediakan kas kecil. Salah satu sistem yang paling umum digunakan adalah metode imprest.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, prinsip kerja, contoh, dan penerapan kas kecil metode imprest, agar Anda bisa lebih memahami pentingnya sistem ini dalam akuntansi.

Apa Itu Kas Kecil?

Kas kecil adalah dana yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran rutin dalam jumlah kecil, misalnya:

  • Pembelian alat tulis kantor,

  • Biaya transportasi kurir,

  • Biaya fotokopi atau cetak dokumen,

  • Konsumsi rapat.

Dengan adanya kas kecil, perusahaan tidak perlu berulang kali mengeluarkan cek atau transfer bank hanya untuk transaksi kecil.

Pengertian Kas Kecil Metode Imprest

Metode imprest adalah sistem pencatatan kas kecil di mana saldo kas kecil selalu tetap. Artinya, perusahaan menentukan jumlah tertentu di awal sebagai dana kas kecil (misalnya Rp5.000.000), dan setiap kali terjadi pengeluaran, kasir mencatatnya dalam bukti pengeluaran.

Pengisian kembali kas kecil dilakukan sesuai jumlah yang sudah terpakai, sehingga saldo kas kecil selalu kembali ke jumlah awal yang telah ditetapkan.

Contoh sederhana:
Jika saldo awal kas kecil Rp5.000.000 dan dalam periode tersebut terpakai Rp1.200.000, maka saat pengisian kembali, perusahaan menambah dana Rp1.200.000. Dengan begitu, saldo kas kecil tetap Rp5.000.000.

Mekanisme Pencatatan Kas Kecil Metode Imprest

Pencatatan metode imprest biasanya mengikuti langkah berikut:

  1. Pembentukan dana kas kecil

    • Perusahaan menentukan jumlah awal kas kecil.

    • Jurnal:

      Kas Kecil xxx
      Kas/Bank xxx
  2. Pengeluaran kas kecil

    • Setiap pengeluaran dicatat dengan bukti pengeluaran kas kecil (BPKK).

    • Misalnya untuk biaya transport Rp200.000:

      Biaya Transport 200.000
      Kas Kecil 200.000
  3. Pengisian kembali kas kecil

    • Setelah periode berakhir, kas kecil diisi kembali sesuai total pengeluaran.

    • Jika total pengeluaran Rp1.200.000, maka jurnalnya:

      Biaya Transport 200.000
      Biaya ATK 300.000
      Biaya Rapat 700.000
      Kas/Bank 1.200.000

    Setelah itu, saldo kas kecil kembali ke jumlah tetap Rp5.000.000.

Contoh Kasus Kas Kecil Metode Imprest

PT Maju Jaya menetapkan kas kecil sebesar Rp3.000.000. Dalam bulan Januari, ada transaksi berikut:

  • ATK: Rp500.000

  • Transportasi: Rp300.000

  • Konsumsi rapat: Rp200.000

Total pengeluaran: Rp1.000.000

Maka pada akhir Januari, kas kecil diisi kembali Rp1.000.000 agar saldo kembali ke Rp3.000.000.

Transaksi
Jumlah (Rp)
Saldo awal kas kecil
3.000.000
ATK
(500.000)
Transportasi
(300.000)
Konsumsi rapat
(200.000)
Saldo akhir
2.000.000
Pengisian kembali
1.000.000
Saldo tetap
3.000.000

Dengan sistem ini, perusahaan lebih mudah mengontrol penggunaan kas kecil dan mencegah penyalahgunaan dana.

Kelebihan Metode Imprest

  1. Saldo tetap sehingga mudah dipantau.

  2. Lebih transparan karena setiap pengeluaran memiliki bukti transaksi.

  3. Mencegah penyalahgunaan kas kecil karena jumlahnya terbatas.

  4. Memudahkan akuntansi saat menyusun laporan keuangan.

Kas kecil metode imprest adalah cara efektif mengelola pengeluaran kecil dalam bisnis dengan sistem saldo tetap. Setiap pengeluaran dicatat dengan rapi, dan pengisian kembali dilakukan sesuai jumlah yang dipakai. Dengan metode ini, perusahaan bisa menjaga transparansi dan kontrol keuangan lebih baik.

Untuk memastikan pencatatan kas kecil maupun laporan keuangan Anda selalu akurat dan sesuai standar, gunakan jasa pembukuan akuntansi dari Labalance.id. Dengan dukungan tim profesional, bisnis Anda dapat fokus berkembang tanpa khawatir tentang administrasi keuangan.

Bagikan Artikel ke :

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on telegram
Share on pinterest

Artikel Terkait dan