January 24, 2024

Accounting adalah_ Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi

Accounting adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi

LaBalance.id – Apa yang dimaksud dengan accounting adalah baik dari perspektif ahli maupun pemakai, dan apa pula fungsi atau manfaatnya dalam dunia bisnis? Bagi beberapa orang, apakah ilmu akuntansi sejatinya hanya berkaitan dengan sekadar sistem hitung-menghitung? Temukan jawabannya di artikel ini! Akuntansi, sebagai suatu disiplin ilmu, banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kegiatan bisnis. Dengan penerapan dasar-dasar akuntansi, para pengusaha dapat memantau kesehatan keuangan bisnis yang mereka jalankan. Peran akuntansi juga sangat vital dalam ekosistem ekonomi Indonesia. Kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pemerintah, perusahaan, atau individu lainnya dapat lebih tepat karena bergantung pada informasi yang diperoleh melalui akuntansi. Meskipun sistem akuntansi memberikan berbagai kemudahan dalam menjalankan kegiatan bisnis, pemahaman akan prinsip dasar akuntansi juga menjadi kunci bagi para pengusaha. Teruslah membaca artikel ini untuk mendalami pengertian, fungsi, dan proses akuntansi yang sesuai bagi dunia bisnis. Accounting / Akuntansi adalah? Pengertian accounting adalah suatu proses yang dimulai dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, dan mencatat transaksi keuangan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh ahli di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan. Praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut akuntan. Pengertian Accounting Menurut Beberapa Ahli dan Sumber   Berikut adalah beberapa definisi accounting menurut beberapa ahli: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Teori dan praktik perakunan, melibatkan tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman, dan seluruh aktivitasnya; terkait dengan akuntan; seni mencatat dan merangkum transaksi keuangan serta penafsiran dampaknya pada suatu entitas ekonomi. Keputusan Menteri Keuangan RI (No. 476 KMK. 01 1991) Proses pengumpulan, pencatatan, analisis, peringkasan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas ekonomi. Tujuan accounting adalah menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Seni mencatat, menggolongkan, dan menyajikan informasi keuangan dalam ukuran moneter; mencakup pencatatan, pengklasifikasian, dan penyusunan ringkasan transaksi keuangan dalam laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Financial Accounting Standards Board (FASB) Jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen ABP Statement No. 4 Aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan ekonomi dan membantu memilih tindakan alternatif yang logis. Warren dkk (2005) Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak berkepentingan tentang kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Suparwoto L (1990) Sistem atau teknik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan serta memberikan hasilnya dalam bentuk informasi kepada pihak internal dan eksternal perusahaan. Soemarsono S.R (2004) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas. S. Munawir (2005) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum peristiwa keuangan dengan cepat dan memberikan interpretasi terhadapnya. Sofyan Harahap (2005) Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sunyanto (1999) Tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya untuk pengambilan keputusan. Paul Grady Tubuh ilmu pengetahuan dan fungsi organisasi secara sistematis dalam mencatat, mengklasifikasikan, memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, dan menginterpretasi semua transaksi dan kejadian keuangan. Wilopo (2005) Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk penilaian dan pengambilan keputusan. Winarno (2006) Proses pencatatan transaksi keuangan dan pengolahan data transaksi untuk menyajikan informasi kepada pihak berkepentingan. Bastian dan Suharjono (2006) Seni mencatat, menggolongkan, dan merangkum transaksi serta peristiwa keuangan secara bermakna dan dalam satuan uang. Sophar Lumbantoruan Alat bahasa bisnis yang hanya dapat dipahami jika mekanismenya telah dimengerti. Zaki Baridwan (2000) Aktivitas jasa yang memberikan data kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, dari usaha ekonomi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam situasi tertentu. Fungsi Akuntansi Secara Umum Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh suatu entitas. Informasi ini juga berperan penting dalam menyusun kegiatan perusahaan yang nantinya akan dianalisis oleh manajemen untuk pengambilan keputusan internal dan juga untuk keputusan pihak eksternal seperti investor dan kreditur. Beberapa fungsi akuntansi bagi perusahaan meliputi: Sebagai pengontrol keuangan di dalam perusahaan, memberikan pemahaman tentang pengelolaan dana, laba yang diperoleh, dan kemungkinan kerugian dari aktivitas ekonomi. Sebagai alat evaluasi perusahaan melalui laporan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, memungkinkan manajemen mengevaluasi bisnis yang dijalankan dan mengidentifikasi masalah keuangan. Berperan penting dalam perencanaan perusahaan di masa yang akan datang setelah mengevaluasi laporan akuntansi keuangan. Memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan, pengawasan, dan implementasi keputusan perusahaan. Fungsi Akuntansi pada Bisnis atau Usaha Akuntansi adalah bidang yang sangat penting dalam menjalankan bisnis atau usaha. Dalam bagian ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi akuntansi pada bisnis atau usaha. Mencatat Transaksi Keuangan Fungsi pertama akuntansi dalam bisnis adalah mencatat transaksi keuangan perusahaan. Ini mencakup segala transaksi terkait bisnis seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan uang. Data transaksi harus dicatat dengan akurat dan terperinci agar informasi keuangan yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Pencatatan transaksi keuangan dapat dilakukan melalui metode seperti jurnal dan buku besar. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi secara kronologis, sedangkan buku besar mengorganisir data transaksi ke dalam beberapa kategori, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Pengolahan Data Keuangan Setelah transaksi keuangan dicatat, data tersebut harus diolah dan dikelompokkan dalam sistem akuntansi yang baik. Pengolahan data keuangan melibatkan proses merangkum dan menyesuaikan data keuangan. Proses merangkum membagi data keuangan ke dalam kategori seperti aset, kewajiban, dan ekuitas, dan melibatkan pembuatan laporan keuangan yang merangkum posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas. Penyesuaian data dilakukan untuk mengkoreksi dan menyesuaikan data keuangan dengan kondisi aktual perusahaan. Proses ini penting untuk memastikan informasi keuangan yang dihasilkan akurat dan representatif. Menyajikan Laporan Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah menyajikan laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan yang umum digunakan meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan dalam periode tertentu. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan arus masuk dan keluar uang dari perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan membantu manajemen memahami kinerja keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Analisis Keuangan Fungsi akuntansi selanjutnya adalah analisis keuangan. Proses analisis keuangan melibatkan perbandingan data keuangan dari periode yang berbeda dan dari perusahaan sejenis untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi tren dan masalah bisnis. Dengan analisis keuangan, perusahaan dapat menentukan kekuatan dan kelemahan mereka dalam bisnis, serta mengambil tindakan untuk memperbaiki

Accounting adalah: Pengertian, Fungsi dan Tujuan Akuntansi Read More »

Account Receivable adalah_ Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Account Receivable adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

LaBalance.id – Account Receivable adalah sebuah frasa yang melintasi dunia akuntansi dan bisnis, mengemuka sebagai elemen yang krusial dalam menjamin kelancaran cash flow atau aliran kas. Tapi, apa sebenarnya yang disembunyikan di balik istilah yang sering diucapkan ini? Pengertian Account Receivable Account Receivable atau yang kerap disebut piutang usaha, tidak hanya sekadar catatan transaksi. Account Receivable adalah bagaimana sebuah perusahaan menjalankan proses penagihan kepada pihak terutang, entah itu konsumen atau klien. Secara umum, sumber Account Receivable terbagi menjadi dua jenis, Trade Receivable dan Non-trade Receivable. Trade Receivable, atau piutang dagang, adalah tagihan yang timbul dari penyediaan barang dan jasa kepada pihak lain. Di sisi lain, Non-trade Receivable adalah tagihan yang muncul dari transaksi yang bukan merupakan inti dari operasional perusahaan. Mengurai Ciri-ciri Account Receivable Nilai Jatuh Tempo Berbicara tentang nilai jatuh tempo Account Receivable, kita menyelami kedalaman transaksi utama yang ditambah dengan bunga. Bunga ini muncul ketika pembayaran transaksi kredit sudah melewati batas waktu tertentu. Bagi pihak piutang, bunga menjadi imbalan atas kelonggaran waktu pelunasan yang diberikan. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal jatuh tempo adalah puncak saat piutang berhak menagih pembayaran yang seharusnya dibayarkan oleh konsumen. Keterlambatan membayar atau ketidaksesuaian dengan tanggal jatuh tempo bisa berujung pada pemberian denda oleh pihak piutang atau perusahaan. Umur Jatuh Tempo Umur jatuh tempo hadir dalam dua wujud, harian dan bulanan. Dalam konteks harian, waktu pembayaran ditetapkan dalam hitungan hari. Sementara dalam format bulanan, tanggal jatuh tempo biasanya diselaraskan dengan awal transaksi setiap bulannya. Strategi Perolehan Account Receivable Menetapkan Standar Prosedur Perusahaan dapat membangun fondasi solid dengan merumuskan standar prosedur yang jelas untuk mengumpulkan Account Receivable. Ini melibatkan aspek waktu penagihan, skrip panggilan telepon, dan prosedur lainnya yang dapat memberikan kelancaran operasional. Melatih Karyawan Kunci keberhasilan terletak pada kesiapan karyawan dalam menghadapi berbagai karakter konsumen. Pelatihan menjadi faktor krusial untuk memastikan bahwa tim penagihan dapat berinteraksi dengan efektif, terlepas dari respons konsumen yang beragam. Meninjau Laporan Peninjauan laporan menjadi alat bermanfaat untuk memahami pola pembayaran konsumen. Dari sini, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah konsumen membayar dengan benar atau memerlukan penagihan lebih lanjut. Mengubah Waktu Jatuh Tempo Dalam menghadapi kendala pembayaran, perusahaan memiliki opsi untuk menyesuaikan waktu jatuh tempo. Langkah ini dapat diambil sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau kondisi khusus konsumen. Menyewa Jasa Agen Penagihan Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan Account Receivable, perusahaan dapat mempertimbangkan opsi menyewa jasa agen penagihan. Agen ini memiliki keahlian khusus dalam menangani situasi penagihan. Contoh Piutang Usaha Contoh konkret dari Account Receivable terlihat ketika sebuah perusahaan melakukan penagihan kepada konsumennya. Sebagai contoh, PLN dan PAM yang rutin melakukan penagihan di awal bulan untuk pemakaian listrik dan air pada bulan sebelumnya. Jenis Account Receivable lain dapat ditemukan dalam layanan pascabayar dan sistem pembayaran kredit. Bagi perusahaan, Account Receivable memegang peran krusial dalam mencegah potensi kerugian bisnis. Sejumlah konsumen yang menunggak pembayaran dapat membawa dampak serius pada aliran kas, yang pada gilirannya, berpotensi menimbulkan kerugian. Account Receivable berfungsi sebagai pemantau keterlambatan pembayaran, dan melalui perhitungan rasio perputaran piutang, perusahaan dapat menilai seberapa cepat atau lambat konsumen melunasi tagihan. Demikianlah paparan mendalam tentang Account Receivable dari pengertian hingga perannya yang strategis. Dalam manajemen keuangan, Account Receivable tidak boleh diabaikan.

Account Receivable adalah: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya Read More »